07|PERASAAN CEMAS
“Kita hanyalah fana yang sedang bersedih.”
***
Gadis itu mengambil langkah pelan,awalnya ia terlihat baik-baik saja. Dan berjalan layaknya manusia normal pada umumnya. Tapi entah mengapa rasa pusing tiba-tiba menyerangnya kembali. Dirinya tadi memang sempat merasakan denyutan di kepala,namun tak sekencang denyutan yang sekarang ia rasakan.Laras pun berhenti sejenak ketika rasa pusing yang tadinya hilang kembali menyeruak dirinya. Ia memegangi kepala nya dan mengerjap-ngerjapkan matanya,pandangan kabur serta buram di dapatkan gadis itu. Zeon yang peka terhadap perilaku Laras segera menghampiri gadis itu. Ia berlari namun semua itu sudah terlambat.
Laras sudah ambruk dan tidak dapat menopang dirinya karena berada di bibir lapangan. Aldi dan juga teman-temannya terjolak kaget. Mereka dengan sigap menghampiri dan menopang tubuh mungil Laras. Dengan raut wajah panik,ia segera menetralkan ekspresi pada tempatnya. Dengan sigap ia memberi perintah kepada teman-temannya agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Biar gue aja! Lo pada kabarin Harris!" Ucap Zeon kemudian mengambil alih tubuh mungil gadis itu lalu menggendong-nya ala bridal style.
Sang empu yang mendengar perintah Zeon pun buru-buru merogoh ponsel mereka. Lalu memberitahu sang lelaki pemilik gadis itu.
"Halo?"
"Riss! Bocil kita pingsan!"
Tutt..Tutt..Tutt..
"Bawa ke UKS! Gue udah kabarin Harris." Ujar Fauzi kemudian di angguki oleh Zeon.
Mereka mengawal di belakang Zeon yang tengah menggendong tubuh Laras.
"Beban banget! Gitu aja pingsan!" Beo Talita sinis menatap nanar punggung kekar para lelaki anggota inti RAVLOS itu.
"Emang lo kuat?" Tanya Dewi,ia sedikit khawatir melihat kondisi Laras saat ini. Bagaimana pun,ia adalah sahabat gadis itu. Ia tahu kondisi kesehatan Laras di saat-saat seperti ini. Gadis itu tak akan tahan berpanas-panasan,karena dirinya memiliki mental yang terbilang lemah.
"Lo ngeremehin gue?" Sentak Talita tak terima di tanyai seperti itu.
Dewi yang mendapati jawaban Talita pun memutar bola matanya malas.
"Duh! Kok gue cumbure ya?" Beo Sarah mengeluh,matanya memanas melihat perlakuan laki-laki itu terhadap Laras.
"Cemburu kali! Lo suka sama mereka?" Sarkas Talita dan membuat Sarah bungkam.
"Ya kali semua! Gue cuma naksir ama-" Ucap Sarah menjeda ucapannya beberapa detik.
"Siapa?" Tanya Dewi penasaran.
"Itu loh! Yang paling receh!" Jawab Sarah mengetuk-ngetuk kepalanya sendiri. Seraya mengingat-ingat siapa laki-laki yang ia sukai.
"Rey?"
Sarah menggeleng sebagai jawaban. "Itu mah yang paling dingin!"
"Martin?" Tanya lagi oleh dua temannya itu. Dan Sarah lagi-lagi menggeleng.
Nama-nama anggota inti RAVLOS sudah mereka sebutkan kecuali satu lelaki yang entah siapa namanya. Tiga gadis itu sedang berfikir keras.
"Gue tau! Gevin!" Ucap Dewi antusias. Talita yang mendengar nama itu pun tersedak seperti sedang minum.
"Lo kenapa?" Tanya Sarah heran melihat tingkah temannya.
"Uhuk! Lo-uhuk! Serius? Uhuk!" Ucap Talita terjeda karena batuk yang sedang menyerangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/361853053-288-k125184.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA HARRIS
Teen Fiction"HARGAI HIDUPMU SELAMA MASIH BERNAFAS." -Harris Mahendra Anggara . *** Dia Harris,lelaki yang merasa dirinya hidup di sekitar orang asing,dikelilingi oleh banyak musuh yang tersebar luas. Tidak suka di atur,di usik,dan juga di bantah.Harris Mahendr...