03|MENGGANJAL PIKIRAN

41 20 0
                                    

𝐇𝐚𝐢 𝐁𝐞𝐬𝐭𝐨𝐝𝐝,𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐤𝐚𝐛𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐰𝐫𝐢 𝐢𝐧𝐢𝐢𝐢𝐢???

𝐀𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐏𝐨𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐧𝐲𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐲𝐚𝐰𝐰,𝐨𝐡 𝐲𝐚! 𝐉𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐕𝐨𝐭𝐞𝐞,𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐢𝐭𝐮 𝐠𝐫𝐚𝐭𝐢𝐬𝐬,𝐨𝐤𝐞 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐬𝐢 𝐛𝐮𝐬𝐮𝐤𝐧𝐲𝐚,𝐲𝐮𝐤! 𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐤𝐞 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚!

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜( ˘ ³˘)♥︎

03|MENGGANJAL PIKIRAN

“𝙈𝙖𝙣𝙪𝙨𝙞𝙖 𝙥𝙖𝙡𝙞𝙣𝙜 𝙝𝙚𝙗𝙖𝙩,𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙖𝙣𝙪𝙨𝙞𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙢𝙥𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙣𝙙𝙖𝙡𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙞𝙠𝙞𝙧𝙖𝙣,𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙩𝙞𝙣𝙙𝙖𝙠𝙖𝙣.”

—𝙇𝙖𝙧𝙖𝙨 𝙂𝙚𝙫𝙖𝙣𝙮𝙖 𝘼𝙭𝙚𝙡𝙞𝙣
  
                     ***

Kini Laras telah berada di rumahnya,setelah merasakan betapa pahitnya dunia hari ini,ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang tidur nya.
Sudah saatnya meregangkan otot-ototnya yang  bekerja selama seharian. Ia memijat pelipis matanya,mencoba rileks di kamar ternyaman baginya,kamar dengan desain minimalis, atap  bernuansa pink yang membuat suasana menjadi lebih tenang.

Gadis itu,mengerjapkan matanya beberapa detik,lalu teringat tugas sekolah yang harus ia selesaikan hari ini.
Ia membangunkan tubuhnya,kemudian meraih tas sekolahnya berwarna hitam,mengambil buku pelajaran fisika,kemudian mulai mengerjakan beberapa soal yang ia anggap mudah.

Ia membangunkan tubuhnya,kemudian meraih tas sekolahnya berwarna hitam,mengambil buku pelajaran fisika,kemudian mulai mengerjakan beberapa soal yang ia anggap mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Tas berwarna hitam,milik Laras.

Seusai mengerjakan soal-soal yang terlalu mudah baginya,ia berfikir keras,mencari cara bagaimana caranya ia menyelesaikan tugas sekolahnya,tanpa bantuan dari orang lain, termasuk,bantuan dari google. Gadis itu merogoh ponselnya,memutar lagu Dewa 19 melalui earphone miliknya,membiarkan lirik lagu itu menguasai dirinya untuk sesaat.

"Ck,soal macam apa lagi ini?" Ucap Laras berdecak kesal. Dari tadi gadis itu sejujurnya tak fokus,dengan apa yang ia kerjakan. Gadis itu malah memutar memori kejadian menyakitkan tadi pagi di sekolah. Ya,bisa di tebak,kalimat dari bibir sahabatnya membuat ia sakit hati,bagaimana tidak, Dewi dan Laras ternyata,menyukai orang yang sama.

"Ra." Panggil seseorang dari celah pintu kamarnya yang memang tidak ia kunci.

"Apa? Ada perlu apa Kak?" Tanya Laras heran,dengan wajah yang datar menatap Cantika.

"Ga jadi." Ujar Cantika kemudian pergi beranjak dari tempat itu. Laras membuang nafas kasar,menyebalkan sekali Cantika Rubella ini, hanya datang dan pergi dengan ketidak jelasan yang ia tinggalkan di benak Laras.

DIA HARRIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang