09|SATU DARI SEMUA YANG HILANG

32 18 0
                                    

Mawri Kita Basa-basi dulu yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

VOTE DULU SEBELUM MEMBACA!!!!

SILENT READERS BANYAK PAKE BANGET HUH😓

TAPI GAOAOA*padahal kit ati

MAKASIH BUAT YANG UDAH VOTE CERITA KUUU💗💗💗💗💗

KARENA VOTE KALIAN ITU SANGAT BERHARGA BAGI PENULIS PEMULA SEPERTI GUEEE(SAYA). VOTE BAGI GUE: Semangat buat up cepet"+punya semangat idup... wkwkwkwk

Okeee Happy Reading Boer!!!!!!

09|SATU DARI SEMUA YANG HILANG

Jika kamu tidak  memiliki apapun,kamu tak akan merasakan kehilangan.

                     ***
Mentari pagi telah tiba dan menyapa bumi. Cahayanya yang amat terang menyelinap masuk melalui celah-celah jendela berukuran cukup besar di ruangan dengan nuansa pink soft. Gadis yang tengah tertidur merasa di ganggu oleh sinar mentari pagi ini.

Awalnya,ia menutupi wajahnya dengan bantal agar tidak di ganggu oleh cahaya matahari. Namun,sepertinya semesta tidak mengizinkan dirinya untuk bermalas-malasan di hari jum'at ini.

Cahaya tersebut menyebar luas ketika wanita paruh baya membuka lebar-lebar tirai serta jendela kamar itu agar membangunkan gadis itu.

"LARAS GEVANYA AXELIN!!" Ucap Mama Laras -Hazel sedikit berteriak sembari berdecak pinggang.

"LARAS! LIAT INI JAM BERAPA?" Teriak Hazel sebal. Tak lupa ia menyingkirkan bantal yang menutupi wajah Laras. Melemparkannya ke sembarang arah. Lalu meraih guling dengan motif cinnamorold dan menghantam gadis itu habis-habisan. Kesabaran bak tisu di belah tujuh. Di uji oleh sang pemilik bumi dengan di berikan anak seperti Laras benar-benar membuat darahnya naik tinggi jika ia memiliki riwayat penyakit itu.

"Eughh.." 

"Lima menit lagi." Ucap Laras dengan mata yang masih setia tidak ingin terbuka.

"NGGA ADA! JAM TUJUH GINI?! MASIH MAU MOLOR!" Sentak Hazel dengan emosi di ujung tanduk.

Perlahan Laras mencoba membuka matanya,pertama kali yang ia lihat adalah penampakan Mamanya yang kini berdecak pinggang dan memakai daster kebesaran.

"Mana ada yang mau sama kamu! Kalau kamu suka ngebo!" Sarkas Hazel kemudian melemparkan handuk berwarna putih bersih ke wajah Laras.

"Ada kok!" Jawab Laras kemudian menutup mulutnya rapat-rapat.

"Siapa?!"

"Jaehyun!" Ucap Laras bangga. Kemudian Hazel menyentil keningnya pelan.

"Halu kamu!"

Gadis itu hanya menyengir kuda. Kemudian melenggang pergi menuju kamar mandi. Hazel hanya menggeleng-geleng kepala sembari menghela nafasnya berkali-kali. Mengusap-usap dadanya yang terasa sesak.
Kemudian ia merapikan tempat tidur anak perempuannya itu dan pergi tanpa meninggalkan jejak.

Laras baru saja menyelesaikan ritual paginya. Ia kemudian meraih tas sekolahnya dan memasukkan beberapa buku pelajaran yang penting.
Agar tidak terlihat begitu polos.Tak lupa ia memberi sedikit polesan liptint di bibir-nya.

"MAMA! PAPA! I'M COMING!" Teriak Laras menggelegar. Ia menuruni anak tangga dan duduk di kursi samping kiri Mamanya.

"Sakit telinga Papa!"

"Kakak mana?" Tanya Laras matanya melirik ke setiap sudut rumah.

"Nginep di rumah temannya." Jawab Zero yang sudah menyuapi bibirnya dengan sendok makan.

DIA HARRIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang