1

4.5K 68 1
                                    

~panti asuhan~

"Berikan saya yang menarik disini! " titah Tio sambil duduk.

"Yang menarik? Saya agak tak mengerti dengan ucapan anda. Saya akan membawakan anak-anak yang paling anteng dan baik disini. " setelah itu, Rina pergi mengumpulkan beberapa anak-anak asuhnya.

"Dia!" tunjuk Tio pada seorang gadis kecil yang sedaritadi melotot menatapnya.

Rina langsung gelagapan, melihat Gadis itu berani menatap Tio terang-terangan. "E-eee.. Dia, dia masih kecil, Tu-"

Brakh!!

"Aku tak peduli jika dia masih kecil atau apapun. Sejak kapan kau mendengar aku peduli dengan sesuatu!! " tegas Tio. Namun, menariknya anak kecil itu tak berkedip menatap kearahnya.

"Heh! Sok kuat." gumam Tio lalu bangkit.

Tio menggerakkan dagunya, mengisyaratkan sesuatu pada bawahannya.

"Nona, ayo ikut dengan kami. " ucap bawahannya dengan ramah.

Gadis itu hanya mengangguk tanpa berbicara sepatah katapun.

~malamnya~

"Menurutmu, kenapa dia tak berbicara sedaritadi? " tanya Tio pada asistennya.

"Mungkin nona muda, takut tuan" jawab asistennya.

Tio pun menatap gadis itu.

"Siapa namamu? " tanyanya.

"Aira" jawab gadis itu.

"Masa dia takut? " pikir Tio dengan penasaran.

"Berapa umurmu? " tanya Tio lagi.

"Lima belas tahun"

Tio mengerutkan dahinya, "singkat sekali jawabannya" pikirnya lagi.

Melihat tuanya yang terus memberi pertanyaan, asistennya malah pusing sendiri. "Tidak biasa, tuan berbicara lembut begini" batinnya gelisah.

"Hoam... " Aira tiba-tiba menguap.

"Sudah ngantuk? " tanya Tio.

Aira mengangguk.

Dengan cepat Tio menggendong tubuh mungil Aira menaiki banyak anak tangga.

Ceklek!

Seorang bodyguard yang berdiri didepan sebuah ruangan, membukakan pintu. Memudahkan Tio masuk kedalam. Lalu pintu itu langsung tertutup.

"Tidur" ucap Tio setelah menurunkan Aira dikasur.

Aira diam. Matanya bergerak kesana kemari, menerawang isi kamar itu.

Tio yang melihatnya malah terkekeh pelan.

"Tidur... Besok kau akan sekolah" ucap Tio lagi.

Aira lekas berbaring dikasur, ia menarik selimut hingga bahu. "Aku.. Ga pernah sekolah, gimana bisa sekolah? "

Tio tiba-tiba tersenyum, ya.. Walau agak seram bagi Aira, tapi dia berusaha tenang.

"Tidur aja, besok juga tahu"

Tio beranjak keluar sebelum itu, dia mematikan lampu terlebih dahulu.

Tak!

"Aaaaaaa!!! "

GADIS POLOS MILIK MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang