9

1.5K 30 0
                                    

"Eh! Ke-kenapa?! " tanya Tio panik.

"Hiks! Ak-ku, sa-lah apa?! " tanya Aira balik sambil sesenggukan.

"Salah? Kenapa? Kok salah?" Tio mengerjapkan matanya bingung.

"Ta-tadi, kakak bilang mau bvnvh akuuuuuu, heeeee" tangis Aira pecah.

"Loh! Sejak kapan aku bilang mau bvnvh kau?! Perasaan tadi aku ga ngomong gitu, deh" ucap Tio.

"Tadi! Aku kan ga ngelakuin apa-apa, cuma penasaran aja. Trus kakak bilang kalau bisa aku bvnvh dia. Aku takut, heeeee"

"Apa, tadi aku ngomong kuat, ya? " pikir Tio.

"Yaudah, maaf oke! Aku ga ngomong gitu ke kau kok! " Tio dengan lembut mengusap air mata Aira.

"Trus, kalau ga ke aku, kesiapa lagi? Heee"

"Kakaku! " ucap Tio dengan segan.

"Kakak? "

Tio mengangguk. "Ia, kakaku. Dia nyebelin. Kalau datang, selalu jewer kuping. Nih! Liat, merah. Gara-gara dia! " Ucap Tio sambil menunjukkan telinganya yang memerah.

"Hiks! " Aira mulai menghentikan tangisnya. Matanya merah karena itu.

"Hem... Mau ke supermarket?" seru Tio.

"Supermarket? Ngapain? "

"Ya,  Beli makanan," ucap Tio.

"Mau! " ucap Aira, antusias.

"Yaudah, Siap-siap dulu. " ujar Tio.

Aira mengangguk dan bersiap turun dari kasur. Dengan gembira dia berlari kecil menuju kamar mandi.

Beberapa saat kemudian, gadis itu mengintip pintu kamar mandi. Untuk melihat apakah, pria itu masih ada di kamar atau sudah pergi.

"Kak... Keluar dulu. Aku mau pakai baju. " ucap Aira dari kamar mandi.

Tio yang sedang bermain ponsel pun bergerak pergi dari kamar dengan raut datar.

Kriet!!

Pintu kamar mandi Bergernyit, saat dibuka oleh Aira. Dengan pelan ia berjalan menuju lemari, seakan tak ingin membuat suara sedikitpun.

"Baju, nya... Kok ganti-ganti, ya? " pikir Aira bingung.

"Tapi... Yang ini, modelnya hampir sama. Cuma beda warna aja" gumamnya sambil memilih baju yang ada di hanger dalam lemari.

"Yang ini, bagus juga." ucap Aira, sambil Menempelkan baju yang ia pilih ke badannya, untuk melihat pas atau tidak.

Setelah memakai baju, Aira berjalan menuju pintu, untuk keluar kamar.

Cek lek!

Baru ingin menyentuh knop pintu, pintunya sudah terbuka sendiri. Menampakkan Tio yang berdiri dengan raut datar menatapnya.

"Hehe, ga cocok, ya? " tanya Aira dengan senyum malu-malu.

"... " Tio diam, lalu dengan tiba-tiba menarik Aira menuruni anak tangga.

"Tuan muda, mobil sudah siap" ucap seorang pelayan dengan menunduk hormat.

Tio menoleh, menatap Aira yang bermimik polos. Kemudian lanjut menarik Aira keluar.

"Masuk! " Tio menunjuk mobil didepan mereka dengan dagunya. Aira pun hanya bisa mengangguk saja, lalu masuk kedalam mobil.

Setelah Aira masuk, Tio menyusul. Kemudian melajukan mobil dengan kecepatan sedang.
*
Kini mobil itu berhenti didepan supermarket. Aira pun lekas turun dengan semangat, lalu disusul Tio.

GADIS POLOS MILIK MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang