26

837 17 0
                                    

Disaat genting begitu, soup Aira tiba. Membuat gadis itu teralih, ia memilih soup dari pada menunggu Tio menjawab pertanyaannya. Hal itu tentu membuat Tio lega.

"Ekhem, hm.. Besok kau tidak perlu sekolah dulu-"

"Ya, kan memang besok ga sekolah. Minggu" celetuk Aira, membuat Tio menjadi malu.

"Ash, yasudahlah. Makan saja dulu. Aku mau keatas" ujar Tio sambil bangkit dan pergi menuju lantai atas.

"Oke... "

Didepan ruang kerja Tio.

"Aduh!" Seorang maid yang tidak lain adalah Tara. Terjatuh tepat didepan pintu. Seperti didorong dari dalam.

Aira yang tak tega lekas membantunya.

"Ck, kau pikir kau siapa? Tunggu saja, sampai nona Mika datang. Posisimu akan hilang" Gumam Tara seraya pergi, melihat itu, Aira hanya memiringkan kepala karena tidak mengerti maksud dari ucapan Tara tadi.

Aira pun kini berjalan memasuki ruangan kerja Tio.

"Kak!"

"Masuk aja"

Aira pun mempercepat langkahnya, karena penasaran dengan apa yang dikerjakan oleh Tio. Hampir sampai, tapi Tio lekas menarik pinggang kecil Aira kepangkuannya.

Dag! Dig! Dug!

Jantung Aira tiba-tiba seperti akan meledak, cuma karena Tio sekarang memeluknya erat dengan sebelah tangan.

"Aira!"

Aira hanyut dalam pikiran, ia bahkan tak tahu bahwa Tio sedang memanggilnya.

"Aira~" melihat tak ada respon, Tio langsung merengek seperti bayi. Membuat Aira langsung gelagapan, karena tak pernah menemukan sifat Tio yang merengek begini.

"Y-ya.. "

"Besok, dandan yang cantik, ya" ucap Tio sambil menenggelamkan wajahnya di punggung Aira.

"Ngapain??" tanya Aira.

"Ada deh, supir ku besok bawa kamu kepantai" Tio menghentikan pekerjaannya, ia kini memeluk Aira dengan sempurna.

Dag dig dug!

Aira semakin merasa aneh dengan jantungnya, apa dia kena serangan jantung? Pikirnya.

"Aira.. "

"Yaa..."

"Ngantuk~"

Aira langsung blushing, Tio yang sekarang berubah drastis.

"Y-yaudah balik kekamar, Tidur"

Tio menatap Aira murung "ga mau, maunya dikamar kamu~"

"Mm? Y-yaudah"

Tanpa pikir panjang Tio lekas menggendong Aira keluar, dan berjalan memasuki kamar Aira.

Maid yang melihat itu, tersenyum salting melihat kemesraan mereka. Namun, Tara sepertinya berbeda, dia seperti kesal melihat mereka seperti itu.

[Dikamar Aira]

Tio membaringkan Aira di ranjang sizenya. Lalu tidur diatasnya.

"Kak, kenapa Kakak tidur disini, dikasur, kak-"

Aira terdiam langsung, begitu melihat Tio terlelap langsung. ia pun dengan susah payah mengambil selimut dengan jari kakinya, lalu menyelimuti Tio yang tidur diatas tubuhnya.

Malamnya... Aira masih diposisi yang sama, sepertinya Tio benar-benar nyaman dengan posisi ini. Sampai belum bangun hingga malam begini.

Dari pada pusing ga bisa gerak, Aira memilih untuk memainkan ponselnya.

{Chat on}

"Nari"

[Ya?]

"Kalau kita dekat sama seseorang trus ngerasa aneh, itu maksudnya gimana?"

[Aneh? Gaya... Dag dig dug gitu?]

"Ia"

[Itu tandanya lo suka]
[Cie... Siapa nih yang lo taksir? 😁]

"Itu.. 😅"

[Si Tio b*14d4p itu, ya😏?]

"😅kok tahu"

[Cie... Kabarin kalau jadian. Gur dukung 😁]

"Makasih"

{Chat off}

Tanpa sadar Aira berulang kali tersenyum, saat menatap chatannya dengan Nari. Membuat Tio yang baru bangun merasa cemburu.

"Ngapain?" Tanya Tio tiba-tiba, membuat Aira terperanjat dan lekas menatap Tio.

"Ga ada, lagi chat sama Nari"

"Soal apa?" Tanya Tio yang membuat Aira sulit untuk berkata-kata.

"Sekolah" bohong Aira terpaksa.

Tidak mungkin dia bilang, soal ia suka Tio, kan?

"Masa sih, aku suka?" batin Aira sedikit blushing, saat menghadapi wajah tampan Tio yang sangat dekat dengannya.

GADIS POLOS MILIK MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang