"Masa?" Tio mengangkat alisnya.
Aira pun lekas mengangguk, cepat.
"Oh... " Tio mengerucutkan b1b1rnya, lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Aira, ya... Tentu saja, gadis itu hanya bisa pasrah.
•
Besoknya, Aira sudah sampai dipantai, bersama dengan supir Tio."Nona, tuan menyuruh anda menunggu sebentar, karena beliau ada sedikit urusan" setelah memarkirkan mobil supir langsung mendatangi Aira yang berdiri menatap pantai yang sudah lumayan ramai.
"Wow!! Ganyangka, ya. Lo main belakang sama Tio. Mana, sama om-om lagi. HahHAhA" suara itu bersumber dari belakang Aira, membuatnya lekas berbalik karena ia merasa suara itu tidak asing.
Aira tersenyum miring, melihat bahwa orang itu adalah ceril dan cinta. "Em... Haish! Kalian lagi jualan apa liburan, hm?"
"A-apa? Apa maksud lo hah?!" kesal ceril tak Terima.
"Tuh!" Aira menunjuk tubuh ceril dari atas sampai bawah "kalau mau jualan, di hotel. Biar laku. Disini mah, kalian cuma diliatin tapi ga di bayar. Rugi, dong"
Si supir sudah hampir tertawa melihat sikap Aira. Selain itu, ia juga tak menyangka, nona muda yang dikira polos ternyata begitu pedas ucapannya.
"4nj1ng! S14l4n lo, ya" sentak ceril bertambah murka. "Ini fashion, dasar j4l4ng"
Ceril berteriak, tapi Aira malah santai. Dan berpura-pura tidak tahu.
"Hm, ceril. Kasta rendah gaya dia gausah diladenin. Capek" ujar cinta, membuat ceril bertambah kesal.
Ceril tidak mau meninggalkan Aira begitu saja, membuat cinta harus menariknya paksa. Agar tak menimbulkan kekacauan yang lebih besar.
"Nona muda hebat" puji supir itu penuh rasa bangga. Aira menanggapinya dengan senyuman saja.
Dorsh!!!
Suara itu membuat Aira terkejut, karena tiba-tiba seseorang memecahkan balon tepat disampingnya. Karena takut ia jadi gemetar, bercampur kesal. Namun....
Sesosok tangan melingkar di pinggangnya tepat disaat itu, ia menjadi tenang. Karena dia tahu itu siapa.
"Kakak?"
"Hihi, kaget"
Aira mengangguk.
Tio lekas membalikkan tubuh Aira dan langsung memeluknya. Mengelus-elus punggungnya agar lebih tenang.
Sesaat kemudian, Tio melepas pelukan singkat itu. Membuat Aira bingung.
"Sebenarnya, kita mau ngapain kak-"
Tio tersenyum puas sambil berkacak pinggang, saat berbagai mobil sport hitam mengkilat yang datang dan berhenti didepan mereka.
Para anak buah Tio berjejer di depan setiap mobil, dan membukakan pintu sehingga orang didalamnya gampang untuk keluar.
"I-ini apa kak?" tanya Aira, tapi Tio tak menjawab hanya tersenyum saja.
"Haish!! Minggir! Aku ingin melihat calon menantu baru ku" tariak heboh, dari salah satu mobil.
Karena banyak mobil yang mengelilingi Aira dan Tio, membuat pera pengunjung pantai kepo. Dan mendekat, untuk melihat momen langka ini.
Semua pemilik mobil telah turun, salah satu diantara mereka terdapat Liana dan Axel. Dan..diantara para bodyguard ada Devan, Membuat Aira semakin bingung dan gugup. Apa ini keluarga besar Tio?
"Aira!"
Aira menoleh karena Tio memanggilnya, saat menoleh, Aira sangat-sangat terkejut dan terharu. Melihat Tio berlutut dan menyodorkan sebuah kotak merah kecil kearahnya.
"Aira, will you marry me?!"
"H-HAH?! "
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS POLOS MILIK MAFIA
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang tinggal di panti asuhan. Suatu hari, seseorang datang dan mengadopsi dirinya. penasaran? yuk langsung baca😁