28

159 9 1
                                    

"Aira, Will you marry me?!"

"H-HAH?!"

Dag! Dig! Dug!

Jantung Aira berdebar kencang. Melihat Tio, ia tak menyangka, baru saja ia merasa suka. Malah langsung di lamar.

"Kakak beneran?" lirih Aira bertanya. Dan Tio mengangguk.

"TERIMA, TERIMA, TERIMA!!" teriak orang-orang, menambah ke gugupan Aira.

Tio bercengir-cengir, karena mendapat dukungan. Padahal itu tak ada dalam rencananya.

"O-oke.... " Gumam Aira malu, ia berusaha menutupi wajahnya yang memerah karena blush

"Apa? Ga jelas, coba ulang" ucap Tio dengan senyum jahilnya.

"ia, Aira mau... "

"Masih kurang kuat loh, disini rame. Ga denger" Tio mengulum tawa, begitu juga para penonton.

"A-AIRA MAU..."

"Hahhahaha.." mendengar itu, Tio terkekeh lepas ditambah dengan wajah tomat Aira. Tak lupa dia memasangkan sebuah cincin berlian yang begitu indah di jari manis Aira.

"Hore!" sorak orang-orang.

"Ini rumah siapa kak?" tanya Aira begitu turun dari mobil sport Tio.

"Rumah orang tuaku" jawab Tio yang baru turun juga.

Tio kemudian berjalan memasuki bagunan besar milik orang tuanya itu. Aira pun mengekor dibelakang.

"Kita.. Ngapain kesini?" tanya Aira.

"Karena kau sudah setuju, beberapa hari lagi adalah acara pernikahan kita"

Aira melotot "tapi, tapi, aku masih sekolah"

Tio menghentikan langkahnya dan berbalik "aku tak perduli"

"Lagian... Sekolah itu milikku sekarang"

"Trus?!"

Uhuk!!

Tio tersedak, mendengar celetukan Aira. 'Bocah ini tajam sekali ucapannya'

"Oh! Satu lagi, disini kau bisa kemana saja, asal.... " Tio menjeda ucapannya sambil menatap Aira tajam.

Hal itu tentu membuat Aira takut .

"Kecuali, ruangan ini!" Tunjuk Tio pada sebuah pintu disampingnya. Dan Aira mengangguk.

"Oke"

Setelah itu, Tio bergegas menarik Aira menjauh dari ruangan itu dan kemudian berhenti didepan sebuah kamar dengan pintu yang begitu besar.

"ini kamar kita, masuklah" ujar Tio, setelah ia membuka pintunya. Aira masuk dengan terkagum-kagum. Pasalnya ruangan itu begitu besar.


"Jadi.... Apa informasi yang kau dapat?" Tanya seorang pria yang wajahnya tertutup topeng.

"Tuan, Tio baru saja melamar gadis itu. Mereka telah pindah ke kediaman keluarga besar Tio" ujar pria yang tengah berlutut dihadapannya.

"Bagus~ apa Tio memiliki jadwal nanti malam?" Tanya pria bertopeng itu dengan gembira.

"Tidak tuan! Menurut informasi, ia akan berdiam disana hingga hari pernikahannya.

" ck! Tampaknya dia terlalu waspada! "

--------------------------

Buat yang udah nunggu lama, maaf ya. Soalnya outline ku hilang. Dan aku harus ngulang lagi dari awal🥹. Karena buat outline ulang yang mirip dengan alur awal itu susah, semoga bisa dimaklumi ya🥹🥲

Oh, ia. Kalau udah 50 vote baru kita lanjut 😁 😅

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GADIS POLOS MILIK MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang