Sehingga menampakkan ot0t-ot0t p*3rvtnya. Aira yang malu, tiba-tiba berbalik.
"Hm, bocah tengik ini. Melihat punya laki-laki itu biasa saja. Sedang punya ku.... Apa seburuk itu?" Batin Tio, ia berbalik dan Mengkancing bajunya kembali. Kemudian pergi dari kamar Aira.
Aira mengintip kebelakang karena mendengar suara pintu. Ia pun bernafas lega melihat Tio sudah tidak ada di dalam kamar.
•
Paginya...Aira sedang makan dimeja makan bersama dengan Tio. Namun, ada seseorang pelayan atau maid yang terlihat asing dan begitu mencurigakan.
Dia berjalan dengan senyum puas sambil membawa semangkuk soup. Saat soup itu sampai di meja. Mata Aira berbinar, karena itu adalah soup iga sapi yang selalu ia inginkan.
"Kenapa? Mau?" tanya Tio, dan Aira mengangguk dengan antusiasnya.
"Yaudah, ambil!" ucap Tio, sambil mendorong soup itu sedikit kedepan.
Aira yang benar-benar suka, langsung mengulurkan tangannya untuk meraih soup itu.
"Stop!! N-nona muda!!" Maid tadi berteriak kencang, membuat aksi Aira terhenti.
"K-kenapa?" tanya Aira bingung.
"E-e.. Itu, itu sedik-sedikit pedas nona muda" ucapan maid itu langsung ditanggapi tatapan tajam dari Tio.
Plack!!
Tio menggeplak meja dengan tegas. Membuat suasana didapur menjadi tegang. Semua bawahan Tio yang sedang sibuk mendadak berhenti, dan menatap lekat kedapur. Seperti kepo tapi mager.
"Coba kau makan soup itu!!"
Maid itu langsung gemetar.
"COBA!!!" tegas Tio diiringi suara keplakaan meja.
Maid itu semakin ketakutan, hebat gemetar tubuhnya.
"Siapa yang mengijinkanmu masuk?!" tanya Tio penuh penekanan.
Semua tengah serius menatap Tio dan maid baru itu. Bahkan si polos Aira, dia tak mengerti alurnya. Tapi dia tahu bahwa Tio sedang serius dan tidak main-main.
"T-tara tuan!!" Ucap maid itu gemetar, menunjuk salah satu rekannya yang agak panik juga. Namun, berusaha tetap terlihat tenang.
"Maaf tuan muda, namun.. Saya tidak bertugas untuk memilih maid baru tahun ini. Anda sendiri yang mengatakannya pada saya. Saya juga belum menerima laporan sudah tersedia maid baru.. Jadi, saya rasa dia menyusup tuan!" Mendengar pembelaan Tara, maid baru itu semakin prustasi dan berlutut dilantai.
"Tuan, say-saya, saya-"
"Bawa dia keruang bawah tanah. Dan eksekusi" titah Tio, dan dua bodyguard nya langsung menyeret maid itu.
"Tuan! Tuan!! Saya tidak bersalah!! TARA!! KAU, KAU PENGHIANAT!!" Teriakan maid itu menggema, ia mengutuk Tara. Membuat semua jadi menatap Tara curiga.
"Tara, kau jangan senang dulu. Aku akan menyelidiki mu. Jika kau bersalah, kau akan jadi makanan hewan peliharaanku!" Ujar Tio pada Tara.
"Oke, semua kembali ke posisi" ucap Tio lalu lanjut makan.
Tio beralih menatap Aira yang ternyata tercengang melihat adegan tadi. Tio pun bangkit dengan panik bukan main. Bagaimana tidak, Aira ibarat anak kecil yang tidak bisa dihadapkan dengan adegan kekerasan ataupun adegan d*3w4s4.
"E-eksekusi?!"
Tio bercengir-cengir, ia berusaha berekspresi seperti tak terjadi apa-apa. "Ah.. Itu, itu, akting. Ia, akting. Ya kan.. " Tio mengancam anak buahnya dengan eye smile you tajam. Membuat mereka langsung berpura-pura sedang syuting film.
"Trus... Soupnya boleh dimakan ga?" tanya Aira dengan polosnya.
"A-ah... Itu... " Tio mengambil soup itu pelan-pelan lalu menumpahkannya dilantai.
"Udah kotor, nanti mereka buatin yang baru" tunjuk Tio pada maid nya dengan cengir terpaksa.
Para maid pun langsung bergegas menuju tempat memasak.
Tio kembali duduk saat melihat Aira tidak lagi curiga padanya. Namun...
"By the way... Kalian akting, kenapa aku ga diajak?!"
Phuph!!
Tio yang sedang minum langsung tersedak mendengar celetukan polos Aira.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS POLOS MILIK MAFIA
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang tinggal di panti asuhan. Suatu hari, seseorang datang dan mengadopsi dirinya. penasaran? yuk langsung baca😁