CHAPTER 27

19 7 1
                                    

Mengejar itu lelah, tapi lebih melelahkan itu menunggu.
-Author
_________________





"




Sudah hampir seminggu Zayyan menjalani ujian Nasional untuk masuk universitas, seminggu pula Rara tak mendapatkan kabar darinya.
Resah, gelisah,dan overthinking itu yang dirasakan gadis itu,ujian Zayyan sudah berakhir namun ia belum mendapatkan kabar apapun.

"Kamu kenapa sayang? Kok liatin hp nya sambil dimatiin?" Ucap Sarah bingung melihat Rara merenung di hadapan headphone.

"Rara lagi nunggu kabar kak zayyan"

"Owalah gimana kalo kamu susulin aja?" Saran Sarah,Rara buru-buru menggeleng.

"Gak mau ma,ntr Rara ganggu waktu belajar kak zayyan" ucap Rara memasang wajah murung.

"Haha anak mama, yaudah mama telfon camer dulu" Sarah melenggang pergi keluar kamar Rara.

"Camer? Calon mertua?" Tanya Rara kepada dirinya sendiri.
"MAMANYA KAK ZAYYAN??" Rara baru sadar.
_____________

Rara turun dari ojol yang ia pesan untuk mengantarnya di rumah kediaman Zayyan, setelah Sarah menelfon mama Zayyan ia mendapat kabar kalau Zayyan demam habis ujian, makanya Rara buru-buru ke sana.

"Eh? Rara udah datang ayo sini sayang masuk" ucap mama Zayyan. Dengan malu-malu Rara mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.

"Kak zayyan udah baikan ma?"

"Kamu cek aja sayang,kamar Zayyan di atas,nanti mama bawain kamu cemilan yah" ucap mama Zayyan sembari mengelus rambut Rara.
Rara menggangguk dan mengikuti salah satu pembantu rumah itu untuk mengantarnya di kamar Zayyan.

Berbeda dengan rumah Rara yang hanya memiliki satu pembantu dan tiga ajudan ayahnya yang berjaga itupun sudah Rara anggap keluarga sendiri, sedangkan Mension Zayyan mempunyai pembantu lebih dari 10 sedangkan security pun tak terhitung,Sultan beda!.

Rara yang sudah berada di ambang pintu kamar zayyan, langsung saja membuka pintu itu.
Ia menulusuri kamar yang cukup luas itu dengan gaya kamar seperti umumnya pada laki-laki  bewarna biru tua dengan beberapa medali yang zayyan miliki bergantungan.
Namun Rara bingung lelaki yang ia cari kehadiran nya tidak ada di kamar itu.

"Kak zayyan mana?" Ucapnya bingung melihat ke arah tempat tidur.

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, Rara berbalik mendapati zayyan yang baru keluar dengan telanjang badan dan hanya menggunakan handuk.

"AAAAAAAA" Teriak Rara berbalik badan menutup matanya menggunakan kedua tangannya, untung saja kamar zayyan kedap suara sehingga teriakan gadis itu tak menggoncang seisi Mension.

"Rara?"

"Kak zayyan kok mandi? Bukannya kakak masih demam?" Tanya Rara masih setia menutup kedua matanya.
Zayyan yang melihat itu hanya terkekeh kecil dan mendekat kearah Rara.

Zayyan memeluk Rara dari belakang tangan kekarnya melingkar sempurna di perut gadis itu, membuat Rara tersontak kaget.
"Aku kangen Ra" ucap Zayyan tepat di telinga Rara,deruh nafas hangat zayyan merasuk di kulit leher Rara.

THE LOVE TRIANGLE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang