20. Obsessed with you

2K 173 9
                                    

hari pun telah menjadi malam Oline memutuskan untuk pulang, namun Erine terus melarangnya untuk pergi. Ia meminta Oline untuk menginap saja disini sehari

"plis lin disini aja temenin aku, nginep aja ya" ucap Erine memohon

"aku ga enak sayang sama mommy kamu" sahut Oline membelai rambut panjang Erine, "nanti aja ya kapan kapan aku nginep di rumah kamu, jangan cemberut gitu dong aku jadi ga rela ninggalin kamu" Erine pun memeluk erat tubuh Oline sangat manja.

Ceklekk

Cynthia membuka pintu kamar Erine perlahan, dan melihat Erine yang sedang memeluk Oline. "Aduh bucin mulu nih, makan malam dulu yuk" titah Cynthia lalu menutup kamar Erine kembali,

"gih makan malam sana, aku mau langsung pulang aja ya"

"ih parah banget padahal mommy aku udah ngajak kita makan malem bareng"

"nanti keburu kemalaman rin, mana mendung diluar"

"bagus, biar kamu nginep disini" 😛 ucap Erine lalu menjulurkan lidahnya meledek Oline, Erine keluar kamarnya duluan meninggalkan Oline sendirian. 'Bocil siapa sih kamu rin' batin Oline, Oline melangkahkan kakinya keluar dari kamar Erine, berniat meminta izin untuk pulang kepada Cynthia

"mom liat mom, si Oline mau pulang" ucap Erine mengadu pada mamahnya itu, "kok pulang lin?, nginep aja disini diluar udah mau hujan"

"tuh dengerin, jangan ngeyel kalo aku bilang" sahut Erine, Cynthia menarik tangan Oline untuk duduk bersama dengannya. "Nasi nya kurang ga Oline?" tanya Cynthia yang lagi menuangkan nasi di piring. "Cukup tante, Oline makannya ga banyak kok" jawab Oline

'udah lama aku tidak diperlukan seperti ini, ngeliat tante cynthia berasa lagi ngeliat bunda' gumam Oline menatap lekat mata Cynthia

ketiganya pun menyantap hidangan tersebut, terkadang Erine makannya belepotan karena saking enaknya. Oline yang melihatnya heran karena pacarnya itu seperti anak kecil, ia pun mengelap sisa makanan itu disudut bibir Erine

"makanya belepotan gitu sih rin, enak banget ya" ucap Oline membantu membersihkan disudut bibir Erine

"iya Oyinn, ini kan makanan kesukaan aku yang sering dibuatin mommy" sahut Erine sambil menggoyahkan kepalanya.

"Ya ampun ternyata hubungan mereka sedekat ini, dan sepertinya Erine sangat begitu bahagia berada disamping Oline, aku jadi tidak tega memisahkan hubungan mereka" batin Cynthia, Oline meletakkan piringnya dan piring Erine di wastafel, ia pun membantu Cynthia untuk mencucikan nya

"biar Oline aja tante yang membersihkannya, tante istirahat aja di kamar seharian kan tante udah beres beres rumah pasti tante cape" ucap Oline

"ya udah makasih ya Oline, kalo gitu tante ke kamar ya" Cynthia pun berjalan ke kamar untuk istirahat, Erine tersenyum manis lalu melangkah menuju Oline dan memeluknya dari belakang.

"Kamu duduk aja sayang, nanti baju kamu kecipratan air" ucap Oline yang masih sibuk menggosokkan sabun ke piring, "kita lakuin nya berdua ya, kamu yang nyabunin aku yang bilas"

"ya udah, tapi hati hati" jawab Oline lalu memberikan piring piring yang sudah ia sabunkan. Dengan jahilnya Erine malah menempelkan busa sabun di wajah Oline lalu tertawa

"Oyinn sejak kapan kamu punya tompel?" ucap Erine tertawa gemas

"Erineee jail ya kamu, belum aja aku bales" Oline menjijilkan sabun dijari telunjuknya ke wajah Erine, sang empu yang akan menerimanya menghindar dengan cepat

"blee ga kena" ucap Erine lalu berlari ke kamar, 'jadi rame sekali rumah ini karena mereka, seharusnya deddy melihat moment ini dan menilai betapa  bahagianya Erine ketika bersama Oline" gumam Cynthia menatap foto keluar kecil mereka

Oline yang sudah mengganti pakaiannya lalu ikut merebahkan tubuhnya disamping Erine

"ih kamu bucin banget ya sama aku, sepatu pemberian aku sampe di pajang gitu" ucap Oline yang sedang mengelus pucuk rambut Erine

"aku cuma mau jaga pemberian dari kamu aja supaya ga rusak atau kotor" sahutnya menatap lekat bibir Oline lalu tampa sadar ia mengelus pelan bibir Oline, Oline yang merasakan belaian tangan Erine di bibirnya mengarahkan tangan kanannya menangkup leher Erine dan menempelkan bibirnya ke bibir Erine.

Cupp

bibirnya mengemut bagian bawah bibir Erine yang terasa begitu manis menurutnya, Erine pun mulai memasukkan lidahnya menelusuri mulut Oline

Gludukk

Suara petir yang begitu keras dari luar, Oline pun memberhentikan ciumannya dan menyelimuti tubuh Erine. "Hujannya deres banget diluar rin, lebih baik kita tidur sekarang yuk" Oline mematikan lampu kamar yang berada di sampingnya itu lalu memeluk tubuh Erine

"huhh dingin banget, untung aku punya kamu sekarang jadi terasa hangat" ucap Erine dan menempelkan kepalanya di dada Oline, mereka berdua akhirnya masuk kedalam mimpi mereka masing masing.

-Keesokan harinya.......

"bubub nala ini buat kamu, dipake ya hari ini cuacanya lagi dingin banget aku ga mau kamu ngerasa kedinginan" ucap Nachia lalu memberikan jaketnya ke Nala

"ih perhatian banget jadi makin syuka deh, tapi kamu gimana?"

"aku mah bisa nahan yang penting kamu ga kedinginan" sahut Nachia sambil mengelus rambut Nala

"ekhemm, disini masih ada kita ya tolong" ucap Ribka, "tau nih, masih pagi udah jadi nyamuk aja gue nasib jomblo gini banget" lanjut Regie

"idih kaum kaum jomblo iri aja, mangkanya cari pacar gih" sahut Nala

"gue aduin Oline lo" ucap Regie,

"bilangin aja sok, palingan Oline ada di pihak gue" jawab Nala, Oline dan Erine pun datang sambil bergandengan. "Ini dia couple favorit ku, dari mana aja sih jam segini baru dateng?" ucap Regie

"sorry gue kan ga bisa bawa ngebut motornya, bawa bocil soalnya" sahut Oline, Erine yang mendengarnya memukul pelan lengan Oline

Bel masuk pun berbunyi pertanda jam pertama akan segera dimulai, semua murid pun duduk di kursinya masing masing dengan tertib. Bu gita pun masuk ke kelas mereka dan memperkenalkan murid barunya

"ayo masuk nak" ucap Gita mempersilahkan anak baru itu untuk masuk "perkenalkan diri kamu ya"

"halo nama saya Anggereyani Hanin Puspita, kalian boleh panggil saya hanin, saya pindahan dari London salam kenal ya semuanya, semoga kita bisa berteman baik" ucapnya lalu tersenyum

"omo cantik banget" ucap Lily

"buset li, inget Delynn" sahut Ribka

"itu Hanin kan lin, aduh bahaya banget posisi lu sekarang" bisik Regie dikuping Oline.





































Semoga suka!

Obsessed with female dancers (Orine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang