Flashback......
Telpon terus berdenting dari handphone milik Erine, sang pemilik yang merasa mendengar teleponnya berbunyi bangun dari tidurnya dan mengangkat panggilan telpon tersebut.
"Halo" ucap Erine saat mengangkat telponnya, "Erine ini aku Hanin, maaf aku telpon kamu malem malem kayak gini, aku cuma mau ngejelasin semuanya sama kamu supaya ga terjadi kesalahpahaman terus menerus. Ini masalah aku sama Oline"
"kamu mau jelasin apa Hanin?"
"jadi gini rin, sebenarnya aku sama Oline itu punya hubungan yang lebih, aku juga ga tau kenapa Oline belum ngejelasin apapun sama kamu. Tapi pada intinya Oline sama aku itu bukan cuma sekedar teman biasa"
"jadi maksud kamu Oline sama kamu itu pacaran? atau gimana, aku ga ngerti Hanin" Sahut Erine yang sudah terlihat menangis. "Oline belum pernah cerita ya sama kamu tentang hubungan aku sama dia pas SMP?" lagi lagi Erine dibuat kebingungan dengan ucapan Hanin.
"Gimana kalo kita ketemuan aja rin malam ini supaya lebih enak" ajak Hanin dan Erine menyetujuinya
Kini Erine bersiap siap dan mengambil jaketnya yang tergantung di dalam lemari bajunya, setelah memakainya ia pun turun dari kamarnya untuk meminta izin kepada Cynthia. "Mom, Erine izin keluar sebentar ya" ucap Erine di depan tubuh Cynthia yang sedang duduk menonton TV di ruang tamu.
"Mau keluar kemana rin udah malem kayak gini?" tanya Cynthia memandang wajah anak perempuan nya itu, "sebentar aja kok mom" sahut Erine lalu keluar dari rumahnya
Erine telah sampai ditempat yang sudah ditentukan oleh Hanin sebelumnya lalu Erine mendudukkan dirinya dikursi sambil menunggu kedatangan Hanin. Selang beberapa menit akhirnya Hanin datang dengan tas berisi laptop yang ia bawa
"maaf ya rin telat" ucap Hanin lalu ikut duduk disamping kursi Erine
"aku sengaja bawa laptop supaya lebih jelas aja nunjukin ke kamunya" lanjut Hanin lalu mengeluarkan laptop dari tasnya. Baru saja Hanin membuka laptopnya Erine sudah terlihat meremas roknya, "maaf rin, tapi apa yang kamu lihat sekarang itu beneran aku sama Oline" jelas Hanin
'aku benci sama kamu Oline, aku janji sama diri aku sendiri kalo aku udah ga mau lagi ketemu apalagi ngeliat wajah kamu' batin Erine saat melihat video yang Hanin tunjukkan lalu pergi begitu saja meninggalkan Hanin seorang diri.
"Kamu kenapa rin?" tanya Cynthia melihat kedatangan Erine yang pulang pulang sudah terlihat menangis, namun Erine engga tidak mau menjawab pertanyaan Cynthia dan memilih untuk masuk kedalam kamarnya.
Flashback off......
Wajah Oline terlihat syok sekaligus sedih ketika mengetahui bahwa Erine sudah tidak lagi tinggal dirumahnya, meninggalkannya seorang diri. Ia juga merasa kecewa pada sikap Erine karena tidak mengabari apapun tentang ke pindahannya yang mendadak itu kepadanya.
-DI KELAS-
Oline melangkahkan kakinya memasuki kelas dengan wajah murungnya, "buset lemes banget bro" ucap Regie saat Oline sudah duduk disamping kursinya
"jangan bilang ini masih tentang Erine" ucap Nala menebak nebak
"kenapa sih semua orang selalu ninggalin gua? kenapa disaat gua mau serius mereka malah pergi begitu aja tanpa alasan yang jelas" setelah mengucapkan itu air mata Oline jatuh mengalir dikedua pipinya. "Oline!" panggil Nachia dengan menggebrak meja, "eh tolol ngagetin aja lo" cibir Ribka menatap wajah Nachia
"jelasin sama gue kenapa Erine bisa sampe pindah dari rumahnya!" bentak Nachia menatap mata Oline penuh dengan emosi, "lu pikir gua tau" sahut Oline mendorong pelan tubuh Nachia agar menjauh dari pandangannya.
'what! jadi Erine langsung pindah begitu aja? ga nyangka sih kalo Erine langsung percaya begitu saja sama ucapan dan bukti yang aku tunjukkan' batin Hanin yang terlihat syok saat mendengar kabar yang Nachia ucapkan
"denger ya Nachia gua ga tau Erine kemana dan tinggal dimana, yang jelas semua ini ga ada hubungannya sama gua! bahkan yang harus lo tau dia pergi gitu aja tanpa bilang apapun sama gua. Nomer gua pun di blok sama dia" jelas Oline yang tak kalah emosi.
"Terus kalo bukan karena lo, karena siapa Oline!"
"lo tanya aja sendiri tuh sama bokapnya Erine, gua rasa ini semua ulah dia" jawab Oline lalu pergi meninggalkan kelas, "lin tunggu" teriak Regie berlari menyusul Oline dan diikuti yang lainnya
"lin bahaya kalo lu nyetir sambil emosi kayak gini" ucap Regie menahan langkah kaki Oline, "tolong minggir gie, gue lagi butuh waktu sendiri" sahut Oline dan masuk kedalam mobilnya meninggalkan area parkiran sekolah.
"Udah biarin aja jangan dikejar lagi, mungkin emang dia lagi butuh waktu sendiri" lanjut Nala
Semoga suka!
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed with female dancers (Orine)
RomanceObsesi seorang gadis kepada penari perempuan yang secara diam diam Ia perhatikan. "Akan ku pastikan yang pantas di sampingmu hanyalah Oline manuel seorang" -Oline "Dasar cewek gila" -Erine