14. Obsessed with you

3K 179 10
                                    

Setelah menyelesaikan mandinya Erine pun keluar dari toilet untuk menemui Oline kembali tenyata sang empu belum juga terbangun. Alhasil Erine membangunkan Oline dengan menepuk pelan lengannya, namun nihil gadis itu masih terlelap dengan mimpinya.

"Oline bangun aku udah selesai" ucap Erine sambil terus menepuk lengan Oline, namun sepertinya percuma Oline seperti kebo menurutnya. Susah sekali untuk membangunkannya

"aku sebel banget sama kamu Olineee, aku kerjain biarin aja" ucap Erine dengan sedikit ide untuk mencoret wajah Oline dengan spidol

"aku gambar apa ya yang bagus?" sambung Erine ketika melihat wajah Oline di hadapannya, Erine pun berjongkok di samping kasur dimana Oline berbaring dan Ia mulai menggambar segi tiga di bagian kedua alis Oline, Erine sedikit tertawa saat membuat itu di wajah Oline.

Erine pun kembali menggambar di setiap sudut kedua pipi Oline dengan gambar yang aneh, Ia menambah membuat bulatan hitam di ujung hidung Oline dan membuat berewok didagu Oline dengan jail.

"Apa ya yang kurang?, ah aku pengen buat kacamata di mata Oline" setelah selesai mencoret coret wajah Oline Erine tidak lupa memotret dirinya bersama Oline

"mahakarya anak bangsa yang gagal" ucapnya sambil berpose di samping Oline, Erine menaruh benda pipih itu di atas naskah dan kembali membangunkan Oline dengan menggoyang goyangkan tubuh Oline

"Oline bangunnn banjir Olineee!" teriak Erine dengan nada panik, sang empu yang tertidur lelap itu pun mulai membuka kedua bola matanya

"kenapa sih sayang? kaget aku kangen ya sama aku?" ucap Oline serak khas orang bangun tidur. "Bangun dong, aku bosen tau kamu kebo banget tidurnya" sahut Erine yang terlihat bete, Oline melingkarkan tangan kirinya di pinggang Erine

"maaf ya aku tidurnya kelamaan, ngantuk banget soalnya cantik" jawab Oline sambil mengelus pipi kanan Erine, "kamu kenapa sih dari tadi senyam senyum terus ngeliat aku?" benar saja Erine tidak dapat menahan tawanya di kala melihat wajah Oline itu, mungkin jika kalian bisa melihat wajah Oline juga kalian akan tertawa bersama dengan Erine.

"Apasih emang ga boleh kalo aku senyum, aneh ya senyum aku?"

"bukan gitu aku jadi ngerasa aneh aja sama wajahku, mata aku juga jadi sedikit gatal" ucap Oline mencoba untuk mengucek matanya, "ihh jangan di kucek gitu Oline, mandi gih sana habis itu anterin aku pulang keburu deddy aku pulang duluan"

"bangunin aku dong" titah Oline lalu merenggangkan kedua tangannya, Erine pun mencoba untuk mengangkat tubuh Oline dari kasurnya itu namun tenaganya tidak mampu untuk mengangkat tubuh Oline, alhasil Erine pun ikut terjatuh di atas badan Oline.

"Aku ga nyangka ternyata kamu seberat itu lin, ayo bangunnn" ucap Erine sambil menarik lengan Oline

"iya iya, aku mandi" jawab Oline dan ia pun beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi, "aku tunggu di ruang tamu ya sayanggg!" teriak Erine lalu menutup rapat pintu kamar Oline dan menuruni tangga menuju ruang tamu.

"Erineeeeeeeeeeee!" teriak Oline yang kaget melihat wajahnya di cermin yang penuh dengan coretan, Erine yang mendengar suara itu hanya dapat mengigit bibir bawahnya

"ada apa kok non Oline sampai teriak seperti itu" ucap Siti yang tiba tiba berlari menghampiri Erine, "Oline ga papa kok bi, bi Siti ga perlu khawatir tadi Oline itu ngeselin banget mangkanya aku tinggal jadi mungkin dia marah terus teriak teriak ga jelas kayak gitu" ucap Erine sedikit panik

"oh gitu kirain ada apa bibi sampe ninggalin gosokan di belakang karena dengar teriakan non Oline" sahut Siti

"bi Siti balik aja menggosok lagi takut bajunya kenapa napa" ucap Erine, siti pun pergi kembali ke belakang

Seraya menunggu Oline mandi, Erine melihat sekeliling rumah Oline dan menemukan satu foto seorang gadis cantik yang terpampang di bingkai yang tersusun rapih dengan beberapa boneka di sampingnya.

"foto siapa ya ini? Cantik banget lagi, apa ini adiknya Oline? tapi sepertinya tidak mungkin karena wajahnya seperti seumuran dengan aku dan Oline lantas siapa dia??" ucap Erine yang terus bertanya tanya akan sosok gadis yang ia lihat itu.

-Beberapa menit pun berlalu-












"Kamu kok tega sih ngerjain aku rin" ucap Oline didepan wajah Erine

"habisnya aku bete bangunin kamu tapi ga bangun bangun" sahut Erine lalu mencubit perut Oline "ya udah deh maaf ga lagi tidur ninggalin kamu kayak gitu"

"aku boleh nanya ga, cewek itu siapa" ucap Erine menunjuk foto gadis di sampingnya itu, Oline pun membuang nafasnya dengan kasar

"ga penting rin, sebentar lagi juga mau aku buang" jawab Oline, muka Erine pun seketika menjadi bete karena mendengar jawaban Oline

"kamu marah rin?" lanjutnya

"kamu bilang kamu mau jujur sama aku semuanya, tapi apa aku tanya tentang cewek itu kamu malah ga mau jawab pertanyaan aku"

"karena itu ga penting untuk kamu ketahui sayang jadi lupain aja ya, yuk naik ke punggung aku sampe ke garasi aku antar kamu pulang" ucap Oline penepuk pundaknya guna menyuruh Erine untuk menaiki punggungnya, erine pun menaikinya dengan senang hati

"pegangan ya tuan putri takut nanti jatuh" ucap Oline, "Hai kuda biasanya kamu makan siang pake apa?" ucap Erine dengan imut

"pake rumput kak" jawab Oline ga kalah imut. "Tapi aku ga punya rumput nya gimana dong?" lanjut Erine, "di bayar pake cinta dan kasih sayang kakak juga aku mau" mendengar ucap Oline membuat pipi Erine memerah seketika, ia pun mengeratkan pelukannya di leher Oline dan mencium pipi Oline berkali kali dengan gemas

"huh kalo di cium terus kayak gini aku mau pingsan nih ga kuat nahan salting" ucap Oline "eh jangan pingsan dong nanti aku kasih bintang satu ya" Oline pun langsung berlari ke garasi

"Oyinnn jangan lari kayak gini nanti kita jatuh" ucap Erine lalu semakin mengeratkan pelukannya, akhirnya mereka berdua sampai di depan mobil tersebut.

"Ayo turun cantik" pitah Oline, Erine pun menggeleng keras, "aku masih nyaman lin dengan posisi ini" jawab Erine lalu menyembunyikan wajahnya di leher Oline

"nanti di cariin mommy kamu lo cantik, nanti lagi ya kita main gendong gendong kayak gini kamu harus pulang dulu sekarang" Erine pun dengan terpaksa harus menuruti ucapan Oline

Oline tidak lupa memasangkan seat belt terlebih dahulu ke Erine sebelum melajukan kendaraannya, di perjalanan mereka sama sama sibuk dengan pikirannya masing masing Oline yang sibuk menyetir dan Erine yang asik melihat lalu lalang kendaraan dari jendela mobil. Setelah hampir sampai di komplek rumah Erine, ia menyuruh Oline menurunkannya sedikit jauh dari area rumahnya agar tidak di ketahui oleh mommy nya

"aku ga jentel dong nurunin kamu di sini" ucap Oline, "sayang aku ngelakuin semua ini juga demi kita berdua, aku minta maaf ya" jawab Erine lalu melepaskan seat belt, Oline seketika menahan Erine dan memajukan wajahnya melumat bibir erine seperti orang kehausan, setelah di rasa kehabisan nafas Erine mendorong pelan tubuh Oline guna menyudahi aksinya

"udah ya aku pamit masuk ke rumah kamu hati hati di jalan jangan ngebut, nanti kalo mau mampir ke mana mana harus izin dulu sama aku" ucapnya sambil menyipitkan matanya 

"iya bawel" sahut Oline

Erine yang sudah turun dari mobil melambaikan tangannya ke arah oline dengan senyuman termanisnya, oline yang melihat itu ikut tersenyum melihat betapa manisnya senyuman gadis kecil kesayangannya itu.

"Bangsat gua karungin juga lu rin lama lama saking gemesnya" guma Oline melihat Erine, dan Ia melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Erine.




 









































Semoga suka!

Obsessed with female dancers (Orine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang