23. Obsessed with you

1.9K 213 71
                                    


satu minggu berlalu.....

Semua murid kelas 11 mengadakan study tour mereka ke Jogjakarta, guru guru juga telah membagikan tempat duduk mereka secara acak. Erine merasa sedih karena ia harus terpisah dengan Oline

"kamu mau duduk disebelah mana nin?" tanya Oline sambil membatu memasukkan tas Hanin keatas. "Di ujung aja deket jendela, aku takut soalnya kalo dipinggir" jawab Hanin lalu duduk di kursinya, Erine merasa sedikit was was pasalnya ia tidak bisa memantau Oline dari dekat.

"Udah kali ngeliatin Oline nya, ga bakal ilang tuh bocah" ucap Nachia, "sebel tau aku nina kenapa bangkunya harus diacak" sahut Erine sambil melipat tangannya di dada.

"Mungkin biar lebih adil aja kali rin, guru guru takut kali kalo ada satu murid yang duduknya sendiri karena ga punya temen, kan biasanya ada tuh yang kayak gitu"

"udah percaya aja sama Oline, dia ga mungkin ngeduain lo kok" sambungnya lalu Nachia memilih untuk menatap kearah jendela.

"Kamu kenapa?" tanya Oline melihat Hanin yang sejak tadi memegangi perutnya, "ga tau, perut aku sakit banget dari tadi" jawab Hanin dengan nada lemas. "Kamu udah sarapan belum tadi"

"belum, buru buru banget soalnya aku takut telat nantinya" sahut Hanin, lalu Oline mengambil roti didalam paper bag yang ia bawa dan memberikannya untuk Hanin. "Ga usah lin, ini kan punya kamu" ucap Hanin menolak secara halus

"udah dimakan aja ga usah nolak, daripada makin parah sakitnya" jawab Oline dan membukakan bungkusan roti tersebut. "Makasih ya"

"lain kali kalo kamu kurang enak badan atau apapun itu, jangan sungkan buat kasih tau aku ya" ucap Oline memandang lekat wajah Hanin

'gimana aku mau ngasih tau ke kamu kalo kamunya aja selalu berduaan terus sama Erine' batin Hanin

"iya Oline, aku boleh ga nyender di bahu kamu? pala aku kerasa pusing banget" tanya Hanin meminta izin terlebih dahulu, "boleh dong masa aku larangan, kamu kan temen aku juga" sahut Oline lalu menarik pelan kepada Hanin untuk ia letakan di bahunya sambil ia pijitkan perlahan.

"Kamu istirahat aja, nanti kalo udah mau sampai aku bangunin"

Jakarta, Indonesia pukul 22.00 wib


Mereka semua pun telah sampai dihotel yang sudah di boking oleh pihak sekolah, masih masing kamar berisikan lima murid dari setiap kelas. "Ayo anak anak silahkan beristirahat terlebih dahulu, karena besok kita akan mengunjungi tempat tempat wisata disini" ucap pak Mul salah satu guru pengawas sekolah mereka.

"Oline harus banget ya tas Hanin kamu yang bawa?" ucap Erine terlihat kesal, "kamu kenapa sih cemburuan banget jadi orang, Hanin itu lagi kurang enak badan mangkanya tas nya aku yang bawain"

"ya udah sih kenapa jawabnya harus ngebentak, kan bisa jawab dengan pelan" ucap Erine dengan mata yang berkaca kaca, "udah ya rin aku lagi ga mau ribut sama kamu, lebih baik sekarang kita ke kamar" sahut Oline lalu mencoba untuk meraih tangan Erine namun langsung di tepis dengan kasar olehnya. Dan pergi begitu saja meninggalkan Oline

"maaf ya gara gara aku kamu jadi ribut sama Erine" ucap Hanin, "bukan salah kamu kok, Erine masih kekanakan aja sifatnya" sahut Oline lalu mereka berdua pergi menuju kamarnya

"udah rin jangan nangis, mungkin tadi Oline ga sengaja bentak kamu karena dia lagi capek" ucap Aralie sambil mengelus punggung Erine

"Oline kayaknya udah ga sayang deh sama aku lie"

"apasih jangan ngomong kayak begitu ah, Oline tuh sayang banget tau sama kamu" sahut Aralie, suara ketukan pintu dari arah luar berbunyi ternyata itu adalah Oline dan Hanin yang baru datang. Mereka pun masuk dan meletakkan barang barangnya di lantai

"istirahat lagi gih dikasur, supaya pusing kamu sedikit mereda muka kamu masih pucet banget itu" titah Oline, dan mendapat tatapan sinis dari Erine. "Kamu ga perlu repot repot lin sampe bukain sepatu aku segala" ucap Hanin sedikit syok dengan perlakuan Oline padanya.

Erine yang terlihat cemburu pun keluar dari kamarnya lalu disusul Aralie setelahnya. "Lebih baik kamu susul Erine sekarang, aku ga mau kamu ribut sama dia" ucap Hanin

'sebenarnya aku seneng sih kamu ribut sama Erine, semoga secepatnya kamu putus sama dia. Secara aku sama Erine masih cantikan aku' batin Hanin melihat kepergian Oline

Ceklekk

"Erine lo kenapa kok nangis" tanya Kimmy lalu memeluk tubuh Erine, "gara gara si Oline, lagi bisa bisanya dia bermesraan mesraan sama orang lain padahal ada ceweknya didepan mata" sahut Aralie ikut kesal dengan sikap Oline.

"Mau apa kamu? pergi kamu dari sini!" bentak Erine melihat kehadiran Oline didepan matanya, "aku ga ngerti deh kenapa kamu bisa semarah ini, emangnya aku salah apa?" ucap Oline

"dih udah gila kali ya dia" ucap Aralie kesal, "udah mendingan sekarang kita keluar biarin mereka berdua menyelesaikan masalahnya" ucap Nachia lalu menarik tangan Aralie dan Kimmy dari kamar.

"Kamu masih nanya salah kamu dimana sama aku lin?" ucap Erine menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Emangnya salah ya perhatian sama sahabat sendiri? dia itu sahabat kamu juga lo rin dengan teganya kamu malah cemburuan ga jelas sama dia" sahut Oline

"udah cukup, lebih baik kamu keluar karena aku ga mau berdebat sama orang yang ga mau ngakuin kesalahan nya"

"kesalahan apa yang kamu maksud? aku capek rin ngadepin sikap kamu yang egois kayak gini" sahut Oline dengan raut wajah marahnya

"yaudah kalo kamu capek kita putus aja, gampang kan!"

"stop buat keluarin kata kata itu dari mulut kamu!" bentak Oline sambil menunjuk wajah Erine, "kenapa kamu ga suka? kan tadi kamu bilang kamu capek ngadepin sikap aku" jawab Erine menahan amarahnya.

Oline dengan kasar mencengkram pipi Erine dan ingin menampar pipi Erine saat itu juga. "Ayo tampar aku lin, tampar sesuka kamu" tantang Erine dengan badan yang ber gemetar ketakutan.






























Konflik sedikit bolehlah ya😄


Semoga suka!

Obsessed with female dancers (Orine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang