[03]

1.8K 161 23
                                    

"ABANGGG KEIII!!!"

Pekikan girang yang menggema di kamar tidur bernuansa putih abu itu berhasil membuat si pemilik kamarnya terbangun. Matanya mengerjap pelan begitu ia merasa seseorang memeluk tubuhnya dengan erat dari atas badan nya.

"Astaga, Sou.."

Jaki terbelalak begitu menemukan seorang pemuda dengan surai biru terang yang kini tengah memeluk dirinya dengan erat, "omagaaaa i miss you sooooooo much abang Keiii!!!" Yang di peluk dengan erat itu hanya bisa tertawa ringan mendengar betapa gemas nya pemuda sekolah menengah atas di hadapan nya ini.

Lantas begitu Jaki berusaha mendudukkan tubuhnya, Souta juga ikut terduduk di atas kasur. Pemuda dengan seragam yang masih melekat di badan nya dan dengan name tag Souta Izumi di seragam nya itu tersenyum lebar begitu melihat sebuah cahaya memantul dari arah telinga Jaki,

"Abang beneran pake anting sekarang?!" Pemuda itu bertanya kegirangan dengan mata berbinar sembari menyentuh anting silver yang bergantung di telinga Jaki. Sementara Jaki hanya mengangguk sembari terkekeh,

"Oh iya, ayo makan bang! Udah malem!"

Lalu keduanya keluar dari kamar Jaki dan berjalan menuruni tangga ke lantai bawah. Sembari sepanjang perjalanan Souta mengoceh bahwa sebentar lagi ia akan naik kelas dan sudah sangat mual dengan jam belajarnya yang begitu padat.

Sementara Jaki mendengarkan dengan baik dan merespon nya juga dengan penuh semangat. Karena jujur saja, ia juga merindukan sepupu jauh nya ini.

Dan ketika mereka tiba di ruang makan, sudah ada Papi, Mami dan juga Key di sana. Merasa ada kejanggalan, Jaki menoleh pada Souta yang duduk di sebelah Mami sementara dirinya di sebelah Key.

"Loh, Omah udah pulang?" Pertanyaan Jaki itu membuat seisi meja menatapnya.

Sang Papi di ujung meja mengangguk, "Omah banyak urusan jadi gabisa lama-lama." Jawabnya. Dan Jaki yang mendengar itu hanya mengangguk.

"Papi udah jadi ketemu sama manajer dari Flip?" Kali ini bergantian Key yang bertanya pada si Papi yang masih mengunyah makanan di mulutnya.

Papi kembali mengangguk, "udah tadi ketemu. Tapi malah ketemu sama CEO nya, soalnya katanya manajer nya telat dateng. But that's okay, malah lebih cepet kalau langsung sama CEO nya kan?" Key mengangguk setuju.

"Oh iya Papi Rion," mendengar Souta yang berbicara mereka semua langsung menatap pemuda itu dengan tatapan bertanya. Begitu pula dengan Rion yang tersenyum menatap Souta yang tengah makan dengan lahap,

"Kenapa Souta?" Tanya Rion dengan lembut sembari melanjutkan makan nya.

"Souta boleh ga tidurnya sama abang Kei aja buat liburan hari ini?? Pleasee!!" Souta merengek, meminta satu kamar dengan Jaki yang padahal dirinya selalu ingin terus menempel pada Rion dan Caine. Hal itu tentu saja membuat seisi meja saling pandang.

Mampu membuat Souta cemberut begitu Rion mulai memasang wajah menggoda nya, "emang Sou engga takut kalau tidur sama abang Kei doang? Entar kalau abang Kei tiba tiba berubah jadi hantu... Gimana?"

"IHH PAPI RION GITU DEH!" Kembali merengek, Souta beralih bersedekap dada sembari memalingkan wajahnya dari Rion. "Lagian Souta kan udah gede, udah ga takut lagi sama hantu!"

"Emang nya iya udah gede?? Kok perasaan badan kamu ga nambah gede atau nambah tinggi, Sou." Kini Jaki juga ikut menggoda Souta yang makin cemberut di hadapan nya.

"Malah perasaan makin kecil ga sih, Kei? Kamu menciut ya Sou?" Key juga ikut berbicara. Semakin membuat Souta merengek tak jelas.

Merasa terpojoki, Souta akhirnya bergelayutan di tangan Caine yang sedari tadi duduk tenang di samping nya seolah meminta bantuan untuk melawan para manusia manusia jahil di depan nya itu. "Mamiii Cainee!! Itu Papi Rion sama bunda Key sama abang Kei nya Mamii!!"

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang