"Kamu beneran..?"
Pertanyaan itu mengalun pelan di udara dan berhasil di tangkap oleh indera pendengaran Krow yang kini berdiri berhadapan dengan Jaki. Si surai abu itu mengulas senyum nya lalu mengangguk tanpa rasa ragu, "aku serius. Aku bakal nikahin kamu."
Untuk yang kedua kalinya Krow kembali mengatakan itu. Jaki sendiri sudah mau melebur menjadi atom rasanya kala Krow mengatakan itu dengan nada yang lembut juga tatapan matanya yang teduh. Buat wajah itu menjadi berkali-kali lebih tampan dari biasanya.
"Umm.. tapi aku mau kuliah dulu.." sembari cemberut, Jaki menunduk. Tak enak menolak niat baik dari Krow yang ingin bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan beberapa waktu lalu.
"Yaudah kita bisa pacaran dulu, kan?" Jaki spontan kembali mendongak ketika tangan nya di genggam oleh Krow. Hazel keduanya itu bertaut, dan membuat seolah seisi dunia kini hanya ada mereka berdua.
Maka tanpa ragu Jaki mengangguk dengan semangat, dan langsung menerjang Krow dengan pelukan. Lupa bahwa di ruangan kamarnya itu masih terisi banyak orang yang kini menyaksikan keduanya dengan perasaan gemas. Begitu pula dengan Rion yang merasa lega sembari merangkul pundak Caine. Memperhatikan bagaimana wajah cantik istrinya itu berseri karena kegemesan dengan tingkah anaknya. Maka, Rion tak ada alasan untuk tidak mengecup pipi itu, merasa bahwa Caine lebih gemas daripada pemandangan dua remaja jatuh cinta itu.
"Lucu banget," celetukan dari Elya itu mampu membuat Key yang di sebelahnya menoleh.
"Kamu juga lucu." Dan tangan itu bergerak untuk mengusak rambut Elya. Berhasil membuat Elya mengomel sebab rambutnya berantakan, walau wajahnya memerah sempurna sekarang.
"Tapi Jaki ga hamil kan sebenernya?" Pertanyaan itu mengalun pelan di telinga Mako. Lantas si surai putih itu menoleh pada kekasih manisnya, mendapati Riji berbisik dengan tatapan terpaku pada Krow dan Jaki yang masih berpelukan.
"Yang bener lah, yang.. mana ada cowo hamil?"
"Siapa tau kan, kayak di cerita-cerita wattpad gitu."
Mako hanya menanggapi nya dengan ringisan. Sedikit jengah rasanya dengan Riji yang selalu di luar nalar pertanyaan nya.
Namun ketika mereka sibuk dengan pasangan sendiri-sendiri, ada Garin dan Souta yang merenung. Sebetulnya hanya Garin yang merenung, menyesal mengapa ia tidak mengajak kekasihnya kemari agar ia bisa bermesraan juga seperti yang lain. Souta sendiri menatap sepasang insan yang kini sudah menjadi kekasih itu dengan tajam, cukup tidak terima jika abang kesayangan nya kini harus berpacaran dengan Krow yang penampilan nya sangat rapih seperti om-om.
"OM!!" Mendengar Souta yang berteriak seperti itu lantas semua orang menoleh padanya. Termasuk Krow yang kini melepaskan pelukan nya pada Jaki,
Dengan wajah sombong dan langkah lebar, Souta berjalan mendekati Krow dan berdiri berhadapan dengan nya. Alis itu menukik tajam pertanda Souta sedang kesal, "ayo kita adu kelomang!! Kalau om kalah berarti om gaboleh pacaran dan nikah sama abang Kei!"
Seisi ruangan hening. Sebelum di susul tawa dari mereka semua dan begitu pula dengan Krow yang tak habis pikir mengapa Souta bisa begitu bucin dengan kakak sepupunya yang kini berstatus sebagai kekasihnya. Uhuk.
"Ayo sini, siapa takut!" Krow menggulung lengan kemeja nya sampai siku, ia kemudian bersedekap dada dengan wajah nya menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love
RandomPertemuan tak sengaja keduanya yang membawa mereka pada malam panas yang tak akan pernah mereka kira bagaimana ujung nya.