Hari ini hari sabtu, hari dimana Krow harus berangkat ke negara sebrang. Yang mengantar nya kali ini hanyalah Jaki dan Elya seorang. Makomi tidak datang karena ada meeting penting dengan klien nya, begitu pula Rion dan Caine yang di sibukkan oleh kerjaan. Key dan Gin juga sibuk dengan kerjaan mereka, sementara Souta harus pergi ke sekolah karena ada rapat panita.
"El," suara Krow membuat Elya yang tengah mengaduk matcha hangat di dalam gelas kertas nya mendongak. Menemukan Krow yang duduk di samping dirinya setelah membeli beberapa makanan untuk ia makan di pesawat.
Tatapan Krow yang teduh itu buat manik Elya menjadi berkaca-kaca. "Padahal El baru pulang seminggu, tapi Kakak udah harus pergi..." Ucapnya dengan suara bergetar. Pandangan Elya tak berani bersitatap dengan milik si sulung; ia takut tangisan nya pecah saat itu.
"Maafin Kakak. El disini baik-baik sampe nanti berangkat lagi, ya? Jangan sering-sering makan pedes, jangan berantem sama Papa, jangan mau di ewe Key—
HEH! COCOT NYA YA!?"
Sebuah majalah lipat berhasil mengenai kepala Krow bertubi-tubi. Tentu pelakunya adalah sang kekasih. Sembari berkacak pinggang, dan mulut mendumal akibat ucapan tak senonoh Krow barusan. Jaki sudah seperti ibu-ibu berdaster yang memarahi anaknya karena pulang main sore hari.
"Aduhh! Udah dong, Jak! Bisa berdarah nih kepala aku di pukulin terus!!" Krow menyuarakan rasa sakitnya dengan dramatis. Ia memasang wajah melas di sela kedua lengan nya yang menutup kepala.
"Alay! Udah lah, minggat aja sana!"
"Pft—"
Dan tawa Elya langsung mengudara begitu mereka menoleh bersamaan padanya. Wajah sepasang kekasih itu entah mengapa bisa terlihat cengo bersamaan. Elya sudah yakin, sih. Bahwa Krow dan Jaki memang berjodoh, sampai-sampai raut wajah mereka saja sinkron.
Tak lama terdengar juga tawa singkat dari Jaki yang kini duduk di samping Krow. "Dasar orang alay. Tuh lihat. Di ketawain sendiri sama adeknya." Ucap Jaki setengah mengejek, ia memegang pundak Krow dengan senyum menjengkelkan.
"Udah biasa, emang jahat si Elya." Krow mendengus setelahnya; merasa tak adil. Bagaimana bisa ia di katai alay oleh pacarnya dan di tertawai puas oleh adiknya sendiri?
Balasan dari Jaki hanyalah sebuah kekehan pelan. Setelahnya mereka kembali diam.
Jaki juga sejujurnya tak bisa menyembunyikan raut kesedihan nya, untuk melepas Krow pergi sekarang. Hubungan mereka baru saja berjalan beberapa bulan, dan sekarang Krow sudah harus merantau di negara lain sampai 3 bulan ke depan. Bagaimana bisa ia merasa adil dengan dunia nya. Semua ini bahkan terlalu tiba-tiba.
Meski semua hal kini bisa melalui ponsel, tapi Jaki membutuhkan eksistensi seorang Krow disini. Bukan hanya suaranya saja, bukan hanya gambarnya saja. Jaki butuh wangi tubuh Krow yang segar seperti buah peach untuk membuatnya tenang ketika harinya buruk, dan berakhir dalam dekapan hangat Krow sampai pagi hari. Jaki juga butuh ciuman hangat Krow ketika lelaki itu menjemputnya di kampus, dan masih butuh perlakuan Krow yang membuatnya kepalang salah tingkah.
Jaki butuh itu semua. Jaki butuh Krow di samping nya.
"Sayang, aku—eh? Kenapa nangis?!"
Krow memekik terkejut kala menoleh pada kekasihnya dan menemukan lelaki cantik itu menangis dengan air mata yang sudah terurai. Dan ketika manik keduanya bersitatap, Jaki langsung berhamburan ke dalam pelukan Krow yang hangat.
Tangisan Jaki siang itu terendam di dada bidang Krow yang lebar. Tubuh ringkih nya terbungkus kedua lengan Krow yang besar, dan elusan di punggung nya terasa lembut.
Krow membiarkan Jaki menangis di situ, karena ia pun sama. Setetes demi setetes air mata jatuh dari pelupuk nya kala mendengar isak tangis milik Jaki yang makin parau. Kekasihnya itu nampak tak lelah menangis sejak malam, bahkan Krow bisa menyadari bahwa kedua mata Jaki membengkak sejak Jaki menjemputnya di rumah tadi pagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love
RandomPertemuan tak sengaja keduanya yang membawa mereka pada malam panas yang tak akan pernah mereka kira bagaimana ujung nya.