Part 2 Devano Jianrenji

33 5 0
                                    

Happy reading.. 🤗

Maaf ya lebih awal uploadnya hehe..😅
Bantu support kakak.. 😊💪🏻


Devano Jianrenji

BRAK!!

Devano terkejut saat mendengar suara pintu kamarnya dibuka dengan kasar. Dengan malas ia melirik pelaku yang tidak lain adalah Chelsea Octaviano adiknya sendiri. Cewek tomboy yang menyebalkan itu memang tidak mempunyai sopan santun sama sekali dan suka seenaknya sendiri.

“Van, lo tahu nggak,? tadi gue lihat Bio godain cewek, buruan dong lo hajar Bio.” Adu Chelsea menggebu-gebu sambil mencebikkan bibirnya memperlihatkan ekspresi sedih yang dibuat-buat. “Gue udah bilang Bio itu playboy, ngapain lo suka sama dia?” ucap Devan lalu memutar bola matanya malas. “Pokoknya aku cuma suka sama kak Bio..!” ucapnya dengan wajah yang cemberut, ia lalu tiduran diranjang Devan dan berguling-guling tidak jelas.

Devan berdecak sebal, ia menghembuskan nafas berat dari bibirnya. “Jangan acak-acak kamar gue lo.!” Bentak Devan. Dia bangkit dari kursi belajarnya lalu berjalan menghampiri Chelsea yang menutupi wajahnya dengan selimut. Lalu tanpa belas kasih sedikitpun, dia menarik kaki cewek itu hingga terjatuh ke lantai. Chelsea memekik kesakitan saat sikunya berbenturan dengan kerasnya lantai marmer, untung saja perbuatan Devan tidak membuat siku adiknya berdarah kalau iya pasti Baskara-papa Devan marah besar padanya.

“Emang jahat lo Van, dari dulu ke gue!” hardik Chelsea, lalu bangkit dari jatuh tengkurapnya kemudian duduk di tepi ranjang. Sementara itu, tangannya sibuk mengusap-usap sikunya yang terasa nyeri. Devan langsung merapikan tempat tidurnya kembali, dia tidak akan membiarkan kamarnya berantakan karena ulah Chelsea.

“Muka lo bonyok Van, kenapa?” tanya Chelsea saat menyadari ada sedikit memar di bibirnya. “Tadi ada siswa yang gue bully terus berani ngelawan...” Jawab Devan ketus. “Rasain makanya jangan suka bully orang..” sewot Chelsea. “Mau gue ambilin kompresan?” tawar Chelsea. Meskipun memiliki sifat yang nakal dan seenaknya sendiri, dia peduli pada kakaknya itu.

“Gak perlu, pergi sana. Gue mau tidur siang.” Devan merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan memejamkan matanya. Lalu Chelsea menoleh ke arah jam dinding waktu menunjukkan pukul 15.30. “Seriously? lo gak liat sekarang udah sore?” tanya Chelsea dengan menaikkan satu alisnya. Devan tidak memberikan respons. Dia malas meladeni adiknya itu. “Kayaknya papa ngasih lo banyak kerjaan ya, Van,” celetuk Chelsea saat melihat tumpukan berkas-berkas di meja belajar cowok itu. “Ya udah deh, gue balik ke kamar dulu.”

Devan menghela nafas lega saat Chelsea sudah keluar dari kamarnya. Tangannya menyentuh ujung bibirnya yang sedikit berdarah. Terdengar ringisan pelan yang keluar dari bibirnya saat merasakan perih pada lukanya. “Bukan karena korban bullyan gue, tapi papa Chel.” Gumam Devan pelan tanpa terdengar siapapun. “Van.. bantuin gue dapet maaf dari adik lo...!!” Itu suara Fabio Anggara anggota Heroes jurusan bisnis. Dalam anggotanya ia adalah seorang Mood-maker dan ia berpacaran dengan adiknya. Suaranya terdengar dari ruang tengah, sepertinya dia sedang merayu adiknya supaya mendapatkan maaf.

🥀🥀🥀

🥀🥀🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BEATARISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang