10. Satu Truk Eskrim

26 13 18
                                    

Celine memincingkan kedua matanya kearah Dimas dan sang supir truk eskrim secara bergantian. Sebenarnya ia merasa senang karena Dimas menepati janji, tetapi kenapa hanya satu truk eskrim saja? Lantas kemana janjinya untuk menepati satu truk pizza? Apakah Dimas melupakan hal tersebut?

Dimas menatap Celine penuh harap, sepertinya pria itu membuat kesalahan fatal karena tidak memberitahu terlebih dahulu kepada Celine. Namun ketika Dimas melihat raut wajah Celine ingin mengeluarkan suara, pria itu menatap seraya mendengarkan perkataan gadis didepannya.

"Kenapa hanya itu?" tanya Celine setelah hampir lima menit mendiamkan Dimas begitu saja.

Dimas mendengar pertanyaan tersebut mengerutkan dahi bingung. "Maksudnya Cel?"

"Kenapa hanya itu, Dimas?"

Dimas menatap Celine hati-hati, sepertinya benar, Celine marah besar. Namun Dimas tidak mengetahui asal kemarahan gadis didepannya ini, pria itu mencoba me-rewatch kembali kejadian hari ini dan kemarin. Saat mulai menyadari, Dimas menepuk kepalanya merasa bodoh. "Sorry, Cel. Gue lupa untuk pizzanya."

Celine hanya terdiam tak bersuara, membuat Dimas kembali mengeluarkan suara. "Im so sorry preety. Gue bener-bener lupa menghubungi tadi malam. Ini bukan pembelaan, tapi gue udah terlanjur kesal karena mereka tutup lebih dulu sebelum kita kesana."

Dimas mencoba untuk menjelaskan panjang lebar untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi antaranya dan Celine. Bahkan hampir setengah jam ia tidak dibukakan gerbang oleh pemilik rumah tersebut. Hal itu membuat Dimas tak enak hati dengan supir truk eksrim yang pastinya akan bekerja kembali setelah pulang mengantarkan eskrim ini.

Dimas berdeham, mau bagaimanapun ia telah salah melupakan janji yang seharusnya ia tepati lebih awal. Pria itu menyesal karena tidak menghubungi toko pizza tadi malam, bahkan Dimas tidak bisa tertidur hingga sepertiga malam karena merasa senang Celine menerimanya menjadi pacarnya.

Namun kali ini pupus, dihari kedua resmi mereka berpacaran, Dimas sudah melakukan kesalahan yang membuat mereka berdua salah paham. Sungguh, Dimas menyesali keteledorannya tersebut.

"Cel.."

Celine menatap raut wajah Dimas yang terlihat bersalah, gadis itu akhirnya menyuruh satpam untuk membukakan pintu seakan membiarkan Dimas da supir truk eskrim tersebut masuk. Namun gadis itu berbalik arah dan pergi meninggalkan mereka semua.

Dimas melihat tersebut tersenyum kecil, ia memberikan kunci motornya kepada satpam dan berlari mengejar Celine, pacarnya kedua hari ini. Pria itu meraih pergelangan tangan Celine membuat gadis itu menoleh.

"Apa?" tanya Celine sedikit ketus, jujur Celine masih merasa kesal.

"Sorry ya, Cel."

"Minta maaf yang bener dulu."

Dimas merengut, "Cel, sorry banget gue lupa serius," ada jeda sebelum akhirnya Dimas kembali melanjutkan, "sorry gue enggak berfikir sejauh itu."

"Enggak dulu."

"Cel.."

Celine menatap Dimas dengan raut wajah datar. "Lo enggak bener-bener minta maaf, Dim," ucap Celine seraya berjalan pergi meninggalkan Dimas.

Namun Dimas tetap mengekor dibelakang, beberapa kali pria itu mengucapkan permintaan maaf kepada Celine namun tidak digrubris sedikitpun. Tepat saat Celine berada didepan pintu utama, gadis itu mengatakan hal yang membuat Dimas terdiam. "Lo orang indonesia dan kalimat yang harus lo katakan adalah maaf bukan sorry."

Mendengar hal tersebut membuat Dimas terdiam bisu ditempatnya. Sungguh, hari ini Dimas melakukan kesalahan berkali-kali lipat kepada Celine.

***

Relationshit! [TERBIT-OPEN PO✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang