11. Tersangka

28 14 14
                                    

Bola mata Nathan menyusuri satu persatu teman-teman dikelas tersebut. Ia berusaha mencari sosok yang ingin ia ajak bicara dan menanyakan hal yang sangat penting.

Kedua kuping Nathan memerah, ia sedang menahan emosi yang terpendam. Usahanya hampir empat tahun sia-sia seakan tak ada harapan lagi.

Tepat saat menemukan sosok yang ia cari, Nathan berjalan menghampirinya dan duduk tepat didepan gadis tersebut. "Lo jadian sama Dimas, Cel?" tanya pria yang tengah menatap Celine.

Iya, sedari tadi sosok yang dicari oleh Nathan adalah Celine Angelia.

Celine berhenti menulis saat mengetahui pria didepannya baru saja duduk dan langsung bertanya. "Kenapa, Nath?"

"Lo serius, Cel?"

Celine menganggukkan kepalanya merasa membenarkan pertanyaan hal tersebut. "Iya Nathan. Lo kenal?"

Ditanya seperti itu membuat Nathan ikut menganggukkan kepalanya. "Gue kenal."

Mimik wajah Celine berubah, bukankah saat bertemu dengan Dimas dibioskop mereka seperti tidak saling kenal?

"Gue fikir lo enggak kenal Dimas sama sekali sebelumnya.."

Nathan didepannya menghela napas panjang sehingga membuat Celine menoleh sempurna kearahnya. "Kenapa?"

"Lo harus tau siapa Dimas sebenarnya, Cel."

Celine mengernyitkan dahinya bingung. "Maksud lo apa, Nath?"

Nathan memegang pundak kanan dan kiri Celine, pria itu menatap lurus dan menampilkan wajah yang serius. "Dia pernah jadi temen deket gue, Cel. Dia itu problematik dan enggak akan bagus buat lo Cel," ada jeda sebelum akhirnya Nathan kembali melanjutkan, "dia juga pernah kena skandal, Cel. Lo tau? Dimas pernah kena skandal pembunuhan."

Raut wajah Celine yang sedari awal datar, seketika berubah menjadi berbeda. Kedua alisnya ditautkan menjadi satu perkara sedikit terkejut akan hal terbut, karena sedari awal memang Celine tidak pernah mengenal banyak hal tantang Dimas.

Melihat reaksi wajah Celine tersebut membuat Nathan kembali bersuara. "Lo harus tau seburuk apa Dimas buat lo nantinya."

Celine terdiam ditempatnya tanpa bereaksi apapun. Apakah yang dikatakan oleh Nathan adalah fakta? Sejujurnya Celine menerima cinta Dimas secara tidak sadar dan hanya iseng belaka. "Lo kenal Dimas dari lama, Nath?"

Nathan menganggukkan kepala. "Iya, Cel. Bahkan sebelum gue kenal sama lo, Dimas teman sekolah gue, Cel."

Celine terkejut, banyak sekali keterkejutannya pagi ini. "Lo bahkan enggak pernah cerita itu ke gue, Nath."

Nathan didepannya merasa sedikit gugup. Pria itu merasa sepertinya gadis didepannya ini merasa kecewa. "Gue minta maaf, Cel."

"Enggak apa-apa, Nath. Enggak semua hal lo ceritain ke gue kok," ada jeda sebelum akhirnya Celine kembali melanjutkan, "sedari awal gue emang bukan siapa-siapa lo, Nath.."

Ada raut kecewa diwajah Celine yang tentunya dapat dilihat oleh Nathan. Pria itu sudah berteman dengan Celine hampir empat tahun lamanya sedari mereka berdua memasuki perkuliahan hingga kini berada disemester akhir masa perkuliahannya.

"Gue minta maaf, Cel"

Celine menganggukkkan kepalanya merasa tidak apa-apa dengan hal yang terjadi, walau sebenarnya gadis itu merasa kecewa karena kedekatannya dengan Nathan yang ternyata bukan hal apa-apa. Mungkin benar, tidak ada yang spesial untuk Nathan. Sehingga Nathan tidak bisa menceritakan semua hal kepada Celine.

"Cel, gue minta maaf ya," ucap Nathan dengan raut wajah sedikit memohon.

Celine menghela napas panjang dan berucap akhirnya. "Iya, Nath. Its okey, gue enggak apa-apa kok. Kita kan memang enggak ada apa-apa."

Relationshit! [TERBIT-OPEN PO✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang