25. Memutuskan Sepihak

16 9 6
                                    

Tepat seminggu lamanya Dimas dan Celine tidak berhubungan melalui aplikasi sosial media apapun. Bahkan ketika berada dikampus pun, Celine berusaha untuk menghindar dari Dimas saat gadis itu tidak sengaja melihat Dimas dari jauh. Tujuannya agar tidak menimbulkan kekecewaan yang berlebihan nantinya.

Tepat pada saat ini, Celine baru saja memasuki ruang kelas untuk mengganti mata kuliah dia yang sempat tertinggal. Gadis itu melihat Nathan dan duduk tepat disamping pria tersebut. Ia menghela napas panjang, sebetulnya bukan hanya ia yang mengulang, melainkan ada sekitar lima orang teman lainnya yang satu angkatan dengannya. Termasuk Nathan yang kini duduk tepat disamping kanan Celine.

Nathan yang melihat wajah lesu dari Celine akhirnya pun bertanya. "Lo baik-baik aja, Cel?" tanya Nathan, pasalnya Celine menggunakan kaos lengan panjang dan celana jeans yang panjang juga. Sebetulnya sangat jarang sekali gadis itu menggunakan outfit seperti ini, mungkin bisa dihitung dalam sebulan hanya satu sampai dua kali saja kecuali ketika musim hujan datang.

"Eh? G-gue enggak kenapa-kenapa sih, Nath."

"Gue rasa lo tumben pakai baju lengan panjang, Cel? Lo demam?

"Im okey, Nath. Kenapa emangnya? Gue kelihatan aneh gitu ya?"

"Lo kelihatan pucet aja, sih," ada jeda sebentar sebelum Nathan kembali berbicara, "lo juga pakai tertutup banget, Cel. Jarang banget kalau bukan musim dingin, biasanya lo pakai yang biasa lo gunakan aja, sih."

Celine menganggukkan kepalanya membenarkan. Mau bagaimanapun juga, gadis itu harus menutupi barcode yang ia ciptakan sendiri dari orang-orang. Terlebih dari Nathan, sahabat baiknya sejak memasuki dunia perkuliahan.

Sebetulnya ada Rino juga, namun karena Rino tidak mengulang mata kuliah dan sedang mengejar untuk bimbingan skripsi. Oleh karena itu tersisalah mereka berdua. Alasan Nathan mengulang mata kuliah karena pria itu sangat sibuk main film layar lebar awal tahun lalu. Jenjang karir Nathan sangatlah bagus didunia entertaiment, tidak hanya menjadi seorang influencer terkenal, bahkan Nathan sudah banyak membintangi dua film bioskop dan mengikuti puluhan casting.

Proses jatuh bangun seorang Nathan tidaklah mudah, karena berasal dari keluarga yang sederhana. Sehingga mengharuskan Nathan berusaha lebih giat lagi dalam mencari kepopularannya melalui ikut casting iklan maupun sinetron. Sehingga saat ini lah puncak karir pria itu lagi bagus-bagusnya.

"Lo benaran enggak apa-apa, Cel?" tanya Nathan meyakinkan kembali.

"Gue enggak kenapa-kenapa, Nath."

Nathan menganggukkkan kepalanya mengerti, sepertinya gadis disampingnya ini belum bisa bercerita. Pria itu mengeluarkan susu kotak rasa coklat yang sengaja ia beli saat menjumpai supermarket, lantas ia memberikannya kepada Celine.

"Buat lo, Cel."

Celine yang melihat susu kotak rasa coklat tersebut seraya tersenyum. "Makasih Nath," ujar Celine seraya meminum susu kotak rasa coklat tersebut. Sepertinya mood Celine akan lebih baik setelah meminum susu kotak kesukaan dirinya sedari kecil.

Selang beberapa menit kemudian dosen datang untuk mengajar mengenai mata kuliah tersebut. Mereka berdua mengikuti proses keberlangsungan perkuliahan dengan hikmat, karena tidak ingin mengulang mata kuliah lagi tahun depan.

***

Celine bisa melihat dengan jelas bahwasannya didepannya ada Rino, pria yang ingin sekali ia temui akhir-akhir ini. Nathan sudah pergi terlebih dahulu karena ada agenda take dilokasi syutingnya, sedangkan Celine hanya berdiam diri karena endorsement yang sempat terbengkalai beberapa waktu sudah ia garap seluruhnya dan tinggal proses penguploadan disosial media milik Celine.

Relationshit! [TERBIT-OPEN PO✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang