👇004👇

13K 850 9
                                    

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀





Setelah pertemuan nya dengan sang protagonis pria dan wanita, serta antagonis wanita.
Laverza menuju danau buatan untuk menerbangkan lampion, yang tadi ia beli.

Ia melakukan ini hanya untuk seru-seruan, sekaligus membuktikan mitos itu benar atau tidak.

Dan disinilah Laverza berdiri, di pinggir danau buatan sendirian. Dia memejamkan mata nya untuk mengatakan permohonan nya, sebelum menerbangkan lampion yang ada di tangan nya.

" Semoga misi ku di dunia ini segera selesai, aku ingin segera kembali kedunia ku..." Batin Laverza

Setelah itu Laverza menerbangkan lampion nya, langit terlihat indah karena banyak nya lampion yang berterbangan diatas sana.

Tanpa Laverza sadari, sedari tadi ada seorang pria bersurai perak menatap nya penuh puja.

Pria itu menatap gadis bercadar yang menerbangkan lampion nya seorang diri, berdiri di ujung danau buatan.

Segala ekspresi yang keluar dari wajah gadis bercadar itu, membuat nya geli. Walau sebagian wajah gadis cantik tersebut, tertutup cadar.

Laverza berniat meninggalkan danau tersebut, tapi tiba-tiba sistem nya muncul dengan misi yang membuat nya merinding.

" Hallo tuan, ada misi untuk anda! Yaitu masuk kehutan basah, dan tinggal di rumah kuno yang berada di tengah hutan tersebut..."

" Hahh, tinggal di dalam hutan? Yang bener aja lho, sistem! Ogah ahh, gue takut setan. "

" Di dunia ini mana ada setan, tuan-! Kalau tuan tidak segera menyelesaikan misi ini, bagaimana bisa anda kembali kedunia asli anda. "

" Lho yakin, kalau di hutan basah itu gak ada setan nya? "

" 1000% yakin tuan, paling-paling juga binatang buas yang ada hhaaa~! "

" Dasar kutu kumpret, itu sama aja nyeremin. Mau setan, mau binatang buas sama-sama menakutkan buat gue. Dan lho nyuruh gue tinggal disana? Yang bener aja lho...! "

" Ya elah tuan, kan ada saya yang selalu menemani tuan di dunia ini. "

" Baiklah, awas saja ya! Kalau lho ninggalin gue. "

Setelah itu Laverza berjalan kearah hutan basah, dari kejauhan terlihat hutan tersebut gelap gulita. Pohon yang menjulang tinggi dan rindang, membuat sinar bulan pun tidak dapat menembus kedalaman hutan tersebut.

Apa lagi saat ini elemen Laverza belum bangkit, maka dari itu ia hanya bisa mengandalkan bantuan sistem nya.

Rasa takut, was-was, merinding sekujur tubuh Laverza rasakan.
Tapi ia harus melakukan ini, agar misi nya segera selesai.

" Wooe, sistem! Hutan nya gelap banget, gue takut masuk kesana. "

" Tenang tuan, ada sistem disini! Silahkan gunakan liontin yang anda pakai, sebagai cahaya untuk perjalanan anda masuk kedalam. "

" Cara nya bagaimana, sistem? "

" Gosok dan pikirkan apa yang anda inginkan! "

Laverza yang paham pun terus mengambil kalung yang ia kenakan, menggosok nya dengan ibu jari setelah itu Laverza memikirkan lampu atau cahaya penerangan.

Setelah itu cahaya yang terang muncul di bulatan liontin yang ada di kalung Laverza, hingga cahaya itu seperti senter yang ada di dunia asli nya.

Laverza sangat terkejut, dan sekaligus takjub dengan kalung milik ibu Laverza asli.

" Sistem, kok lho gak bilang ke gue. Kalau liontin ini bukan sembarang liontin? "

" Hheeee, maaf tuan-! "

Setelah itu Laverza masuk ke hutan basah itu semakin dalam, dan ia sudah berada di depan rumah kuno yang terlihat sangat suram dan usang.

Tapi aneh nya rumah tersebut terlihat terang, seperti ada yang menempati nya.
Ia pun jadi ragu-ragu melangkah kerumah itu, tapi sistem nya terus mendesak nya untuk masuk kedalam rumah kuno itu.

Dengan ragu-ragu ia membuka pintu rumah tersebut, Laverza masuk kedalam dan menatap kagum isi rumah ini.

Gimana gak kagum, di luar terlihat suram, serem, usang, tapi di dalam terlihat bersih dan nyaman.

Walau rumah ini di tengah hutan tapi, perabotan di dalam nya sangat lengkap. Ada bangku, lilin, ranjang, almari pakaian dan lain-lain.

" Sistem, kau yakin rumah ini tidak berpenghuni? Mana mungkin rumah tak berpenghuni ini, terlihat nyaman untuk di tinggali? "

" Tuan lupa kalau ada sistem disini? Rumah sederhana dan tua ini, saya yang sudah menyiapkan untuk tuan. Agar tuan nyaman tinggal disini untuk beberapa hari, sampai misi terlaksana. "

" Ooh, gitu! Makasih sistem..."

" Sama-sama tuan-! "

" Oiya, sistem! Kenapa gue harus tinggal disini? Emang apa misi nya? "

Sungguh Laverza tak habis pikir, gadis cantik seperti nya disuruh tinggal di hutan sendirian. Ia tak hanya takut setan, binatang buas saja. Tapi Laverza takut di perkaos juga.

" Tunggu besok pagi, tuan-! "

Laverza yang paham pun hanya menganggukkan kepala nya saja, yang arti nya bahwa misi nya akan di mulai esok hari.

Setelah melihat isi rumah sederhana berbahan kayu ini, Laverza mengistirahatkan tubuh nya di atas ranjang minimalis, yang terlihat kokoh dan nyaman.

Saat Laverza sudah menutup mata nya, pria bersurai perak tersebut mendekati gadis cantik yang tertidur.

Pria tampan itu menatap lembut gadis yang tertidur dengan damai di atas ranjang milik nya, ia membelai pipi mulus nan lembut milik Laverza dengan hati-hati.

Setelah dirasa cukup lama ia berada dikamar Laverza, sebelum meninggalkan gadis cantik itu. Pria bersurai perak itu mengecup bibir ranum milik Laverza, yang menurut nya sangat menggoda.

'Cup-!

Setelah mengecup bibir ranum milik Laverza, pria bersurai perak itu menghilang dari sana.

Sedangkan sistem yang menatap kejadian itu, kini senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Jika ini di ketahui tuan nya, pasti ia akan mengamuk hebat. Karena ciuman pertama nya, telah di curi.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀





Aku kembali dengan cerita ini 😊

Jika kalian suka tolong tinggalkan jejak nya disini 🤗

Di tunggu VOTE nya 😘

Bismillah, semoga mendapat 20 vote hari ini, dan terima kasih dach mampir 🙏

LAVERZA SI FIGURAN  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang