👇022👇

6K 428 7
                                    


*08 Juni 2024*

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●



Entah kenapa suasana dikediaman duke terlihat hidup, setelah tiga hari Laverza tinggal di Mansion Arrayyan.

Dan malam ini Laverza berniat meninggalkan Mansion sang Duke, untuk menyelesaikan misi nya.

Laverza sudah mengemasi barang-barang nya yang akan dia bawa, setelah dirasa semua nya sudah beres. Laverza meninggalkan Mansion Duke dengan Teleportasi, menuju Desa Delanggu.

Dan disinilah Laverza berada, di perbatasan Ibu kota Terresan dan desa Delanggu. Dengan percaya diri, Laverza melangkah masuk kedalam Desa Delanggu

Tapi Laverza tidak mendapatkan ingatan sama sekali dari Laverza asli, dimana rumah bibi nya berada? Hingga Laverza meminta bantuan pada sistem, untuk menunjukan arah jalan nya.

" Sistem, wooow sistem."

" Ada apa tuan? saya habis selesai memperbaiki sistem saya yang error. "

" Kenapa bisa error? "

" Saya sendiri tidak tau, Tuan-! "

" Aisst, sudahlah-! Lho bisa bantu gue gak, nemuin rumah bibi nya Laverza? "

" Bisa tuan, anda cukup ikuti petunjuk yang saya kasih ke anda. "

Setelah itu muncul kelinci putih dihadapan nya, Laverza menatap kelinci itu dengan gemas. Tetapi sebelum Laverza ingin menangkap kelinci putih itu, suara sistem memerintahkan nya untuk mengikuti kelinci tersebut.

" Tuan cukup ikuti kelinci itu."

" Terima kasih, sistem-! "

" Sama-sama tuan rumah. "

Setelah suara sistem menghilang, Laverza mengikuti kemana arah kelinci itu pergi. Dan disinilah dia berada, berdiri tidak jauh dari rumah bibi nya.

Terlihat dari kejauhan ada dua wanita paruh baya, yang sedang berlutut didepan seorang pria muda, dan dibelakang nya terdapat lima kesatria yang menjaga nya.

Tak diduga bahwa pria muda itu menodongkan sebilah pedang nya, dihadapan dua wanita paruh baya yang berlutut dikaki nya dengan tubuh bergetar.

Saat pedang itu diayunkan kearah dua wanita paruh baya, yang bergetar ketakutan meminta ampun.

Laverza buru-buru berlari kearah mereka, ia tidak menduga bahwa kedatangan nya hampir saja terlambat, untuk menyelamatkan ibu dan bibi nya.

" TUNGGU-! "

Laverza berteriak sambil berlari kerumah bibi nya, Nafas nya tersengal- sengal dan peluh membanjiri kening sang gadis.

Sesampai nya dihadapan pria muda itu, Laverza mengatur nafas nya terlebih dahulu.

LAVERZA SI FIGURAN  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang