Arshaka Pradipta Alexander.
Seorang laki-laki yang kepergiannya membawa sejuta kenangan Bagi semua orang.
Merelakan nyawanya demi perempuan yang sangat dirinya cintai.
Laki-laki yang kepergiannya di tangisin oleh banyak orang yang menyayanginya.
Ia...
Shaka sedang duduk di sofa kamarnya sembari menonton beberapa iklan yang ada di televisi.
"Untuk Apa meninggalkan jejak jika tidak pernah benar-benar menetap? Untuk apa Memberi harapan jika tidak pernah memberi kepastian?"
Ucapan Annazella Kaynara Valerie lagi-lagi terulang di pikirannya Shaka. Laki-laki itu terus Berusaha menelaah baik-baik perkataan perempuan itu. Apa maksudnya berkata seperti itu?.
Apa perempuan itu sudah tahu jika dirinya ini hanyalah memberinya harapan palsu? Tidak, bukan harapan palsu! Shaka hanya membuat perempuan itu terbang setinggi-tingginya.
Shaka menghembuskan nafasnya lelah ia memijat Pelipisnya yang terasa sangat sakit. Memejamkan matanya beberapa saat dan membuka matanya kembali.
"Gue bener-bener ngerasa bersalah sama diri gue ini Zell. Tapi, gue gak bisa apa-apa lagi, gue lakuin ini semua karena gue kasihan sama Lo" gumamnya
"Bener kata Lo. Gue udah buat Lo terbang setinggi-tingginya yang kapan pun gue bisa jatuhin Lo seenak gue"
"Gue emang cowok brengsek, gue egois. Gue minta maaf"
Shaka meraih remote dan mematikan televisi di depannya.
Laki-laki itu lalu bangkit dari duduknya mengambil handphone yang berada di atas kasur dan duduk di ujung kasur.
Ia membuka aplikasi berwarna hijau 'WhatsApp' yang mendapatkan spam chat dari grup 'BLACK ATEEZ' ia segera membuka grupnya.
