10. Menghasut Diego

9K 635 21
                                    

"Aku nggak melamun, tapi lagi minum, Kakak sendiri kenapa ke dapur?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku nggak melamun, tapi lagi minum, Kakak sendiri kenapa ke dapur?"

Juwi menjawab dengan santai, ia menggeser tubuhnya ke samping agar tidak berhadapan langsung dengan pria yang meski sudah berpakaian kelewat santai, tapi wangi dan wajahnya masih bisa menggoda iman.

Kenapa mata kamu bengkak, abis nangis?" tanya Jemy lagi, kedua tangannya terlipat ke depan, mirip seperti atasan yang sedang menciduk bawahannya.

"Iya, abis nonton Drakor, makanya mau aku kompres pakai timun" Tak ada gunanya mengelak, meski alasannya bohong yang penting Jemy tidak curiga.

"Dasar cengeng" ejek pria itu seraya berdecak. Dia lalu berbalik menuju kulkas dan mengambil sebotol air mineral kemasan.

"Jangan nonton lagi, langsung tidur saja, besok Vanessa ngajak kita joging bareng di taman kota, kamu harus ikut" ucapnya lalu melenggang begitu saja padahal Juwi ingin menyatakan penolakannya.

'Enak aja, aku gak mau jadi obat nyamuk sementara mereka asyik pacaran, bisa makin berserakan hatiku ini" batin gadis itu meradang.

Setelah mengambil mentimun, ia kembali ke kamarnya untuk memikirkan cara bagaimana besok ia menghindari Jeremy dan Vanessa. Dia akan senang hati bersaing dengan Sabrina dan memberinya perlawanan sengit, tapi tidak dengan Vanessa, wanita itu terlalu baik.

Menjelang dini hari, Juwita baru mendapat pencerahan dan mulai bisa berdamai dengan situasi. Meski tak bersatu, asalkan dirinya dan Jemy selamat, itu sudah cukup. Ia pernah mengalah sekali dan ia akan melakukannya lagi kali ini.

🎀

Pukul enam pagi, ponsel dan ketukan di pintu kamar Juwi bunyi bersamaan. Mau tidak mau, gadis yang baru saja bisa tertidur dua jam lalu itu terpaksa bangun. Dia tahu siapa pelakunya, siapa lagi kalau bukan Jemy.

"Aku nggak mau ikut" teriaknya kencang agar didengar lelaki itu.

"Ikut atau ku dobrak!" Balas Jemy, dan suara ketukan kini berubah menjadi gedoran.

"Aku masih ngantuk Kak"

Orang yang ada di balik pintu sepertinya tidak mau mengerti dan terus bertindak anarkis menganiaya benda yang dianggap menghalangi dirinya. Juwi tidak mengerti kenapa Jemy begitu memaksa. Baru kali ini ada orang yang mau pacaran tapi ngotot mengundang pihak ke-tiga.

Gadis itu akhirnya beranjak dari ranjang lalu membuka pintu hingga menampakkan wajah Jemy yang pongah tanpa rasa bersalah.

"Cepat siap-siap, aku tunggu di sini" ucapnya tegas lalu mendorong pelan kepala Juwi dan menutup pintu dari luar.

"Huft sifat otoriternya balik lagi" gumam Juwi kesal setelah menghela nafas kasar. Dia ingat waktu masih sekolah dulu, pria itu selalu menungguinya membuat PR sampai selesai. Sekarang sifat itu kembali lagi, padahal belum sebulan dia berjanji tidak akan memaksakan kehendaknya lagi.

JEJU Couple (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang