Hati Juwita akhirnya bisa benar-benar plong. Meski tidak janji akan menjadi akrab, ia dan Sabrina memutuskan untuk berteman kembali. Ada sekitar satu jam mereka berada di restoran untuk bicara dari hati ke hati, saling meminta dan memberi maaf demi bisa melanjutkan hidup tanpa beban masa lalu.
"Inilah yang aku mau, selalu melihat senyum di wajahmu" Ucap Jemy dari belakang kemudi. Di sampingnya, Juwi duduk manis dengan wajah berseri.
"Jika endingnya sempurna seperti ini, aku rela tertembus peluru dan menunggu meski puluhan tahun lamanya" Balas Juwi spontan.
Jemy mengerutkan dahinya dan kembali menoleh ke samping, selain kurang paham maksud gadis itu, dia juga tidak senang mendengarnya.
"Kalau aku sehari-pun tidak mau, jangan bicara aneh-aneh seperti itu" tegurnya. "Kita hanya akan di pisahkan oleh maut, bukan kesalahpahaman atau orang ketiga"
Juwi tidak membalas ucapan Jemy, ia hanya memberi usapan lembut ke lengan pria itu. Cukup hanya dirinya saja yang tahu betapa tragisnya kisah mereka dahulu.
🎀
Sesibuk apapun, Jemy akan selalu menyempatkan waktu untuk makan siang dan pulang ke rumah tepat waktu sebelum makan malam demi bisa menghabiskan waktu dengan Juwita.
Seminggu menjelang pernikahan mereka, tidak ada yang berubah dari sikapnya. Seperti saat ini, ia berbaring santai dan menggunakan paha Juwi sebagai bantalnya. Pria itu sama sekali tidak sungkan meski ada kedua orang tua mereka di ruangan yang sama.
"Kamu lebih seperti anak Juwi daripada calon suaminya" Sindir Rosa setelah menyesap teh hangatnya. Mereka sedang menikmati family time di ruang keluarga setelah makan malam.
"Sayang, bagaimana kalau kita menunda punya momongan, aku ingin lebih lama seperti ini sama kamu" ucap Jemy seraya memainkan jemari Juwi, mengabaikan sindiran mamanya.
"Nggak!" Timpal Rosa sengit. "Kami ingin segera menimang cucu, usiamu udah bangkotan, kamu gak malu apa nanti saat antar anak kamu sekolah, kamu malah dikira Kakeknya karena saking lamanya kamu punya anak"
"Setahun aja Ma, gak lama kok, aku belum puas manja-manja sama Juwi" Bantah Jemy tidak mau kalah. Ibu dan anak itu terus berdebat sementara Sebastian dan Jewi hanya tersenyum melihat mereka.
"Pak, Bu ada Non Vaness di depan, katanya mau ketemu sama Den Jeremy" Penyampaian Bi Ria berhasil menghentikan keriuhan yang terjadi. Semua mata kini menatap pada Jemy, menunggu keputusannya.
🎀
Seingat Jemy, terakhir kali mereka bertemu, Vanessa pamit padanya untuk kembali' ke Amerika, lantas kenapa wanita itu sekarang ada di depannya dengan raut putus asa.
Sebenarnya dia meminta Juwi ikut dengannya agar tidak ada kesalahpahaman, namun gadis itu menolak karena pasti Vaness tidak akan leluasa menyampaikan maksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJU Couple (End)
ChickLitJuwita pernah menaruh hati pada Jeremy, namun terpaksa ia pendam karena sahabatnya Serena memiliki perasaan yang sama dan berbalas. Bertahun-tahun ia menjadi saksi perjalanan cinta keduanya dan turut bahagia untuk mereka. Hingga kebenaran terkuat da...