26. Takdir

8.7K 611 17
                                    

Semua terjadi begitu cepat, pasangan pengantin yang tadinya berbahagia kini terbaring tak berdaya di rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua terjadi begitu cepat, pasangan pengantin yang tadinya berbahagia kini terbaring tak berdaya di rumah sakit. Juwita masih berada di ICU setelah menjalani operasi pengangkatan peluru yang hampir  mengenai jantungnya. Sedangkan Jemy berada di kamar perawatan karena jatuh pingsan setelah berhasil mengantar istrinya ke IGD.

Rosa tidak berhenti menangis sejak menerima kabar buruk dari petugas Hotel. Kedua anaknya belum ada yang sadarkan diri. Hanya ada dirinya dan Bi Ria di rumah sakit, sementara Sebastian dan Raul berada di kantor polisi untuk memberikan keterangan.

"Juwi!" Jemy tersentak bangun dari pingsannya hingga mengagetkan Bi Ria dan Rosa yang sedang berjaga. Keduanya segera mendekat ke arah pria yang terlihat panik dan bingung menatap sekitarnya.

"Ma! Mana Istriku, mana Juwi Ma? Aku mau melihatnya" ujarnya gelisah hendak turun dari ranjang. Selang Infus yang ada di tangan kanannya Jemy lepas dengan kasar hingga mengeluarkan darah yang menetes di atas seprei berwarna putih.

Rosa menekan tombol emergency di atas ranjang untuk memanggil Dokter, setelahnya dia membantu Bi Ria untuk memenangkan putranya.

"Juwi ada di ruang ICU Nak, operasinya berjalan lancar, tenanglah dulu biar Dokter memeriksa mu, setelah itu kamu bisa pergi melihatnya" Bujuk Rosa memeluk Jemy. Ia mengerti anaknya itu pasti merasa sangat sedih dan takut.

"Mama tidak bohong kan?"

"Iya Nak, kita hanya harus menunggu sampai dia sadar, jadi tenanglah, kamu harus tetap kuat dan sehat mendampingi Juwi melalui masa pemulihan"

Meski sudah di tenangkan, Jeremy masih tetap gelisah, di pikirannya saat ini adalah ingin segera bertemu dengan Juwita dan melihat keadaannya.

🎀

Dokter belum bisa menyimpulkan kondisi Juwita pasca operasi sampai ia sadar. Sedangkan Jemy, setelah kondisinya dinyatakan baik, ia tak beranjak dari sisi istrinya sedetik-pun.

"Kami sudah melakukan yang terbaik, kini semua tergantung dari pertolongan Tuhan dan kemampuan pasien untuk sadar kembali, efek obat biusnya sudah habis, jika dalam 24 jam setelah operasi pasien tidak sadarkan diri, maka akan kami nyatakan dia masuk dalam fase koma"

Sudah menjadi kewajiban Dokter untuk menyampaikan kondisi pasien yang sebenarnya kepada pihak keluarga, namun mendapati kebar seperti itu, siapapun pasti akan terpukul, tak terkecuali Rosa yang sejak awal menguatkan diri demi kedua anaknya, akhirnya tidak kuasa menahan tangis setelah mendengar pernyataan sang Dokter.

"Juwitaku pasti akan segera sadar, aku yakin itu" ujar Jemy sebelum melangkah masuk ke dalam ruang ICU. Dia lalu duduk di samping ranjang lalu menggenggam tangan sang istri yang terbebas dari alat medis. Rasanya hangat dan lembut seperti biasa.

Namun, hati Jemy meringis melihat kondisi Juwi yang tidak sesegar biasanya, di tubuhnya banyak terpasang alat penopang hidup. Belum lagi dada kirinya yang terbalut perban bekas operasi. Ingin rasanya ia mencabik tubuh pelaku, tapi kesembuhan Juwita sekarang jauh lebih penting.

JEJU Couple (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang