Juwita pernah menaruh hati pada Jeremy, namun terpaksa ia pendam karena sahabatnya Serena memiliki perasaan yang sama dan berbalas. Bertahun-tahun ia menjadi saksi perjalanan cinta keduanya dan turut bahagia untuk mereka.
Hingga kebenaran terkuat da...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Waktu sadar kamu menghilang, Jemy jatuh pingsan dan harus dirawat di Rumah Sakit, sejak itu sifatnya jadi lebih tertutup"
"Dia juga membatalkan pertunangannya dengan Vanessa dan entah kenapa langsung menjauhinya. Wanita malang itu akhirnya kembali ke Amerika setelah gagal membujuk Jemy. Dia berjuang selama tujuh tahun untuk itu"
"Mama awalnya tidak sadar, tapi setelah dia tinggal di kamar mu dan memasang fotomu di setiap sudut kamar itu, barulah saat itu kami sadar, kalau Jemy ternyata mencintai mu"
"Kami sama sekali tidak keberatan kalian bersama, justru kami sangat senang, tapi semua terserah padamu, kami maklum kalau kamu hanya menganggap Jemy sebagai Kakak, kami akan berusaha memberinya pengertian"
Itulah sebagian cerita yang disampaikan Rosa ketika berdua di dalam kamar bersama Juwi. Fakta tentang Jemy yang membuat gadis itu akhirnya tidak bisa memejamkan mata.
Mengambil air minum hanyalah alasan demi bisa melihat wajah pria yang dicintainya di dua kehidupan. Pria yang akhirnya memiliki perasaan yang sama dengannya.
🎀
Dua orang Hansip yang memang bertugas melakukan patroli setiap malam dengan berkeliling Desa, menciduk Jemy dan Juwi yang kedapatan berduaan di tengah malam. Padahal setau mereka, Gadis Itu hanya tinggal sendirian.
"Mbak Ita, itu siapa?" Tanya salah seorang dari mereka yang masih mengarahkan senter ke wajah Jemy hingga membuat pria itu mendengus kesal.
"Dia Kakak saya Pak, baru datang tadi siang dari Kota, kami cuma ngobrol karena gak bisa tidur, orang tua saya juga ada di dalam" terang Juwi cepat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
"Loh bukannya Mbak Ita sebatang kara?" Timpal Hansip yang lain.
"Mereka keluarga angkat saya Pak, maaf karena belum sempat melapor ke Pak Kades, tapi pagi nanti, kami semua akan ke sana kok Pak" Juwi kembali mencoba meyakinkan. Untunglah kedua Hansip itu mau mengerti, tapi menyuruh keduanya masuk ke dalam rumah agar tidak menimbulkan fitnah.
🎀
Pagi harinya, setelah semua orang telah rapi dan sarapan, mereka menuju rumah Pak Kades untuk melapor.
"Kami keluarga angkat Juwita, maaf baru bisa datang memperkenalkan diri karena kami datangnya tadi malam"
Begitulah awal Sebastian memperkenalkan keluarganya kepada Pak Sopian selaku Kepala Desa Banta, pria tambun berkumis tipis dan merupakan juragan tanah paling kaya di Desa tersebut.
Setelah basa-basi yang di monopoli kedua Bapak-bapak yang seusia itu, tiba-tiba muncul celetukan dari Pak Sopian yang membuat sekeluarga itu terkejut.
"Mumpung keluarga Nak Ita ada di sini, sekalian saja saya sampaikan niat baik kami untuk melamar Nak Ita untuk Putra sulung kami Dani, mereka sudah lama saling mengenal, jadi ada baiknya kedekatan mereka di sahkan saja" Ucap Pah Sopian sambil tersenyum lebar, di sampingnya duduk sang putra yang sekali-kali mencuri pandang pada Juwita.
