22. Berkumpul Kembali

9.9K 686 24
                                    

Jemy rasanya mau pingsan, takut mendapatkan penolakan karena Juwi hanya diam tidak memberinya tanggapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jemy rasanya mau pingsan, takut mendapatkan penolakan karena Juwi hanya diam tidak memberinya tanggapan. Gadis itu justru menangis dan menutup wajahnya.

"Maafkan aku, tapi aku nggak bisa menahannya lagi, tolong beri aku kesempatan untuk bisa nunjukin ketulusanku supaya kamu juga bisa merasakan perasaan yang sama. Seperti katamu, kita nggak sedarah jadi bisa menikah. Jangan membatasi diri dengan status saudara yang kita miliki selama ini"

Jemy mengungkapkan apa yang ada di pikirannya demi bisa meyakinkan Juwita. Dia mengerti, pasti mengejutkan bagi gadis itu menerima pengakuan cinta dari pria yang selama ini dianggap saudara. Namun, Jemy sudah bertekad harus memiliki Juwi sebagai pasangan hidupnya.

"Kak" Juwi akhirnya bersuara, memperlihatkan wajahnya yang basah dan mulai menyeka airmata di pipinya. "Kakak pasti hanya terbawa suasana, nggak usah sampai seperti ini, aku janji nggak akan kabur lagi" ujarnya menampik pengakuan cinta Jemy.

Jujur, gadis itu sempat terkejut, namun mustahil Jemy mencintainya. Ia pasti hanya sedang bingung karena lama memendam rindu sehingga salah mengartikan perasaannya.

"Bagaimana lagi biar kamu percaya kalau aku ini cinta sama kamu?" Balas Jemy frustasi. Ia meraup wajah Juwi yang tertunduk agar mau menatap matanya.

"Coba lihat! Apakah ada kebohongan di mataku, dan rasakan ini!" Kembali, Jemy kembali meletakkan kedua tangan Juwi ke atas dadanya.

Juwi mengenal Jemy hampir seumur hidupnya, jadi ia mengerti arti tatapan itu, ditambah debaran jantungnya yang semakin kencang. Bolehkah Juwi bersorak sekarang karena cintanya berbalas.

"Kak, aku"

"Tidak usah dijawab sekarang" Sela Jemy cepat. "Aku akan kasih kamu waktu asal kamu jangan menolak semua perhatianku. Jangan menghindar dan mulai sekarang lihat aku sebagai seorang pria, karena aku juga akan memperlakukanmu sama"

Pada akhirnya Juwi hanya mengangguk pelan, padahal sebenarnya tadi, ia hendak menerima pernyataan cinta Jemy, tapi biarlah, dia akan melihat sejauh mana pria itu akan menunjukkan keseriusannya.

🎀

Untuk meyakinkan dirinya tidak akan kabur, Juwi mengunci pintu dan jendela kemudian menyerahkan kuncinya kepada Jemy. Setelahnya, ia membiarkannya pro itu mandi dengan tenang dan dirinya menyiapkan jus semangka seperti yang dijanjikan sebelumnya.

"Kakak kelihatan lebih segar" puji Juwi melihat Jemy keluar dari kamar selang 15 menit kemudian dalam keadaan sudah rapi dan wangi dengan pakaian rumahannya, kaos oblong dan celana pendek. "Minumlah ini, sekarang giliran aku yang mandi"

Jemy menerima segelas jus yang diberikan padanya sambil tersenyum, ia kemudian berjalan menuju pintu dan membukanya, membiarkan udara segar masuk. Dalam hati ia merasa sikapnya agak keterlaluan dan terkesan mengekang. Namun ia perlu melakukannya agar merasa lebih tenang, paling tidak untuk saat ini.

JEJU Couple (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang