"Maaf ya Ai, aku baru bisa jenguk Anne..."
Ai tersenyum menyambut Mira yang adalah ibu dari Mingrui. Setelah beristirasat semalam di rumah, ia langsung pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Anne. "Tidak apa-apa Mir, aku ngerti kok... kamu juga punya kesibukan kamu sendiri."
Mira menggelengkan kepalanya. "Sebenernya kalau aku tau dari awal aku pasti langsung dateng dari China ke Korea, tapi Mingrui nggak kasih tau aku, aku jadi gak tau apapun."
"Mungkin Mingrui gak mau kamu kepikiran terus gak tenang di rumah orang tua kamu Mir,"
"Terimakasih atas pengertian kamu ya..." Mira menggenggam tangan Ai. "Gimana keadaan Anne?"
Ai tersenyum tipis. "Aku bingung harus menjawab gimana Mir, dia benar-benar udah bikin aku, papanya, abang sama adik-adiknya lelah untuk membangunkan dia." Ai terkekeh dengan mata yang berkaca-kaca. "Aku senang dia akhirnya bisa beristirahat, tapi kalau istirahat seperti ini... aku gak kuat Mir, aku takut dia kenapa-kenapa..."
Mira lagi-lagi menggelengkan kepalanya. "Jangan pernah capek untuk bangunin dia Ai, kamu, Hanbin, Zeyu, Haihai, dan Yuan adalah motivasi terbaik yang bisa mendorong dia untuk bangun, jangan menyerah ya... karena menurutku koma selama satu bulan begini... benar-benar waktu yang lama..."
"Ini memang terlalu lama Mira..."Nyut...
Mingrui yang mendengar percakapan dua wanita itu, tanpa sadar meremat dada kirinya. "Maafin Rui... Rui udah gagal menjaga seseorang yang Mingrui sayang..." Mingrui berbalik hendak menjauh dari ruangan Anne.
"Lo mau kemana?" tanya Jihoon menahan tangan Mingrui begitu mereka berpapasan membuat Mingrui menghentikan langkahnya.
"Gue pernah bilang kalau gue bakal sedikit menjauh dari dia 'kan?"
Jihoon menghela nafas. "Emangnya dengan lo jauh dari Anne, dia bakal cepet bangun? Nggak Rui, Jadi lo gak usah melakukan apapun yang gak bermanfaat kayak begini. Anne justru bakal cepet bangun kalau lo ada di samping dia. Percaya sama gue."
"Gue nggak sanggup harus berhadapan sama mereka bang," ucap Mingrui melirik Ai dan Mira yang saat ini sedang berbincang di dalam ruangan Anne. "Jadi, lebih baik gue pergi aja."
"Lo beneran sayang sama Anne gak sih?" tanya Jihoon membuat kening Mingrui berkerut bingung.
"Maksud lo bilang begitu?"
"Lo beneran sayang sama Anne 'kan?" Jihoon mengulangi pertanyaannya.
"Iya lah!"
"Terus kenapa lo bersikeras buat jauhin dia? Lo inget? Anne hampir aja mati saat lo gak ada di samping dia. Dan sekarang lo mau ninggalin dia?" Jihoon menahan tubuh Mingrui dan menatap lekat wajah pucat pasi pria dihadapannya. "Lo udah janji gak akan tinggalin dia Gou. Makanya gue mohon... tepatin janji lo."
"Gue takut bang... gue takut kalau keberadaan gue disini malah membuat Anne dalam bahaya... gue takut..." lirih Mingrui.
Jihoon memeluk pria di hadapannya. "Percaya sama gue... semuanya pasti baik-baik aja."Nyut...
Zeyu mencengkram dada kirinya saat tiba-tiba merasa sesak melihat keputusaasaan yang terpancar dari wajah Mingrui untuk pertama kalinya. "Sesayang itu ya lo sama adek gue Gou..."Puk
Zeyu menoleh merasakan tepukan pada bahunya. "Gue tau apa yang lo rasain. Semangat! Besok lo 'kan mau nikah, masa muka lo muram begini? Bahagia dong biar Anne juga ikut bahagia," ucap Doyoung.
Zeyu tersenyum. "Makasih,"
"Kok makasih sih? Pernah denger gak? Katanya gak ada kata terimakasih dalam kamus pertemanan." ucap Doyoung merangkul Zeyu.
"Ayo masuk, gue kenalin lo ke mama. Biar mama bisa percayain Anne ke kalian. "Ngomong-ngomong yang lain gak dateng juga?" ujar Zeyu menggiring Doyoung ke dalam ruang rawat Anne.
Doyoung celingukan. "Kayaknya nanti malem baru pada dateng sih, soalnya Treasure lagi proses lanjutin album sama rekaman juga.""Pokoknya gue minta maaf atas nama Anne! Nanti pas dia bangun, kita harus omelin dia! Bisa-bisanya abis bikin masalah malah tidur sampe sebulan begini gak bangun-bangun! Gak tau apa kita disini khawatir sama dia?" oceh Zeyu membuat Ai dan Mira menoleh ke arah pintu mendengar ocehannya.
"Xiaoyu, kamu ini kenapa sih?" tanya Ai heran.
"Eh, mama, ini tadi Xiaoyu cuman lagi ngobrol sama Doyoung."
"Doyoung?"
Zeyu tersenyum. "Iya, ini Doyoung, temen Xiaoyu, dia member Treasure, yang suka Anne puji-puji buat manas-manasin Zeyu kalau ngajak ribut itu lho ma..." jelas Zeyu.
"Ouh... iya, mama ingat. Tampan sekali kamu nak," puji Ai membuat Doyoung tersipu malu."Makasih tante,"
"Gantengan juga Xiaoyu, buktinya Xiaoyu udah mau nikah dia masih jomblo." celetuk Zeyu.
"Apaan sih lo! Sirik ae!" kesal Doyoung.
"Tapi bener "kan? Gue udah mau nikah, besok malah, lo? Jomblo akut!"
"Sialan lo!"
"Xiaoyu!" tegur Ai.
"Dasar, begini ya ternyata kalau anak-anak kumpul sama temen seumurannya," kekeh Mira. "Ngomong-ngomong, Mingrui kemana Xiaoyu?" tanya Mira begitu menyadari putranya itu masih belum menunjukkan batang hidungnya sedikitpun padahal mereka datang bersama tadi.
"Mingrui lagi banyak urusan tante. Jadi kayaknya abis nganter tante tadi dia langsung berangkat lagi deh." jelas Doyoung.
"Ya ampun anak itu... masa tunangannya lagi begini dia masih kerja..." Mira menghela nafas. "Tapi tante gak masalah dengan apapun yang dia lakuin, asalkan dia baik-baik aja dan gak bunuh orang itu udah cukup." terus Mira.
Zeyu tersenyum. Ia sudah lama mengenal Mira, jelas ia tau dari cara bicara Mina. Mira bukannya tidak peduli dengan apa yang Mingrui lakukan melainkan ia sangat paham tentang bagaimana anaknya. Mira pasti tau apa yang sedang Mingrui lakukan tanpa perlu di beritahu.
"Selama itu gak membahayakan nyawa kalian, tante nggak keberatan." sambung Mira.
Ai menepuk pundak Mira, sebagai sesama wanita dan sama-sama seorang ibu, jelas ia paham apa yang Mira rasakan. "Apalagi, saat tiba-tiba berita bilang Mingrui meninggal dalam kecelakaan, tante pikir semuanya benar-benar hancur, tapi syukurlah, Sea langsung jelasin apa yang sebenarnya terjadi, kalau nggak... entah apa yang akan terjadi..."Nyut...
Lagi-lagi Mingrui merasakan sakit yang sama mendengar ungkapan dari sang ibunda. Memang sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan Mira, mungkin tepat setelah Mira pergi ke China untuk menemani kakek Mingrui yang kala itu sedang sakit. Empat bulan lalu tepatnya.
Jihoon menepuk pundak Mingrui membuat sang empu menoleh. "Minta maaf sama mama lo."
Mingrui mengangguk. Kakinya melangkah ragu memasuki ruangan bernuansa putih dengan aroma khasnya itu. "Ma..." panggil Mingrui lirih.
"Rui..."
Mingrui berlari kecil dan memeluk Mira. "Maafin Rui," lirih Mingrui. "Mingrui udah benar-benar keterlaluan sama mama, maafin Rui..." Mingrui terisak. "Maafin Mingrui gak bisa jagain Octa, maaf karena Mingrui gak bisa jaga orang yang Mingrui sayang, maaf karena Mingrui lemah ma..."
Hati mereka seolah tersayat mendengar isak tangis Mingrui yang begitu memilukan. Siapa sangka, seorang Gou Mingrui yang di kenal sebagai anggota paling ceria Boy Story itu bisa berbicara seperti sekarang. Ungkapan rasa bersalah yang kini mereka yakin sudah lama sekali Mingrui pendam sendiri akhirnya berhasil ia tumpahkan kepada orang-orang di sekitarnya.
"Mingrui sayang... ini bukan salahmu nak, jangan salahkan diri kamu sendiri mama mohon..." Mira ikut menangis merasakan getaran kecil dari tubuh putranya. Sekarang ia sangat yakin seberapa besar perasaan Mingrui terhadap Anne hingga Anne bisa menjadi orang pertama yang membuat seorang Gou Mingrui meneteskan ai matanya.
"Kalau lo aja merasa bersalah, apalagi gue Gou..." lirih Zeyu.
Ai melirik Anne, ia tersenyum saat meihat air mata yang terlihat menetes dari sudut matanya. "Kalian jangan nangis... Xiao An ikut nangis denger kalian," ucap Ai seraya mengelap jejak air mata di wajah Anne.
Ai tersenyum mengelus lembut pipi putrinya. Meski saat ini masker oksigen masih ia kenakan, bahkan penyangga masih terpasang di lehernya, semua itu sama sekali tidak mengurangi kecantikannya. "Mama tau kamu dengar semua yang terjadi sayang, tapi mama mohon ya? Percaya sama Rui, dia pasti akan selesaikan apa yang kamu mulai, bukan cuman Mingrui, tapi semua teman-teman kamu berjuang demi kamu sekarang. Mama minta kamu jangan kalah ya? Berjuang di sana supaya kamu bisa mendapatkan kesadaran kamu kembali," bisik Ai diakhiri dengan kecupan singkat pada kening Anne.Bip... bip... bip...
╭──────༺♡༻──────╮
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛, 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎." - 𝐹𝑟𝑎𝑛𝑐𝑖𝑠 𝐵𝑎𝑐𝑜𝑛
╰──────༺♡༻──────╯-𝑇𝑜 𝑏𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒
-16 𝑀𝑒𝑖 2024
-08 𝐷𝑧𝑢𝑙𝑞𝑎𝑖𝑑𝑎ℎ 1445-
![](https://img.wattpad.com/cover/365726473-288-k244816.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑮𝒖𝒂𝒓𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒐𝒇 𝒋𝒖𝒔𝒕𝒊𝒄𝒆
Fanfic"Aku berjanji, akan ku kejar keadilan itu meski nyawa ini harus terancam." -Gou Mingrui 'Revisi' 𝑺𝒕𝒂𝒓𝒕: 𝟐𝟔-𝟎𝟑-𝟐𝟎𝟐𝟒 𝑬𝒏𝒅:𝟐𝟖-𝟎𝟔-𝟐𝟎𝟐𝟒