"Tolong, ijinkan saya menyelidiki Pimpinan Yoo Jihan." ucap seorang wanita cantik dengan kuncir kuda yang khas dengan dirinya, dia adalah Anne, jaksa pemberani yang baru saja tiba di Seoul setelah lama bertugas di Jeju dan di kantor Seoul Timur, gadis itu baru saja kembali di pindahkan ke kantor pusat ini empat hari terakhir.
Permintaannya itu pun sontak membuat seorang pria yang berstatus sebagai kepala jaksa pusat Seoul bernama Gil Beomseo, itu tersenyum remeh. "Sudahkah kamu berkaca?" ucapnya melontarkan pertanyaan yang berhasil membuat Anne mengerutkan keningnya.
"Udah kok, gue cantik." ucap Anne percaya diri.Beomseo bergidik. "Kamu hanya seorang jaksa yang baru saja datang dari kantor cabang timur 'kan?" tanya Beomseo.
"Iya jadi?"
"Apakah kamu berpikir dengan statusmu yang sekarang kamu akan bisa menangkapnya sementara senior-seniormu mengabaikan semua kesalahannya?" ujar Beomseo membuat Anne hanya bisa terdiam mendengarkan.
Anne mengepal tangannya tidak terima dengan apa yang baru saja ia dengar. "Jadi intinya, anda tidak ingin memberikan surat ijin penyelidikan itu pada saya?"
"Ya," jawab Beomseo tersenyum sombong.
"Oke! Saya tidak keberatan, tapi silahkan tunggu surat dari saya. Saya pastikan setelah ini anda tidak akan bisa duduk di tempat itu lagi." ucap Anne menepuk-nepuk meja kerja Beomseo.
Beomseo menatap kesal Anne. "Anda mengancam saya?"
Anne menggeleng. "Seorang Annelise Octavia Yu, tidak pernah mengatakan omong kosong." ucap Anne seyakin-yakinnya.
Anne berbalik berniat meninggalkan ruangan itu. "Tunggu!" ucap Beomseo membuat Anne menghentikan langkahnya.
"Apa?"
"Bukti dan surat itu akan sampai padamu sore nanti." ucap Beomseo membuat Anne tersenyum puas.
"Dari tadi kek!" seru Anne dan langsung berlari menuju kantornya.***
"Silahkan duduk jaksa Yu."
Anne yang mendapat perlakuan yang tidak ia duga sama sekali itu terkekeh kecil. Yang benar saja Jihan ini benar-benar diluar akal!Sore ini setelah mendapat surat ijin dari kejaksaan untuk menyelidiki Jihan, ia langsung pergi menuju rumah Jihan. Namun, benar-benar mengejutkan karena saat tiba disana ia malah di sambut hangat oleh wanita itu.
Anne menarik nafas dalam dan kemudian menunjukkan senyum manisnya membalas senyuman Jihan. "Ya... saya tidak akan lama kok. Ngomong-ngomong lama tidak bertemu, pimpinan Yoo." sapa Anne sedikit berbasa-basi.
"Ya, terakhir kita bertemu adalah setelah kematian penyidik So bukan?" ucap Jihan membuat raut wajah Anne berubah dingin.
Anne menghela nafas berat. "Hari ini saya datang untuk menunjukkan surat perintah yang berisi ijin untuk menggeledah, kantor dan rumah anda. Saya harap kerja sama dari anda. Ikutlah dengan kami ke kantor kejaksaan selama kami melakukan penyelidikan." ucap Anne.
"Baiklah,"***
Anne memeriksa berkas dengan Jihan yang saat ini sedang memakan hidangan yang ia pesan di dalam ruang interogasi. "Ini sih penghinaan namanya... mana bisa tersangka makan dengan tenang begini padahal lagi di interogasi?" batin Anne.
"Pimpinan Yoo, saya mohon kerja sama dari anda. Saya akan melakukan interogasi pada anda disini, bukan melihat anda makan." ucap Anne menahan emosinya.
Jihan tersenyum tipis. Ia membersihkan bibirnya dengan tisu yang telah di sediakan. "Kenapa? Saya hanya menerima apa yang kalian berikan kok."
"Tapi sayangnya sepertinya anda sedikit lupa ya... anda di sini sebagai tersangka bukan tamu. Bisakah sedikit saja anda bersikap normal?"
Jihan menatap tajam Anne. "Berapa usia anda tahun ini?" tanya Jihan tiba-tiba.
"23 tahun."
Jihan mengangguk mengerti. "Pantas saja pengetahuan mu masih sangat dangkal..." ucap Jihan membuat Anne mengerutkan keningnya.
"Apa maksud and—"
"Jaksa Yu, kepala jaksa ingin menemui anda."
Anne menoleh kembali pada Jihan. "Urusan kita belum selesai." ucap Anne dan langsung berjalan ke arah ruangan Beomseo.Tok... tok... tok...
"Masuk,"
Anne membuka pintu saat mendengar jawaban dari dalam. "Ada apa anda memanggil saya?" tanya Anne.
Beomseo menyerahkan sebuah amplop cokelat pada Anne. "Kejaksaan agung baru saja mengirim ini. Buka lah," ucap Beomseo dan Anne langsung membukanya.
"Surat perintah pembebasan?"Surat Perintah Pembebasan
Kepada: Annelise Octavia Yu
Kasus: Kecelakaan Kereta ApiDetail Kasus:
Kecelakaan kereta api terjadi pada kamis 28 Desember 2023. Jaksa agung Kim Junseo menyimpulkan kecelakaan tersebut di akibatkan oleh kesalahan sistem.Jumlah Korban:
3 buah mobil sedan tertabrak menewaskan 4 korban jiwa.
4 truk terguling akibat dari keterkejutan yang di alami supir
2 mini bus yang ikut ter dampak menyebabkan 11 orang tewas dan 45 orang terluka parah.Oleh karena itu surat pembebasan ini di tujukan pada Yoo Jihan yang sempat menjadi tersangka, dengan alasan kekurangan bukti.
—Perintah ini di turunkan oleh, Kim Junseo
(30 Desember 2023, di keluarkan oleh kejaksaan agung, Seoul)
Beomseo mengangguk. "Langsung dari jaksa agung, kamu tau apa yang harus kamu lakukan bukan?"Anne tertawa remeh. "Berapa banyak yang kalian dapat?"
"Apa maksud mu?" tanya Beomseo tidak mengerti.
"Gue bukan anak kecil Gil Beomseo, gue tau mana yang benar dan mana yang salah! Kalau semua bukti yang gue kumpulin masih belum bisa di gunain buat nangkep dia, lantas... apa gue harus jadi korbannya dulu baru kalian percaya? Iya?!"
"Jangan berbicara sembarangan. Pergi." usir Beomseo.
Anne melangkah dengan langkah besar meninggalkan ruangan itu. "Pimpinan Yoo, anda di bebaskan." ucap Anne membuat beberapa jaksa dan penyidik yang berada di sana menatapnya bingung.
"Ya... sepertinya waktu berkunjung sudah habis." ucap Jihan dan mulai merapikan barang-barangnya. "Sampai jumpa jaksa Yu,"
"Gue akan biarin lo lolos kali ini. Tapi suatu saat, kalau seandainya, ada kalanya gue seret lo ketempat ini lagi. Jangan panggil gue jaksa kalau gue gak berhasil nangkep lo."
Jihan menyeringai. "Tikus sampai kapan pun tidak akan bisa mengalahkan singa. Camkan itu,"
"Lo salah. Mau sebesar apapun seekor singa, ia akan kalah dari tikus yang cerdas dan cepat. Karena pada dasarnya singa tidak akan bisa melihat tikus yang sebenarnya berjalan di bawahnya."
"Baiklah, aku do'akan kamu menang. Jaksa kecil ku."
"Yoo Jihan!" seru Anne membuat Jihan yang hendak keluar dari gedung kejaksaan kembali menoleh. "Dengar ini!"
"Kami adalah jaksa, yang mana kami menutup mata kami dan tidak memandang dari mana asal usul seseorang yang perlu kami beri keadilan. Kami menurunkan pedang kami untuk menjaga mereka yang tidak bersalah agar tidak terluka atau terbunuh. Kami selalu menjaga keseimbangan dalam hati, pandangan dan jiwa kami, agar keadilan yang kami berikan tidak berat sebelah. Dan... gue janji, di pertemuan kita selanjutnya perang yang sesungguhnya baru di mulai." pungkas Anne.***
"Hai, nama saya Annelise Octavia Yu, jaksa cantik dari Timur, salam kenal jaksa cantik.”
Mina terkekeh mengingat ucapan Anne saat pertama kali mereka bertemu. Membaca berkas yang Junkyu berikan ternyata malah membuatnya kembali mengingat kenangannya dengan Anne. "Itu memang pertemuan yang singkat, tapi terimakasih... kamu adalah gadis tercantik yang aku tahu..."Huh...
"Jika kamu percaya dengan keadilan ini, aku juga mau coba untuk percaya kok..."
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑮𝒖𝒂𝒓𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒐𝒇 𝒋𝒖𝒔𝒕𝒊𝒄𝒆
Fanfiction"Gue janji, bakal gue kejar keadilan itu meski nyawa ini harus terancam." -Gou Mingrui 'Revisi' 𝑺𝒕𝒂𝒓𝒕: 𝟐𝟔-𝟎𝟑-𝟐𝟎𝟐𝟒 𝑬𝒏𝒅:𝟐𝟖-𝟎𝟔-𝟐𝟎𝟐𝟒