GUARTICE 24

11 3 0
                                    

“Pagi ini, ketua umum partai Hangeul nyonya Yoo Jihan telah dibawa ke kejaksaan agung Seoul, Korea Selatan. Apakah yang telah terjadi? Dan apakah yang membuat beliau harus dibawa? Saksikan berita selengkapnya dalam tayangan SHB News. Sesaat lagi kejaksaan akan melakukan konferensi pers tentang kejadian ini—”

“Jihan ditangkap?” gumam Mingrui menatap terkejut televisi. “Siapa yang nangkep dia...?”

Drttt


Mingrui meraih ponselnya yang berdering. “Ngapain lo nelpon gue?” tanya Mingrui dengan nada tidak bersahabat begitu mengangkat telpon.

“Galak amat, ada yang mau gue bicarain nih, lo bisa gak keluar temuin gue di taman deket ruang rehabilitasi?”

“Apa untungnya buat gue nemuin lo? Lo mau jadi samsak tinju gue?” Terdengar kekehan dari sebrang telpon. “Gue gak lagi bercanda Jung Theol.”

“Hehe... maaf ya, gue cuman mau minta maaf sama ada hal yang harus gue bicarain sama lo, gue mohon dateng Gou. Gue udah temuin yang lain, kayaknya... cuman lo yang bakalan susah mengerti ya...”

Mingrui melirik Anne. “Gue kesana sekarang.” ucap Mingrui menutup telpon. Tangannya kini bergerak mencari sebuah nomor dan menekannya. “Halo, Sea lo ada waktu gak?”

“Gue masih di perusahaan. Kenapa emangnya?”

“Sibuk?”

“Lagi ngurusin comebacknya kalian minggu depan, ya gue sibuk lah!”


“Berarti lo belum liat berita dong?”

“Mana ada waktu gue! Kenapa emangnya?”

“Jihan udah dibawa ke kejaksaan agung sama Mina. Sekarang gue ada janji temu sama Theol, gue gak tau dia mau ngapain tapi kayaknya penting. Lo tau gak siapa yang mungkin ada waktu buat jagain Anne.”

“Bang Junkyu lagi gak sibuk. Dia dari tadi mentengin gue sama staff yang lain. Bentar gue suruh dia kesana, lo santai aja ya.”

“Makasih Sea,”

“Masama! I-Phone model terbaru satu!”

Mingrui mendengus kesal dan langsung menutup telpon. “Ta, gue keluar dulu, nanti ada bang Junkyu kesayangan lo kesini.” Mingrui mengusap kepala Anne sebelum pergi.

Mingrui akhirnya berjalan menuju taman tempat ia dan Theol membuat janji. Disana ia sudah bisa melihat Theol yang tengah menunggu seraya duduk di kursi taman. Theol menoleh. “Lama amat sih lo,”

Mingrui menatap datar Theol. “Ada perlu apa lo sama gue?”

Theol tersenyum. “Gue yang laporin Jihan. Jadi, kalau gue masuk penjara, gue minta tolong jenguk gue saat lo udah maafin gue, dan kalau gue meninggal... Gou Mingrui, gue mau lo jadi orang yang melakukan upacara terakhir gue. Bibi gue meninggal minggu lalu. Gue gak punya siapa-siapa lagi selain kalian...”

“Lo...?”

“Gue salah memilih Jihan. Harusnya gue memihak kalian dari awal. Tapi lo tenang aja, gue gak pernah sekalipun bilang siapa aja yang terlibat dan tentang lo sama Junkyu yang sebenarnya masih hidup. Lo bisa maafin gue ‘kan Gou?”

“Tergantung. Lo terlibat atau nggak dengan kecelakaan Anne tiga bulan lalu.”

Theol menggeleng. “Gue gak terlibat. Asal lo tau Gou, gue capek selama ini, gue liat satu per satu musuh Jihan meninggal di depan mata gue. Iya, gue saksi mata semua kasus itu. Termasuk kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakuin sama orang suruhan Jihan.”

“Rui... maafin gue karena udah rebut kebahagiaan lo sama Anne, harusnya waktu itu gue gak nolak buat berkunjung ke rumahnya! Mungkin kalau gue gak nolak sekarang... gue pasti bisa gantiin posisi dia!” Theol terisak, ia memukul dadanya sendiri entah karena kesal atau karena merasa sesak. Semuanya menjadi satu. “Gue mohon Rui... gue gak akan tenang sebelum lo maafin gue...”

Mingrui mengepal tangannya kuat membuat telapak tangannya terluka. Hingga tanpa sadar tangannya melayang memukul pohon yang berada di taman itu. “Jangan cari gue sampai gue sendiri yang minta ketemu sama lo.” ucap Mingrui berjalan pergi meninggalkan Theol sendiri.

Theol tersenyum getir. “Sekali lagi, maafin gue Anne...”

“Happy birthday to you... happy birthday to you... happy birthday, happy birthday, happy birthday to you...” Anne bernyanyi dengan suara lembut membuat Theol terbangun dari tidurnya.

“Senior?”

Anne mengangguk. “Selamat ulang tahun junior!”

Theol menatap Anne masih terkejut. “Ehmm! Makasih senior!” ucap Theol hampir memeluk Anne.

Anne terkekeh. “Ini ambil kuenya. Karena kamu bilang kamu ulang tahun hari ini saya langsung belikan kamu kue, tapi karena belinya malam kuenya sudah habis dan hanya ini yang tersisa. Saya harap kamu bisa menjadi pria baik yang akan membahagiakan pasangan kamu nanti dan... menjadi jaksa jujur, sukses sesuai dengan yang seharusnya...”

“Amin...”

“Saya percaya kamu bisa junior...”

Theol termenung mengingat memori manis bersama Anne itu. Sejak orang tuanya meninggal enam belas tahun yang lalu, kemudian ia tinggal bersama bibinya, ia tidak pernah lagi merayakan hari ulang tahun dengan cara seperti itu. Bibinya hanya akan membuatkan makanan kesukaan Theol dan mendoakannya karena kondisi keuangan yang tidak memadai.

Drttt

“Sebentar lagi sidang dimulai.”

“Gue kesana.”


╭──────༺♡༻──────╮
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛, 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎." - 𝐹𝑟𝑎𝑛𝑐𝑖𝑠 𝐵𝑎𝑐𝑜𝑛
╰──────༺♡༻──────╯

-𝑇𝑜 𝑏𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒

-3 𝐽𝑢𝑛𝑖 2024

-𝑇ℎ𝑎𝑛𝑘𝑠 𝑓𝑜𝑟 𝑤𝑎𝑡𝑐ℎ𝑖𝑛𝑔-

𝑮𝒖𝒂𝒓𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒐𝒇 𝒋𝒖𝒔𝒕𝒊𝒄𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang