"Halo pak, saya Annelise Octavia Yu, jaksa baru yang akan mulai bertugas hari ini." ucap Anne membungkuk 90° .
"Selamat datang dan selamat bergabung jaksa Yu. Saya Jung Min Ho, kepala jaksa wilayah cabang Jeju."
Anne tersenyum, dalam hitungan detik matanya langsung tertuju pada berkas yang berada di atas meja kerja Min Ho. "Oh, anda cukup cekatan. Ini berkas kasus pertama anda." ucap Minn Ho begitu menyadari arah pandang Anne. "Biar saya jelaskan." ucap Min Ho seraya membuka amplop cokelat tersebut. "Ini adalah kasus penculikan artis Hollywood bernama Yoon Hyeji. Saya rasa anda tidak asing dengan nama itu."
Anne berjalan menuju ruangannya, ia buka secara perlahan pintu tersebut dan langsung mendapati dua pria yang sedang berhadapan dengan komputer mereka masing-masing. "Permisi." ucap Anne membuat dua pria tersebut menoleh. "Saya jaksa baru, Annelise Octavia Yu." ucap Anne."Jangan terlalu formal. Gue Kang Eunhan, senior langsung lo. Selamat bergabung cantik, semoga betah." sapa Eunhan.
"Gue penyidik So Yuanji. Semoga lo bisa beradaptasi dengan baik, di sini orangnya ramah-ramah kok." ucap Yuanji. Yuanji menghampiri Anne yang masih berdiri di ambang pintu. "Ngelamun kenapa lo?" Anne menggeleng.
"Duduk." ucap Eunhan.
Anne menurut. "Itu kasus pertama lo? Apaan?" tanya Yuanji.
"Kasus penculikan." jawab Anne dengan polosnya.
"Gue bingung kenapa jaksa suka banget kasih jaksa baru kasus yang susah!" keluh Yuanji."Maksudnya?"
"Kasus pertama jaksa Kang, pembunuhan berantai. Bahkan sampai sekarang orangnya belum ketangkep." jelas Yuanji.Drtttt
"Maaf, Anne ijin angkat telpon." ucap Anne meminta ijin. "Halo bang? Kenapa?"
"Lo udah nyampe di Jeju? Gimana? Selamat sampai tujuan 'kan? Ati-ati jangan banyak tingkah!"
"Berisik lo! Gue udah gede bang Zeyu! Gue bisa jaga diri sendiri!"
"Ya, lo 'kan adek gue! Buat gue mau sebesar apapun lo masih bocil buat gue!"
"Gak usah berlebihan deh lo! Gue lagi sibuk nih, dadah!"
"Ehh—!"Bib
"Sekarang waktunya gue serius!" seru Anne mengepalkan tangannya memberi semangat pada dirinya sendiri.
"Jaksa Yu? Lo gak papa?" tanya Eunhan.
Anne tersenyum canggung. "Hehe..."***
"Serius? Itu aja yang lo perluin?"
Anne mengangguk, dengan pipi dan bahu yang menghimpit ponselnya ia mulai mengetikkan sesuatu di komputernya. "Iya, makasih udah bantuin gue bang Doy, lain kali kalo ada informasi yang gue butuh pasti bakal telpon lo."
"Siap laksanakan tuan putri!"
"Udah ya bang, soal traktirannya minta bang Zeyu aja hehe, gue belum gajian soalnya." ucap Anne di sertai kekehan.
"Nggak, gue mau nungguin lo gajian aja, 'kan seru kalo bisa makan bareng lo juga."
"Iya deh iya, terimakasih atas pengertian anda. Dadah!"
"Dah."Bib
"Lo mau kemana?"
Anne mengenakan jasnya dan membuka pintu. "Gue mau ke TKP sebentar, nanti kalau ada apa-apa yang butuhin gue, telpon aja.""Ati-ati."
"Hmm."
Anne mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia pasang earphone pada telinganya dan mulai menghubungi seseorang. "Halo?"
"Ini Anne, bang Ajun ada di mana?" tanya Anne begitu mendengar suara dari sebrang telpon.
"Gue lagi tour. Ini lagi di Jepang, kenapa emangnya?"
Anne mengerucutkan bibirnya kecewa. "Tadinya gue mau minta di temenin mau olah TKP... tapi gak papa kalo lo lagi sibuk gue pergi sendiri aja."
"Ati-ati, kalo lo takut pergi sendiri ajak aja senior lo."
Anne menggeleng. "Nggak usah, gue gak mau ngerepotin orang lain selain lo. Udah ya, gue lagi nyetir. Semangat konsernya!"
"Thanks, lo juga semangat!"
"Siap komandan!"
Anne lagi-lagi menekan nomor seseorang. "Tan-gyeol!"
"Haha... tan-gyeol! Kenapa Anne?"
Anne tersenyum. "Maaf ganggu waktunya kapten, Anne mau minta tolong boleh?"
"Minta tolong soal apa? Gue di sini jaksa militer, gak bisa bantu sembarangan.""It's okay, gue ngerti. Tapi kalau gue minta informasi bisa gak?" tanya Anne seraya tetap fokus menyetir.
"Informasi apa dulu nih? Lo gak nyuruh gue curi informasi militer buat di jual 'kan?"
"Becanda lo gak lucu bang sumpah! Gue masih mau idup ye!"
"Jadi lo mau informasi apa?""Min Meily."
"Ngapain lo cari informasi tentang matan senior gue?"
Anne mengangguk. "Oh itu, gue butuh buat kasus gue nih, gue boleh tau gak kasus apa aja yang dia urus? Terus gue juga perlu tau kenapa dia keluar dari militer padahal waktu dia mengabdi belum abis dan anehnya militer ijinin dia keluar,"
Terdengar helaan nafas dari sebrang yang membuat Anne tersenyum. "Permintaan lo gak ada yang lebih gampang apa? Nyusahin sumpah! Gue gak bakal di ijinin kalo buat begitu..."
"Nggak! Gue yakin pasti bisa!"
"Ya udahlah, pasrah aja gue mah. Nanti gue usahain, tapi kalau gak bisa, jangan ngotot!"
"Iya iya, terimakasih atas ketersediaannya kapten!"
"Tan-gyeol!"Bib
Anne terkekeh kecil. Ia menginjak rem secara perlahan, menurunkan kaca mobilnya dan menoleh memeriksa keadaan. Setelah meyakinkan diri, Anne membuka pintu dan keluar dari mobilnya. "Permisi," ucap Anne dengan sopan pada penjaga gerbang.
"Anda membutuhkan sesuatu?"
Anne mengeluarkan kartu identitas dari sakunya. "Jaksa Annelise dari kejaksaan cabang Jeju. Saya datang untuk melakukan olah TKP tentang hilangnya nona Yoon, bolehkah saya masuk?"
"Maaf setelah kejadian itu kami tidak menerima tamu di apartemen. Silahkan bawa surat perintah jika memang mendesak."Anne menghembuskan nafas kasar, ia membuka pintu mobilnya dan mengambil sebuah amplop berwarna cokelat. "Ini surat perintahnya, saya kira anda akan langsung mengijinkan karena merasa simpati dengan penculikan nona Yoo ternyata tidak. Sekarang boleh saya mendapatkan kunci cadangannya? Anda juga boleh ikut dan melihat jika anda khawatir saya akan melakukan sesuatu yang tidak baik."
"Baik,"
"Dan... jika nanti saya menemukan kejanggalan saya mohon bantu saya untuk mengumpulkan orang-orang terdekat nona Yoo yang tinggal di sini."
"Tentu bu," Anne dan satpam itu berjalan menuju apartemen.Bruk!
╓┈♔◦☓◦☙◦♔◦☙◦☓◦♔┈╖
𝑮𝒖𝒂𝒓𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒐𝒇 𝑱𝒖𝒔𝒕𝒊𝒄𝒆
╙┈♔◦☓◦☙◦♔◦☙◦☓◦♔┈╜
![](https://img.wattpad.com/cover/365726473-288-k244816.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑮𝒖𝒂𝒓𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒐𝒇 𝒋𝒖𝒔𝒕𝒊𝒄𝒆
Fanfiction"Aku berjanji, akan ku kejar keadilan itu meski nyawa ini harus terancam." -Gou Mingrui 'Revisi' 𝑺𝒕𝒂𝒓𝒕: 𝟐𝟔-𝟎𝟑-𝟐𝟎𝟐𝟒 𝑬𝒏𝒅:𝟐𝟖-𝟎𝟔-𝟐𝟎𝟐𝟒