GUARTICE 21

16 2 0
                                    

“Kenapa kamu memasukkan dana yang rendah untuk proyek besar?” tanya Jihan menatap Haihai yang kini tengah berdiri menghadapnya.

Haihai menunjukkan layar ponselnya. “Begini bu, kakak saya pernah mengajarkan tentang trik berbisnis. Kualitas suatu barang atau benda tidak selalu di tunjukkan dengan besarnya harga. Ada saatnya harga yang mahal di sebabkan oleh merek yang terkenal, dan ada yang harganya baik karena produk belum terkenal padahal kualitas barangnya lebih bagus, saya hanya mengikuti insting berbisnis yang kakak saya ajarkan.” jelas Haihai.

Jihan mengangguk mengerti. “Baiklah, tapi jika ada kesalahan, kamu yang akan menanggung kerugiannya.” tekan Jihan.

Haihai terkesima. “Baik bu,”

“Bu, jaksa Jung ada disini.” ucap Meily berbisik meski masih terdengar oleh Haihai.

“Hem, tuan Yu Xiaohai, sepertinya aku kedatangan tamu penting lainnya. Silahkan keluar.”

“Baik bu,” Haihai berbalik keluar ruangan tersebut. Ia pun langsung menuju halaman tempat ia memarkirkan mobilnya.

“Nyonya sudah mengijinkan anda masuk.”

“Terimakasih.”

Deg!

Haihai menoleh begitu mendengar suara seorang pria yang jelas ia kenal. Bukankah dia adalah partner kerja Anne yang ia ketahui akhir-akhir ini sering datang ke rumahnya untuk menemui Mingrui dan Junkyu karena terlibat dengan kasus Anne. Haihai membuka pintu mobil untuk mengurangi kecurigaan yang terlihat dari wajah Meily yang sempat melihatnya. Ia pun segera menancap gas dan pergi meninggalkan tempat tersebut.

Setelah pergi sejauh empat kilometer, ia kembali menghentikan mobilnya. “Gue harus ngabarin bang Rui,” ucapnya mulai mencari nomor Mingrui. “Tapi... kalau gue bilang dia nanti dia marah lagi karena gue masih berhubungan sama Jihan, gimana ya?” Haihai mengetuk dagunya bingung.

“Oh iya!” seru Haihai.

“Halo? Sapa nih?”

“Ini gue adek jaksa Anne.”

“Oh Haihai, kenapa? Ada apa lo hubungin kakak angkat lo yang cakep ini? Kangen ya lo...?”

“Pede banget bang Jingmi! Gue ada kabar nih, sekarang gue lagi ada di luar abis nemuin Jihan, lo bisa kasih tau bang Rui gak? Gue agak curiga sama seseorang.” jelas Haihai.

“Siapa?”

“Jung Theol. Dia dateng ke tempat Jihan.” ucap Haihai. “Gue gak tau dia mau ngapain disini, tapi dilihat cara Jihan menanggapi kedatangan dia, ini bukan pertama kali dia dateng. Lo bisa ngabarin bang Rui ‘kan?”

“Hmm.. bisa.”

“Makasih.”

Santai...”

***

“Gimana keadaan Anne?”

“Sekarang keadaannya udah baik kok, lo tenang aja.” jawab Ji-eun.

Hanyu menghela nafas lega. “Tapi aneh banget gak sih? Kenapa belakangan ini keadaan Anne sering banget drop? Padahal selama dua bulan ke belakang dia baik-baik aja,”

Ji-eun di buat bingung dengan pertanyaan Hanyu. Hanyu benar, ini sedikit aneh. Kenapa baru sekarang Anne mengalami kondisi naik turun seperti ini? Padahal biasanya jika pasien koma dalam waktu lama, ia akan tetap stabil sampai pada akhirnya Tuhan memutuskan apakah ia harus bangun atau tidur untuk selamanya. “Nanti siang gue periksa lebih lanjut. Sekarang mending lo pulang. Gak baik lo yang nemenin Anne semaleman, biar gue yang nemenin dia.”

“Ya udah gue pulang,”

“Oh iya Han... ati-ati.”

Hanyu mengangguk mengerti.

Drttt

Ji-eun terperanjat kaget saat ponselnya berdering. “Astaga! Ih bikin kaget aja...”

“Halo kenapa?”

“Lo gak pulang?”

Ji-eun memeriksa layar ponselnya mencari tau siapa yang menelponnya. “Lo ternyata, ini gue mau nemenin Anne. Tadi Hanyu gue suruh pulang, kenapa emangnya?”

“...”

“...oke...”

***

Pintu ruangan itu terbuka secara perlahan. Orang yang membuka pintu tersebut menghela nafas melihat sosok wanita yang kini terbaring dengan masker oksigen yang  dari tempatnya. “Maafin gue senior... lo mungkin bakal benci gue banget...” ucapnya lirih yang langsung memasangkan kembali masker oksigen itu.

“Sekali lagi maafin gue...”

Prok... prok... prok..

Pria itu membeku. Ia menoleh kebelakang mendengar tepuk tangan yang terdengar mendekat. “Gue gak nyangka beneran lo... lo yang udah laporin semuanya, Jung Theol...” Mingrui menatap Theol kecewa. 


╭──────༺♡༻──────╮
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛, 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎." - 𝐹𝑟𝑎𝑛𝑐𝑖𝑠 𝐵𝑎𝑐𝑜𝑛
╰──────༺♡༻──────╯

-𝑇𝑜 𝑏𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒

-25 𝑀𝑒𝑖 2024

-18 𝐷𝑧𝑢𝑙𝑞𝑎𝑖𝑑𝑎ℎ 1445-

𝑮𝒖𝒂𝒓𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒐𝒇 𝒋𝒖𝒔𝒕𝒊𝒄𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang