GUARTICE 0.6

22 3 0
                                    

"Guys! Babang Junkyu yang ganteng balik nih!" seru Junkyu membuka pintu yang awalnya tertutup rapat. Malam ini sesuai rencana mereka, mereka bertiga yaitu Theol, Junkyu dan Mina pergi ke rumah Hanyu tempat dimana semua orang sedang berkumpul.

"Aaaaaaaa!"

"Lo pada kenapa dah?!" pekik Theol terkejut. Mina pun sama terkejutnya, wanita itu sampai tanpa sengaja merapatkan tubuhnya dengan Junkyu saking terkejutnya.

"Ish" Sea melemparkan bantal yang ia peluk tepat mengenai wajah Junkyu. "Kaliannya ngagetin! Udah tau kita lagi nonton pengabdi setan," kesal Sea.

"Dih gabut bener," sahut Junkyu meski begitu, ia pada akhirnya malah ikut duduk di samping Aera dan ikut menonton film itu.

Mina menepuk keningnya. "Junkyu," panggil Mina kesal.

Junkyu menoleh, ia langsung menunjukkan cengirannya saat melihat reaksi Mina. "Eh iya, guys gue Mina sama Theol dateng buat nanyain saran atau lebih tepatnya rencana sama kalian," ucap Junkyu membuat mereka menghentikan film yang sedang mereka tonton.

"Hah?" Sea mengerutkan keningnya.

"Ish, lo mah gak peka!" keluh Theol. "Padahal kita sempet kerja sama lho!"

Sea mendelik. "Orang baru pertama kali gue kerja sama sama lo, gimana sih,"

"Intinya sekarang kita harus bikin rencana buat nangkep Jihan, sebenarnya aku gak mau bawa kalian terlalu dalam tentang kasus ini, mau bagaimana pun kasus ini terlalu beresiko buat kalian." jelas Mina.

"Tapi kalau lo kerja sendiri takutnya bakal berakhir sama kayak Anne 'kan?" tebak Zihao. "Gue yakin lo gak mau kasus ini bertambah rumit karena bertambahnya korban. Sebenernya dengan lo lakuin ini bisa bikin kita juga diincar, tapi karena gak ada pilihan lain, it's okay, kita bantu lo." tambah Zihao.

Mina tersenyum tipis. "Maaf merepotkan,"

"Sekarang gue bakal telpon Mingrui biar dia bisa berpendapat," ucap Junkyu menyalakan telponnya.

"Halo? Ngapai lo nelpon gue? Padahal lo tau gue bisa denger apapun yang kalian omongin 'kan?" ucap Mingrui setelah mengangkat telponnya.

"Gak asik kalau ngomongnya lewat nirkabel," jawab Junkyu tersenyum lebar.

"Ya udah cepetan bahas rencana kalian."

"Gue saranin lo jauh-jauh dari Anne dulu, gak baik kalau dia denger." saran Asahi.

"Udah kok, buruan,"

"Se?" panggil Junkyu pada Sea yang sedang menunggu salah satu dari ketiga orang yaitu Junkyu, Mina atau Theol yang mungkin akan bicara.

"Hah? Gue?"

Junkyu mengangguk "Ayo tunjukin kemampuan lo bikin ide gila," ucap Junkyu.

"Ih nggak mau ah! Nanti kalau ada masalah gue lagi yang di omelin!" tolak Sea. 

"Ayo adek gue yang pinter, jangan sia-siain kesempatan buat pamerin ke pinteran lo, sekalian lo panggil partner lo si Kuyang," sahut Mingrui.

Sea menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ya udah kalau itu yang kalian mau, profesor Sea siap bekerja! Asisten gue! Kuyang sini lo!" teriak Sea.

Shuyang yang sedang mandi di kamar mand yang ada di dekat sana menyembulkan kepalanya. "Paan?"

"Pfttt! Hahahaha!" tawa mereka pecah saat melihat  rambut Shuyang yang tertutup sampho kini membentuk antena mengangkat ke atas.

"Lo kenapa sih bang? Gabut amat sumpah!" ledek Aera.

"Pantesan mandinya lama terus, buka salon mandiri dulu ternyata!" sahut Mingrui.

"Berisik!" kesal Shuyang. "Lo kalau ada disini udah gue hajar lo Ming!" kesal Shuyang. "Ada apa kalian manggil gue? Kalau kagak penting, gue guyur satu-satu!"

"Kita mau bikin rencana buat tangkep Jihan, tapi sebelum itu kita buat rencana nangkep anak buahnya dulu." jelas Mina. 

Dengan tubuh yang hanya tertutup jubah mandi san rambut yang berbusa, Shuyang duduk di sebelah Aera. "Ouh... kebetulan gue baru aja baca-baca soal kasus lama," ucap Shuyang.

"Kasus apaan?" tanya Junghwan penasaran.

"Itu lho... kasus tentang kebakaran Ceongdo yang tahun berapa deng gue lupa...?"

Plak!

"Kok di tabok?!" protes Shuyang.

"Kurang sabar apa lagi coba gue..." ucap Haruto setelah puas memukul kepala Shuyang.

Mina menghela nafas. "Itu kasus bulan lalu, dua hari setelah kecelakaan Anne, tanggal 24 September. Kalau aku gak salah tebak... kayaknya itu anak istrinya orang yang di suruh Jihan buat bunuh Anne. Yang ngurusnya wakil kepala jaksa Oh."

Sea tersenyum. "Wakil kepala apa guys?"

"Oh!!!" sahut para gadis, membuat mereka semua tertawa.

"Serius sekali aja bisa gak? Gue muak denger kalian sumpah!"  kesal Mingrui.

"Berisik lo pada!"

"Eh siapa tuh? Lo selingkuh? Aih Jinjja! Yang bener aja, siapa yang mau sama lo selain Anne?!" cerocos Jeongwoo.

"Enak aja lo! Gue mah setia gak kayak kalian!" kesal Mingrui. "Ini ada Ji-eun lagi meriksa keadaan Octa, bisa-bisanya kalian bilang gue selingkuh sama tunangan bang Junkyu,"

"Awas lo pada gue suntik mati juga nih!" kesal Ji-eun.

"Weshhh! Cepu banget sumpah si Mingrui!" Junkyu mencebikkan bibirnya.

"Malah tambah berisik! Buruan kalau mau ngomong! Gue tutup nih telponnya!" ucap Mingrui muak.

"Oke, gue serius nih sekarang, gue sama Sea udah sempet diskusiin ini semalem—"

"Lo ngobrol sama Sea berduaan gak ngajakin gue? Jahat banget!" protes Taehyang.

Shuyang menghela nafas. "Jangan cemburu dulu napa! Gue ngomong sama Sea 'kan karena situasi!"

"Sumpah Taeh! Gue bahkan gak pernah mimpi jadi pasangan nih bocil!" sahut Sea.

"Lo pacar gue kalau lupa." ucap Haruto.

"Pacar apaan nyucekin terus," sindir Sea.

"Ya 'kan gue—"

"Buruan ngomong bisa?!"

"Tau tuh, jangan bawa urusan rumah tangga kalian disini, walau pun seru kita gak kepo," ucap Jihoon.

"Jadi gini, gue saranin Theol sama Mina manfaatin kasus itu buat nyudutin Dongho, ya walau pun itu agak beresiko mungkin pas kalian cari berkas kasus yang gue yakin di simpen di gudang berkas yang banyak itu, tapi gue yakin kalian bisa lakuin itu." jelas Shuyang.

"Apa untungnya?" tanya Jaehyuk.

"Untungnya kalau kita bisa nemuin kejanggalan Mina bisa tuntut dia, jangankan Mina gue yakin Theol juga bisa, ya 'kan Kuyang?" jawab Sea.

Shuyang mengangguk. "Bener banget,"

"Ide bagus tuh," ucap Junkyu.

"Terus gimana cara kalian ambil berkas kasus itu?"

"Gue ada ide!" seru Sea. "Biar Theol bisa gampang nyusup, lo, lo, lo, lo dan lo! Buat keributan di kejaksaan!" ucap Sea menunjuk Shuyang, Yoshi, Jihoon, Haruto dan Jaehyuk yang sedang mengunyah pizza mereka seolah menikmati tontonan dari orang-orang yang saat ini sedang berdiskusi itu.

"Kok gue?!" seru mereka bersamaan.

"Ya iyalah kalian! Masa gue dan kawan-kawan? Kalian mau ciwi-ciwi cantik ini turun tangan? Kalau gue jadi kalian sih gue bakal mal—"

"Udah udah! Banyak alesan lo!" potong Haruto. "Gue gak masalah sama rencana lo, tapi masalahnya kenapa gue harus ikutan sih? Gue pacar lo! Masih ada yang lain padahal, Jeongwoo, Junghwan, Xinlong, Doyoung ada 'kan?" protes Haruto.

"Karena muka kalian itu paling pas jadi pembuat onar!" timpal Sea.

"Sssst! Bisa gak sih mulutnya diem jangan ngomong terus? Gue setuju ide Sea, lagian itu gak akan bikin kalian meregang nyawa kok, dan kalau masih mau ada di rumah gue, jangan protes!" tegas Taehyang.

"Sori by," ucap Shuyang. "Eh guys, gue balik mandi dulu ya, dingin euyyy! Nih rambut sampe kering dah samphonya!" ujar Shuyang seraya berlari kembali ke kamar mandi.

"Abang siapa sih lo!" ucap Aera.

"Bukan temen gue sumpah!" ucap Zihao, Xinlong, Hanyu dan Mingrui secara bersamaan.

"Hahahaha!"

To be continue

𝑮𝒖𝒂𝒓𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒐𝒇 𝒋𝒖𝒔𝒕𝒊𝒄𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang