CHAPTER 19: "Everyone Is Connected"

7 1 0
                                    

The Principals Of Life

"Maaf nyonya untuk membangunkan mu, namun kita sudah sampai dirumah."

Hari sudah larut.

Sang supir berbicara pada penumpangnya.

"Panggil saja Cereza, berhenti memanggilku dengan sebutan aneh itu."

Mereka memasuki rumah mewah, properti sang ayah.

Cereza baru saja bangun dari tidur nya.

"Mengerti Cereza."

Sang supir membuka pintu nya dan keluar.

Ia membuka pintu mobil untuk Cereza yang telah sampai dirumahnya.

"Sekarang sudah jam berapa? mengapa hari sudah sangat gelap?"

"Sekarang sudah jam sembilan malam."

"Yasudah, bapak pulang saja, ayah ku sudah dirumah kan?"

"Belum, Cereza."

"Baik, dia tadi pagi bawa mobil sendirikan? tidak diantar?"

"Benar Cereza."

"Bapak pulang saja, istirahat, ini hari yang melelahkan."

"Baik Cereza, jangan tidur terlalu malam ya, anak gadis tidak boleh tidur malam."

"Yayaya, mentang-mentang besok aku ulang tahun ke delapan belas."

"Hahaha, saya izin pamit, Cereza."

"Baik, hati-hati pak."

Sang supir mengangguk dan masuk kedalam mobil.

Sang supir membuka kaca mobil dan melambaikan tangan pada Cereza.

Cereza membalas lambaian tangannya.

Sang supir pergi.

Namun dari arah pintu masuk kedalam rumah, seorang pembantu berlari ke arah Cereza.

"Nona, ibu sudah dirumah!"

"Aku tidak peduli."

Cereza berjalan masuk kedalam dan diikuti oleh sang pembantu.

"Air mancur nya mati lagi bi?"

"Iya non, sering sekali mati."

"Digigit penyihir kali."

"Ah, non bisa aja."

"Loh, lampu jalanan kita juga mati bi?

"Loh iya non, saya tidak perhatikan."

Sang pembantu bergegas, membukakan pintu untuk Cereza.

Pintu ditutup.

"Non, nanti lilin aroma terapi nya mau wangi apa?"

The Principals Of Life(ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang