The Principals Of Life(ONGOING)

CHAPTER 14 SEASON 2: "The Big Phenomenal Lie"

The Principals Of Life And The Ant Keeper

"Jadi, semudah tinggal menggigit buah ini kan?"

"Entah Tiffany, harusnya engkau lebih tahu, engkau seorang malaikat."

"Buah ini terlarang! makanya tidak pernah di ceritakan! dan, aku seorang setengah malaikat!"

"Aku tidak yakin, Tiffany, engkau memiliki Liaxin yang membuat mu sepenuhnya malaikat."

"Aku menolak untuk percaya itu Liaxin ku, dari semua Liaxin yang ada, seperti engkau, mengontrol realita dan pecahan kaca..."

"Kembali ketopik awal, kak, setahuku kedua manusia pertama setelah memakan ini mengetahui segalanya yang baik dan jahat..."

"Dan hasilnya adalah kita, kita bisa tahu yang baik dan jahat sekarang, namun, berarti tidak ada yang akan terjadi pada kita kan...!"

Cereza langsung menggigit buah terlarang tersebut.

"Cereza! mengapa tidak mengigit bersamaan!"

"Kalian menghabiskan waktu kita."

"Apa yang engkau rasakan kak?"

"Tidak ada apa-apa, buah ini juga manis dan memiliki rasa yang enak, siapapun yang menulis kitab tersebut berlebihan."

"Cereza, engkau menghina didepan seorang malaikat!"

"Apa peduli ku."

"Oke, Light, kita makan bersamaan ya, satu, dua, tiga!"

Mereka berdua makan secara bersamaan.

Sementara itu, di Neraka...

"Sialan, sel ini memang berjumlah seribu, ibu ku tidak berbohong."

"Jadi, ini tugas yang tidak mungkin di kerjakan, kak?"

"Tentu saja Life, sepertinya kita dijebak."

"Oke kak, bagaimana jika kita turun dari sini dulu... aku takut, kita berada sangat tinggi dari permukaan.."

Vannessa mendorong Life dan tertawa.

Vannessa ikut terjatuh bersama Life.

Vannessa membuat mereka berdua melayang-layang sebelum menyentuh permukaan.

Mereka berdiri.

"Jangan pernah mendorong ku lagi kak!"

Vannessa tertawa.

Tapi dari belakang mereka, pasukan yang menjaga penjara hendak mengejar mereka.

"Engkau membuat kita mendarat masih dekat dengan penjara kak!"

Vannessa dan Life keduanya berlari kearah depan.

Vannessa dengan kekuatannya membuat portal yang menyelamatkan mereka.

Vannessa meneleportasikan mereka kedepan sebuah tempat kopi.

"Engkau membawa uang, kak?"