CHAPTER 21: "The Black-Haired Girl"

3 2 0
                                    

Th3 Pr1nc1p4ls 0f L1fe

Seorang perempuan dengan perawakan serba hitam lengkap dengan kacamata hitamnya mengangkat telefon genggannya.

Ia menjawab telefon dari seseorang.

"Zella, tetap berjaga-jaga, cobalah untuk menghindari kelahiran atau kematian seseorang."

"Contantles, tentu aku akan menghindari mereka, aku selalu serius dengan semua tugas ku."

"Berhati-hatilah, mereka dimana-mana."

Zella menutup telefon.

2004, London, United Kingdom.

Zella mengisap rokoknya, membakar ujungnya, menarik asapnya, menghembuskannya.

Zella tersenyum.

Zella memasuki salah satu restoran kelas atas yang berada ditengah kota yang sudah cukup modern pada saat itu.

"Untuk berapa orang?"

"Sebenarnya, aku akan bergabung dengan para teman ku disebelah sana." Zella menunjuk.

Zella mengisap rokok itu lagi sambil melihat ke arah sang pramusaji.

"Maaf, bu, namun, tidak diperbolehkan merokok disini."

"Baiklah jika seperti itu, boleh tolong buangkan rokok ku?"

Zella memberi puntung rokok itu kepada sang pramusaji.

Sang pramusaji hanya menatap Zella, lalu tersenyum sebentar dan pergi.

Namun tak lama, seorang pramusaji lainnya datang.

"Silahkan ikuti aku, Nona Zella."

Zella mengikutinya.

Zella dibawa ke meja tempat dimana suatu keluarga menikmati makan siang nya bersama-sama.

"Selamat siang, semuanya."

Zella tersenyum.

"Silahkan duduk, nona Zella, akan ku ambilkan menu untuk mu."

Zella membalas dengan senyuman.

"Meja ini cukup lebar ya, untuk keluarga yang berisi empat orang dan, aku."

"Haha, tentu, nyonya Zella, meja ini memang luas, rata-rata mereka yang datang kesini memang ingin makan bersama keluarga."

"Tentu, Mr. Thompson."

"Oh, tentu engkau sudah bertemu istriku, Annabeth."

"Aku ingat dia, ia ikut pertemuan terakhir kita, kan?"

"Benar, begitupun putra pertama kami, engkau pasti masih ingat namanya."

"Tentu, Travis kan? lucu sekali engkau, Travis."

"Kami tidak membawanya dipertemuan terakhir, ia masih berumur satu tahun."

"Sangat dapat dimengerti, Mrs. Thompson." Zella tersenyum.

The Principals Of Life(ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang