CHAPTER 29: "Dreams Are Not Just A Dreams"

5 2 0
                                    

The Principals Of Life

"Cereza, mau jelaskan apa yang engkau lakukan didepan restoran cepat saji tadi?"

"Diam, Suffer, engkau tidak tanya Vannessa saja apa yang ia perbuat?"

Mereka berada dalam pusat alam semesta yang terletak di bumi, berbicara satu sama lain sambil duduk di sofa.

"Oh! oke akan ku tanya Vannessa, oh sebentar, bukankah ia tak sadarkan diri?"

"Mengapa ini jadi salahku? kalian berenam duduk disini sambil bertatap mata dan tidak ada satupun yang membela ku? bahkan Suffer? hebat sekali."

"Engkau melakukan hal buruk, Cereza."

"Oh! baik Despair, menurutmu lebih buruk yang mana, baju mu itu atau baju ku?"

"Engkau memakai baju jelek, Cereza."

"Engkau tahu bagian paling penting apa? kita berhasil mengalahkan Vanthrone, itu yang paling penting!"

"Tentu, namun engkau melemahkan Vannessa Kurthy untuk peperangan besar yang bisa datang kapan saja."

"Peperangan besar terdengar seperti candaan, engkau lihat semudah apa kami mengalahkan Vanthrone?"

"Vertus sangat, sangat, sangat jauh lebih kuat darinya, mengalahkan Vanthrone bukan hal yang perlu di bangga kan."

"Aku berharap kalian memiliki sikap yang berbeda dengan Principals dunia ku, karna kalian semua bersikap seperti sampah."

"Maaf? jaga omongan mu."

"Engkau yang jaga wajah mu agar orang-orang tak melihat wajahmu, Fate, engkau terlihat seperti muntah anak anjing."

"Cukup." Fate bangkit dan menembak Cereza dengan senjata api.

Cereza menahan peluru dengan telekinesis nya.

Cereza bangkit.

"Aku benar-benar kelelahan, jangan bunuh aku saat aku tertidur ya?"

"Aku tahu engkau pasti mampu menahan tembakkan ku."

"Fate, bilang saja engkau mudah terpancing emosi."

Cereza menggerakkan kedua tangannya, Cereza membuat suatu makhluk kegelapan, makhluk itu melahapnya dan meneleportasikannya.

"Itu cukup keren!"

"Diam Hope."

"Kamar siapa ini? siapa yang peduli."

Cereza mengarah pada pintu kamar itu, melelehkan gagangnya agar tak dapat di buka.

Cereza berbaring pada kasur yang terdapat pada kamar itu.

Cereza tertidur.

"Kita sepertinya harus mengecek Vannessa Kurthy."

"Bagaimana dengan Tiffany? ia juga terluka dan pingsan setelah membuat harapan yang terlalu besar."

"Baik, Despair, Fate dan Death cek Vannessa, Aku, Hope dan Suffer cek Tiffany."

The Principals Of Life(ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang