CHAPTER 3 SEASON 2: "Despair Is Painted In Eternal Painting"

5 3 0
                                    

The Principals Of Life And The Ant Keeper

"Jadi, ini jalan masuk kealam Despair, Mr. Lozcost?"

Mereka berada ditengah-tengah hutan dengan sebuah tempat serba hitam dan berbentuk aneh.

"Betul, ini adalah tempat yang dipilih oleh sang The Deathlike."

"Apa nama alamnya Ia?"

"Keputusasaan Terlukis Dalam Lukisan Abadi, memang cukup sulit, Ms. Vannessa."

"Mengapa Ia memilih tempat ini sebagai jalan masuk?"

"The Deathlike lebih suka jika Avatarnya sendiri yang menarik kesimpulan tentang hal apa yang ia banggakan, jadi, selamat berpetualang, Ms. Vannessa."

Vannessa mengarahkan tangannya kedepan, menghancurkan sedikitnya tembok itu dengan kekuatannya.

Vannessa tersenyum ke arah Mr. Lozcost.

Mr. Lozcost membalas senyumnya.

Ketika Vannessa masuk kedalam, tembok yang ia hancurkan secara tiba-tiba kembali normal.

Disana cukup gelap, dengan tembok besinya dan cat hitamnya.

Sekarang Vannessa berada dalam tiga jalur, lorong menuju kearah kiri, menuju kearah kanan, dan arah depan.

Namun di arah depan, terdapat dua orang berjubah, Vannessa secara cepat mengambil jalur kiri.

"Tempat apa ini?"

Namun sialnya, ke dua orang tersebut mengambil jalur kanan, yang berarti ke dua orang itu akan melihat Vannessa.

Vannessa membuat dirinya tak dapat dilihat orang.

Vannessa yang tak dapat di lihat maju perlahan ke arah datangnya kedua orang yang melewatinya tadi.

Disana terdapat tiga orang berjubah, menyadari keberadaan Vannessa yang sedang menghilangkan dirinya.

"Selamat pagi, Yang Tertinggi, Ms. Vanesa Kurthy."

Ketiga orang itu sujud dihadapannya.

"Vanesa Kurthy?"

"Iya, Yang Terpuja, kami membutuhkan mu diruang rapat, silahkan ikuti kami, Yang Mulia."

Vannessa mengikuti mereka bertiga.

Dan sepanjang jalan, mereka banyak menjumpai orang-orang berjubah yang bersujud akan Vannessa.

Silahkan masuk, Yang Mulia.

Saat pintu dibukakan, ternyata ruang rapat yang dibicarakan ialah ruang auditorium yang sangat besar dan luas, namun dipenuhi oleh orang-orang yang berjubah.

Mereka semua berdiri dan bersujud untuk Vannessa.

Selama Vannessa berjalan turun dan hendak naik ke panggung, Vannessa menyerap semua pemikiran para orang-orang berjubah disana, mencari informasi.

The Principals Of Life(ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang