CHAPTER 6: "Workaholic"

11 3 0
                                    

The Principals Of Life.

Di Pusat Alam Semesta Fate mengerjakan seluruh karya takdirnya.

Semua saudaranya telah selesai mencari Avatar, tetapi Fate belum mulai sama sekali.

Fate sungguhlah tak dapat dimengerti, Ia yang menulis takdir tetapi jika Ia mengalami takdirnya sendiri, Ia tetap terkejut.

Bukan tanpa alasan, Fate membelah dirinya menjadi beberapa bagian, walau mereka tetap satu.

Ia membagi menjadi Sang Takdir, Sang Realita, Sang Mulut.

Sang Takdir, Ia menuliskan takdir tanpa henti dan terus menerus.

Sang Realita, Ia adalah Fate yang tak tahu takdir kedepannya.

Sang Mulut, Ia bertugas memberi tahu Fate, apa takdir yang harus dituliskan.

Sang Mulut juga bertugas untuk mensetujui atau menolak "Evalam" yaitu hal-hal yang diajukan mahkluk Kosmik lainnya yang akan menggunakan kekuatan besar dan berpengaruh untuk alam semesta.

Fate menerima telefon.

"Fate! Aku izin mengulang waktu di Neraka ya!" Ujar Hope.

"Izin diberikan." Jawab Sang Mulut.

"Oh ya bantu aku hindari segala paradox pada Alissa Murbeen ya!"

Telefon di tutup.

Sang Mulut menghampiri Sang Takdir.

"Hope mengulang waktu diNeraka, lindungi Alissa Murbeen."

Fate menjahit takdir dengan sangat cepat dan terampil, tangannya bergerak dengan sangat cepat.

Sementara itu, Sang Realita...

"Baik, apa kepentingan mu disini?"

"Ahh, a-aku disini ingin mencari Fate..."

"Aku Fate."

"Oh iyakah? orang-orang menggambarkan engkau dingin dan susah diajak bicara.."

"Ya ya ya, cepat bicara, lihat antriannya."

"Aku izin untuk ke toilet ya.."

"Baik, engkau sangat membuang waktu ku."

Fate dengan telekinesisnya, melempar mahkluk kosmik itu keluar.

Makhluk kosmik lain maju.

"Apa kepentinganmu?"

"Aku ingin-"

Belum selesai berbicara, Fate menutup mulut mahkluk itu dengan tangannya.

"Aku perlu istirahat."

Fate pergi dari situ.

"Sang Realita, bantu aku carikan Avatar baru."

The Principals Of Life(ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang