CHAPTER 23 SEASON 2: "The Suspicious Being"

3 2 0
                                    

The Principals Of Life And The Ant Keeper

"Mr. Lozcost, engkau yakin memata-matai Ms. Fate disetujui?"

"Demi Ms. Heritage, Cereza, aku akan mendengar kecurigaannya pada Fate, kita akan memata-matai Ms. Fate besok hari."

Mereka sedang makan malam bersama dimeja bundar yang berada di tengah hutan.

"Aku takut tahu! bagaimana jika ia mengeluarkan kekuatannya dan menghapus kita dari realitas..."

"Ms. Fate bukanlah pemegang asli kekuatan The Destiny, ia tidak mengerti cara mengakses kekuatannya seratus persen, ia sekarang seperti seorang Avatar."

"Entahlah, namun kedua kasus ini memiliki kesinambungan, entah dari bagian mananya, pengadilan Eagle dan The Ant." Cereza berujar.

"Jika Eagle bebas nantinya, aku akan mengajarinya tata krama, anak itu kehilangan tata kramanya." Ujar Vannessa.

"Aku sudah melewatkan beberapa pengadilan, jalang-jalang sering menghalangi langkah ku."

"Engkau harus ikut kepengadilan selanjutnya, Alissa! disana seru!"

"Ugh diam Tiffany, aku akan ikut dipengadilan selanjutnya, aku sangat mengantuk sekarang."

Alissa langsung pergi dari meja makan itu tanpa mengucap salam.

"Mr. Gregoktz, Mr. Lozcost, sepertinya, Love harus dirawat... ia bertingkah sangat aneh akhir-akhir ini..."

"Aku akan merawatnya nanti, Light, bertingkah aneh seperti apa maksud mu, Light?"

"Ia menyayat kulitnya sendiri menggunakan lidahnya, dan memainkan darahnya dengan kekuatannya." Jawab Life

"Betul! aku takut mengunjungi nya, ia berubah seratus delapan puluh derajat."

"Ia mengalami trauma berat, entah apa masalah yang menculik Love, Love tidak melakukan apa-apa yang mengganggu mereka."

Mereka hening sejenak, menyantap makanan mereka masing-masing.

"Jadi, The Ant, bagaimana jika mereka semua menyerbu kita... Mr. Gregoktz?"

"Kemungkinan hal itu terjadi tinggi, Tiffany, maka mulailah serius dalam berlatih."

"Ucapkan itu pada Vannessa!"

"Apa, Tiffany? apa salah ku?"

"Hmmm, mari kita ingat-ingat lagi ya! siapa yang saat latihan memanah apel, apelnya malah di ledakkan? Vannessa!"

"Untuk apa aku memakai panah dalam bertarung, Tiffany? senjataku ya tanganku!"

"Tapi harus di akui, Love memang dilahirkan untuk memanah."

"Sayang sekali sekarang Love seperti..."

Vannessa melihat tajam kearah Tiffany.

"Seperti apa, kak Tiffany?"

"Uhm, jadi, dihari rabu esok kita akan izin tidak sekolah lagi nih...?"

The Principals Of Life(ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang