Semua orang membeku ketika tentakel mengerikan itu menusuk tepat di dada Reinhard. Kejadiannya begitu cepat sampai-sampai mereka tidak tahu melakukan apa, hingga Hugo tersadar lebih dulu dan meneriakkan nama Reinhard sekuat yang ia bisa.
Dia dengan sigap menangkap tubuh Reinhard yang terjatuh sehingga tubuh lemah itu tidak terbentur kerasnya tanah.
"Tidak! Reinhard! Reinhard!" seru Hugo berusaha menahan kesadaran Reinhard.
Terdengar suara tawa yang mengerikan tidak jauh dari mereka berdiri. Seketika Hart dan Barnett memasang kuda-kuda ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah mereka.
Barnett menggenggam kuat pedangnya, walaupun dia sekarang tidak percaya diri melawan Green, tetapi dia harus menghadapi bandit mengerikan yang menyimpan monster di dalam tubuhnya. Berkat monster itu, Green masih bisa bertahan walaupun sebagian anggota tubuhnya terbakar habis. Sebagian kepalanya pun hilang karena terkena semburan api biru milik Reinhard.
Barnett sampai merinding karena api biru Reinhard mampu membuat Green terlihat seperti makhluk mengerikan yang mengalahkan monster. Mungkin, Green adalah monster itu sendiri
"D-dia terlihat mengerikan, aku tidak sanggup melihatnya" gumam Hart yang berusaha untuk tidak melihat ke arah Green.
"M-matanya hanya tinggal bola matanya saja! Ini mengerikan! Bahkan ini lebih mengerikan dari pada hantu!" seru Hart yang rasanya ingin sekali memejamkan mata tetapi tidak mungkin dia melakukannya kalau tidak mau dihabisi Green.
Barnett berdecak, "Jangan takut! Kita akan menyerangnya sama-sama!" seru Barnett.
"K-kau saja yang menyerangnya."
"Ap-"
"Bocah-bocah keparat ini, berani sekali kalian saling berbincang hangat di depanku?"
Suara itu terdengar mengerikan, Barnett sampai tidak sadar tangannya gemetar ketika memegang pedang karena mendengar suara Green yang bahkan lebih seram dari suara monster.
Barnett bersiap menebaskan pedangnya kepada Green yang sepertinya akan menyerang mereka lagi dengan tentakel mengerikannya itu.
Namun, Barnett tertegun ketika ia merasakan ada yang menyentuh kakinya. Dia pun menunduk dan ternyata, kakinya begitu dekat dengan tangan Reinhard sehingga tangan pucatnya tersentuh kaki Barnett.
Dia tidak menyadari bahwa kecerobohannya itu memberikan peluang pada Green untuk menyerangnya. Beruntung, Hart langsung sigap menahan serangan tentakel Green menggunakan tombak air miliknya.
"Lihat ke mana kau bocah?" ucap Green sambil menyeringai mengerikan.
Dia hendak menyerang Hugo dan Reinhard namun Hugo dengan sigap memasang perisai yang terbuat dari akar nan kokoh untuk melindungi mereka berdua dari serangan Green.
Barnett tidak tinggal diam, dia pun menahan serangan Green dengan pedangnya lalu menyemburkan api birunya sehingga Green mundur ke belakang.
"Api biru sialan!" seru Green, dia terlihat sangat marah, dia kembali menyerang empat pemuda itu.
Green menyemburkan asam berwarna kuning tersebut ke arah Barnett.
Hart dengan cepat melindungi Barnett menggunakan perisai airnya namun semburan asam itu berhasil menembus perisai air milik Hart sehingga mengenai pundak Barnett.
Seharusnya, Barnett berteriak kesakitan ketika asam itu mengenai pundaknya. Namun, yang ia dapati, dia tidak merasakan apa-apa. Malah, asam itu yang meleleh dari pundak Barnett seperti lilin yang dibakar oleh api.
"Bagaimana bisa?!" seru Green, tidak percaya ada yang selamat dari semburan asam mematikan miliknya.
Hart bahkan tercengang karena melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana cairan asam itu tidak berperngaruh apa-apa di pundak Barnett.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] HELMUT
Fanfiction🎵Raise your weapons, sing a song🎵 🎵 War is here, we waited so long🎵 **** Huang Renjun merasa, dia hanya bermain ke hutan di belakang rumah barunya. Suara nyanyian seorang wanita membuat laki-laki berusia 20 tahun itu berjalan menelusuri asal sua...