Bab 51: Bertemu

286 45 0
                                    

Dia memutuskan pergi dari tempat ternyamannya ketika ia tahu bahwa saat ini keadaan di Mafornburgh sedang tidak baik-baik saja.

Rumah kayu ini adalah tempat ternyaman bagi Noah Wilfredo walaupun awalnya rumah tersebut ada untuk mengurungnya.

Dan yang mengurung dia adalah adiknya sendiri, Esme.

Alasan mengapa Esme melakukannya karena takut sang kakak akan berbuat aneh dengan menggunakan pedangnya.

Walaupun Noah yakin, bukan itu alasan sebenarnya.

Noah mendapatkan pedang miliknya ini setelah ia pergi ke dunia iblis sendirian.

Setibanya ia di sana, dia bertemu dengan seorang iblis yang menginginkan bantuan dari Noah ketika mengetahui Noah adalah seorang Wilfredo.

Bantuannya sangat tidak terduga.

Iblis itu meminta Noah untuk membawa pedang yang telah ia jaga selama ribuan tahun.

Iblis itu mengatakan bahwa pedang tersebut milik ratu iblis dan ia tinggalkan di dunia iblis dengan harapan, dia akan kembali ke dunia iblis suatu hari nanti dan akan kembali menjaga dunia tersebut setelah membalaskan dendamnya.

Noah awalnya merasa aneh pada iblis kecil itu ketika memberikan sebilah pedang yang jika diperhatikan memiliki bentuk seperti katana.

Katana memiliki bentuk bilah yang panjang dan cukup kecil, namun mampu memberikan sayatan yang tajam dan langsung membelah dua benda di depannya.

"Karena anda seorang Wilfredo."

Hanya itu jawaban si iblis ketika Noah bertanya mengapa iblis tersebut mempercayai pedang milik sang ratu kepadanya.

Dan di depan matanya, dia melihat seorang pemuda dengan kejamnya menusuk jantung si pencuri wajah lalu meledakkan tubuhnya dengan aliran darah yang ia yakini berasal dari pedang yang ia gunakan.

Noah menahan nafasnya ketika melihat percikan darah yang pekatnya melebihi darah manusia normal berceceran di mana-mana. Percikannya bahkan terlihat seperti hujan dan membasahi si pemuda yang saat ini dengan tenang mengibaskan pedang miliknya untuk menghilangkan bercak darah di mata pedangnya.

Darah itu, mengingatkan Noah pada darah di pedang miliknya.

"Pedang ini telah dialiri oleh darah terkutuk milik sang ratu. Tidak ada satu pun yang selamat dari tebasan pedang ini. Hanya kematian yang didapatkan oleh mereka yang terkena tebasan pedangnya."

"Ya ampun, ini sangat..." Barnett tercekat ketika melihat pemandangan mengerikan itu di depan matanya.

Sedangkan Garren hanya bisa terdiam melihat adegan yang sama ketika dia diserang Zenedith.

"Siapa pemuda itu?" tanya Noah pada Barnett dan Garren yang berdiri di belakangnya, masih terlihat shock melihat pemandangan hujan darah tersebut.

Noah tanpa sadar melangkahkan kakinya mendekati si pemuda yang saat ini membersihkan bercak darah yang mengenai wajahnya.

Dia melihat bagaimana air yang keluar dari tangan pemuda itu perlahan membersihkan wajah serta pakaiannya dari percikan darah.

Noah terdiam ketika pemuda itu menoleh ke arahnya dengan wajah sangat pucat. Seolah-olah darah di dalam tubuhnya menghilang.

"Wendy?" desisnya tanpa sadar ketika melihat wajah pemuda tersebut.

"Reinhard! Kau benar-benar gila!"

Noah mengerjapkan matanya, dia mendapati seorang pemuda berlari menghampiri pemuda yang ia rasa mirip dengan seseorang yang ia kenal.

"Bagaimana dengan Hart?" tanya Reinhard tanpa memperdulikan kekesalan Hugo.

[FF NCT DREAM] HELMUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang