Bab 46: Pemimpin Ancbourne

275 51 2
                                    

"Reinhard lama! Haruskah aku menerobos masuk ke dalam?!"

Hugo sudah tidak tahan menunggu di luar gerbang sambil melirik ke arah tubuh tidak bernyawa milik Reinhard.

Dia sudah sangat cemas karena melihat wajah pucat itu, seolah-olah Reinhard tidak akan pernah kembali ke raganya dan itu cukup merisaukan hati Hugo.

"Kau akan lebih gila dari ini kalau nekad masuk ke dalam, Hugo" peringat Barnett, dia juga khawatir karena menurutnya Reinhard terlalu lama di dalam. Tetapi, Barnett percaya dengan Reinhard.

Reinhard bukanlah orang sembarangan. Dia merupakan reinkarnasi Helmut.

"Tenanglah Hugo, Reinhard memiliki cincinku, dia akan baik-baik saja di dalam" ucap Jarrod yang sangat percaya dengan kemampuan Fulgur. Dia hanya berharap Fulgur tidak mengulangi kesalahan yang sama saja.

"Cincin itu kau dapatkan dari mana? Aku baru tahu ada sebuah cincin yang mampu berteleportasi" celetuk Hart yang sejak awal begitu penasaran dengan cincin milik Jarrod ketika pemuda itu memberikannya pada Reinhard.

Sekarang, semua mata tertuju pada Jarrod yang menghela nafas lelah lalu mulai menceritakan pengalamannya pergi ke Perbatasan Soufield dan menemukan sebuah benda bersejarah milik seorang kesatria yang ternyata adalah reinkarnasi darinya.

Jarrod menceritakan bagaimana dia dijebak oleh tetua dan berhasil kabur berkat Fulgur yang mampu membawa Jarrod ke tempat seseorang yang ia pikirkan.

"Memang cincin itu memiliki kekuatan?" tanya Hugo yang jadi penasaran mengenai cincin milik Jarrod.

"Petir."

"Hah?"

Hart, Barnett, dan Hugo serentak berseru karena kebingungan mendengar jawaban Jarrod.

Mereka terkejut karena cincin yang tersemat di jari manis Jarrod merupakan petir yang setahu mereka hanya dimiliki oleh Dewa Petir, salah satu dewa terkuat di antara 12 dewa.

"Petir itu hanya "replika", sang dewa menghadiahkan petir ini kepada kesatria karena telah menolongnya. Memang petir yang bernama Fulgur itu sangat hebat tapi tidak sebanding dengan milik dewa itu sendiri" jelas Jarrod membuat Hart teringat sesuatu.

"Aku jadi teringat dengan trisula yang aku miliki. Tuan Daran mengatakan bahwa seorang dewa menghadiahkan trisula pada seorang kesatria" ucap Hart.

Hugo menatap iri Hart dan Jarrod.

"Aku juga ingin mendapat hadiah dari dewa" ucapnya.

"Kau sudah dibekali kecerdasan, bahkan alam pun patuh pada keluargamu, untuk apa dewa menghadiahkan sesuatu padamu atau pun keluargamu" ucap Barnett membuat Hugo mencibir.

"Setidaknya dia memberikan sesuatu pada kesatria yang sekarang bereinkarnasi menjadi aku" ucapnya dan Barnett hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar ucapan Hugo.

"Sepertinya, kecerdasan adalah hadiah yang diberikan dewa pada kesatria itu" celetuk Jarrod membuat Hugo menatapnya tidak terima.

"Keluargaku sejak dulu memang cerdas, bukan karena hadiah dari dewa" gerutunya.

"Tapi, kecerdasanmu di atas rata-rata kecerdasan Keluarga Pheobus yang lain. Buktinya, kau mampu memanggil Mapson? Bukankah kau pernah bilang bahwa kau satu-satunya di keluargamu yang mampu memanggil Mapson dan membujuknya untuk selalu membantumu kalau kau memanggilnya?" celetuk Hart lagi membuat Hugo terdiam.

"Benar juga ya?"

Percakapan mereka terhenti ketika melihat gerbang itu terbuka, lalu tidak lama kemudian, mereka melihat ada pergerakan di tubuh Reinhard membuat mereka semua langsung menggerumungi Reinhard yang terbaring di bawah pohon.

[FF NCT DREAM] HELMUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang