Perjalanan ke Spiree cukup berisik karena dipenuhi oleh tujuh pemuda.
Setelah Reinhard merasa tubuhnya baik-baik saja, dia pun pergi ke Spiree bersama enam kesatria lainnya yang bersikeras ingin ikut bersama Reinhard. Awalnya, Reinhard ingin pergi sendiri bersama Niger. Tetapi, karena Niger harus kembali ke Draghagen, Reinhard memutuskan untuk pergi menuju Spiree menggunakan kuda. Namun, enam kesatria lainnya mengetahui niat Reinhard itu lalu mereka semua kompak meminta ikut.
Perjalanan mereka tidak memakan waktu yang lama karena menggunakan kuda. Mereka pun tiba di Spiree dan telah disambut oleh Spirit beserta dua roh yang berdiri di belakangnya.
"Tidak bisakah kami ikut masuk, Nona Spirti?" tanya Hugo yang lagi-lagi hanya Reinhard sendiri yang diperbolehkan masuk.
"Reinhard baru sembuh, Nona Spirit, kami hanya takut terjadi apa-apa di dalam sana" ucap Garren diangguki oleh yang lain.
"Kami tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh di dalam, Nona Spirit" celetuk Hart.
Spirit yang melihat enam kesatria itu begitu gigih ingin masuk ke dalam Spiree hanya bisa menghela nafas lelah lalu tersenyum geli kepada mereka. Mereka semua sepertinya akan mengekori ke mana pun Reinhard pergi dan hal ini cukup lucu bagi Spirit.
"Kalau kalian masuk semua ke dalam Spiree, siapa yang akan menjaga raga kalian di sini? Dewi pun hanya ada keperluan dengan Reinhard. Lebih baik kalian di sini menjaga raga Reinhard" ucap Spirit yang membuat enam kesatria lain langsung tersadar bahwa yang dikatakan Spirit itu benar.
Reinhard yang melihat teman-temannya itu pun tersenyum menenangkan mereka semua.
"Aku hanya sebentar di dalam sana. Kalau kalian sangat khawatir, cukup pinjamkan aku Fulgur seperti yang kau lakukan saat itu, Jarrod" ucap Reinhard sambil menatap Jarrod.
Jarrod mengerjapkan matanya, "Ah, benar juga, aku kan ada Fulgur" ucap Jarrod lalu melepas Fulgur dari jari manisnya dan memberikannya ke Reinhard.
"Kau masih ingatkan cara menggunakan Fulgur?" tanya Barnett dan Reinhard menganggukkan kepalanya.
"Kau kira Reinhard itu bodoh, huh?" delik Hugo dan Barnett menaikkan satu alisnya.
"Tidak ada salahnya mengingatkannya" gerutu Barnett.
"Fulgur itu apa?" bisik Eric pada Garren.
"Selama ini kita bersama-sama melawan Lucius dan kau tidak tahu apa itu Fulgur?" bisik Garren dengan raut tidak percaya.
"Apa salahnya kau langsung memberitahuku dari pada memberi pertanyaan lagi kepadaku?"
"Baiklah, aku dengan Nona Spirit masuk dulu ke Spiree. Kalian tunggu di sini, aku akan segera kembali" ucap Reinhard.
Mereka semua menganggukkan kepala mengerti. Tidak lama setelah itu, mereka kompak menangkap tubuh Reinhard yang akan terjatuh ke tanah karena roh nya masuk ke dalam Spiree.
"Tubuhnya dingin" gumam Eric ketika ia menolong Jarrod membawa tubuh Reinhard ke bawah pohon.
"Tentu saja, rohnya ada di Spiree, Eric. Makanya tidak sembarang orang yang bisa masuk ke Spiree" jelas Jarrod.
***
Rasanya sudah cukup lama dia tidak mengunjungi Spiree padahal dia baru beberapa hari meninggalkan kota ini.
Keadaan di Kota Spiree tetap sama. Pohon Abadi masih bersinar dan terlihat indah dengan daunnya yang cantik. Roh-roh yang berkeliaran di sekitar istana, lalu dia melihat Azura berdiri di dekat Pohon Abadi seolah menantikan kehadirannya di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] HELMUT
Fanfic🎵Raise your weapons, sing a song🎵 🎵 War is here, we waited so long🎵 **** Huang Renjun merasa, dia hanya bermain ke hutan di belakang rumah barunya. Suara nyanyian seorang wanita membuat laki-laki berusia 20 tahun itu berjalan menelusuri asal sua...