Chapter 7

44 16 3
                                    

Ryan, Aluna, dan juga Si kembar telah sampai di rumah Lyla, merayakan ulang tahunnya yang ke delapan belas. Nio melangkahkan kakinya mendekat ke arah Lyla sambil membawa sesuatu di dalam kotak, kotak itu bermotif bunga-bunga, seperti gambar yang disukai Lyla.

"Ayang bebeb Lylaaaa! Gue mau ngasih sesuatu buat ayang bebeb Lyla, nihh!" Ucap Nio dengan semangat.

Lyla yang mendapat kue dari Nio pun merasa senang dan tersenyum lebar. "Ihh, ternyata lo bisa romantis juga, apaan tuh isinya?" Tanyanya.

Nio membuka kotak itu perlahan, dan berakhir terbuka lebar, menampakkan kue buatan Si kembar. "Taraaa, gimana? Gimana? Cantik, kan? Gue yang ngehias, yang buat kue-nya Tio." Nio menyerahkan kue itu ke tangan Lyla. Saudara kembar Nio hanya bisa mengela napas panjang.

Yang tadinya tersenyum bahagia sekarang tergantikan menjadi senyum kecut setelah melihat penampilan kue dari Si kembar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang tadinya tersenyum bahagia sekarang tergantikan menjadi senyum kecut setelah melihat penampilan kue dari Si kembar. Ryano dan Aluna sudah menahan tawa sedari tadi, sedangkan kembarannya hanya menghela napas panjang, meratapi nasib.

'Astaga...sungguh, tidak berbakat.' Pikir Lyla.

"Makasih," jawabnya singkat.

"Ayang bebeb Lyla harus cobain kue buatan kita berdua, dijamin nggak kalah sama rasa buatan koki terkenal." Seru Nio.

Lyla mengangguk dan dengan senyum yang di paksakan. Lyla mengajak semua untuk duduk dan ikut memakan kue-nya bersama.

"Sini, biar ayangnya bebeb Lyla yang nyuapin," ucap Nio sembari memotong kuenya untuk Lyla. Namun, Lyla menghentikan pergerakan tangan Nio.

"Nggak deh, gue bisa sendiri." Jawabnya, kemudian mengambil potongan kue-nya dan memakannya.

"Gimana? Enak gak?" Tanyanya setelah Lyla memakan kue buatannya dan kembarannya.

"Enak, ternyata ga seburuk penampilannya." Ujar Lyla.

Secara tidak langsung, Lyla mengatakan bentuk kue Nio dan Tio... sangat buruk, kan? Tapi tidak apa, Nio orang yang sabar dan pemaaf.

▪︎▪︎▪︎

Aluna

Ryaaannn

Kalau butuh sesuatu nggak usah sungkan buat chat aku

Kemarin badan kamu panas banget, jangan lupa minum obat, ya?

GWS Ryan🐥🐥

                                                                            Makasih,Lun.

-
Ryano terdiam setelah membalas singkat isi chat dari Aluna.

Pandangannya kini naik menatap cermin wastafel di hadapannya, matanya terlihat berair menahan mual yang teramat sangat.

Sudah beberapa menit ia berdiri di depan wastafel, memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar. Apapun yang ia makan, tidak akan bertahan lama di dalam perut.

Ryano menyalakan keran air, kemudian membersihkan sisa muntahannya, ia juga membuka bajunya yang dipenuhi noda bekas muntah.

Suara ketukan pintu terdengar membuat Ryano menoleh.

"Yan, kamu kenapa?" Suara Bunda Ryan, Nisa, terdengar dari balik pintu.

Ryano menghela napas pelan, ia tidak ingin membuat Bundanya khawatir dengan melihat kondisinya yang seperti ini. Lelaki itu perlahan menyandarkan punggungnya ke sisi tembok kamar mandi yang begitu dingin menusuk kulitnya.

"Ryan nggak kenapa-kenapa, Bunda," balasnya pelan.

"Kalau butuh sesuatu panggil Bunda, ya? Air hangat sama obatnya Bunda taruh di atas meja." Ujar Nisa dengan nada yang sedikit meninggi agar anaknya dapat mendengarnya.

"Iya, Bunda,"

Setelah Bundanya pergi dan tidak terdengar suaranya membuat lelaki itu menghela napas lega. Ryano perlahan berjalan keluar dari dalam kamar mandi.

Ia berjalan ke arah meja belajar lalu meminum air hangat yang Nisa bawakan untuknya. Kepalanya terasa amat sakit, dengan segera tangannya mengambil obatnya lalu meminumnya segera.

Beberapa saat hening, suasana menjadi sepi, sampai akhirnya ponsel Ryano kembali bergetar. Tanpa pikir panjang, Ryano langsung melihat isi chat dari... Aluna.

Aluna

Makasih, Lun.

Ryaaannn

Sama kamu banyak sakitnya, tapi kalau nggak sama kamu aku bakalan mati, Yan.

To be continue...

FAKE SMILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang