Chapter 42

175 30 0
                                    

Jaehyun masuk ke dalam ruang perawatan, dspat dia lihat seorang perempuan terbaring di ranjang pesakitannya dengan beberapa alat medis yang belum terlepas.

Dia berjalan mendekat ke ranjang itu, membuat seorang perempuan yang sedang terlelap dalam ketidaknyamanan karena sambil duduk itu langsung terbangun ketika menyadari kehadirannya.

"Jae? Kau datang?"tanya perempuan yang tadi terlelap sambil duduk

Jaehyun menatap Ibu sambungnya itu

"Ne eomma. Jae datang"

"Kemarilah. Lihat adikmu lebih dekat"ucap Ibunya

Jaehyun mendekat dan berdiri disebelah Ibunya. Menatap adik sambung perempuannya itu, yang sedang tidak berdaya.

"Yn tidak apa-apa kan, eomma?"

"Yn sudah berhasil masa kritisnya, tapi dokter belum melepaskan alat medis itu karena untuk memantau keadaan Yn. Jika Yn sudah sadar dan perkembangannya semakin menunjukkan stabil, alat medisnya akan dokter lepas"jelas Ibunya

Jaehyun mengangguk. Tangan kirinya di genggam oleh Ibu sambungnya, dia menatap Ibunya itu.

"Maafin adikmu ya? Jika dia buat salah padamu. Mianhae, eomma selalu meminta kamu untuk menjaganya. Karena eomma khawatir, sesuatu terjadi padanya"ucap Ibunya

Jaehyun menggenggam balik tangan Ibu sambungnya itu.

"Eomma, itu sudah kewajiban Jaehyun untuk menjaga Yn. Karena Yn sudah menjadi adikku. Aku tidak keberatan, jika eomma menyuruhku untuk selalu menjaganya. Atau eomma menyuruhku untuk mengorbankan hidupku untuknya, aku juga rela"

Ibunya itu menangis dan memeluknya "gomawo Jae, sudah menerima Yn sebagai adikmu. Tadinya aku takut, kamu tidak akan menerimanya sebagai adik sambungmu"lirihnya

"Eomma tidak usah khawatir, ya?"

Jaehyun melepaskan pelukannya dan menatap Ibu sambungnya. Ibu sambungnya itu tersenyum dan menyuruhnya duduk.

"Duduklah, eomma akan keluar"ucapnya

Jaehyun mengangguk dan duduk di kursi yang tadi ditempati Ibunya itu.

Ibunya beneran keluar, meninggalkannya didalam ruangan bersama Yn yang masih memejamkan mata.

Jaehyun menggenggam tangan kanan adiknya itu, yang tak terhalang infus.

"Yn? Oppa disini. Kamu harus cepat bangun, jangan membuat kami semua khawatir. Kamu sudah melewati masa kritis mu, tapi kenapa kamu belum mau bangun juga? Tidak lelah, dari kemarin tertidur?"ucap Jaehyun

"Katakan padaku, siapa yang membuat mu seperti ini? Apa kamu melihat pelakunya? Apa kamu, bahkan mengenalnya? Jawab Yn"ucap Jaehyun lagi

Dia tak bisa menahan tangisnya saat ini, hatinya sakit melihat perempuan yang hadir dalam hidupnya dan menjadi adik sambung nya itu tak berdaya seperti ini.

"Kamu janji padaku, bisa menjaga dirimu. Tapi kenapa, kenapa kamu tidak menepati janji mu? Yn, jebal. Bangunlah. Oppa mohon"ucap Jaehyun, dengan menggenggam tangan Yn dan dia tempelkan di pipinya

"Aku janji, aku akan memberinya pelajaran karena sudah berani menyakitimu. Dia harus merasakan sakit yang kamu rasakan"ucap Jaehyun, dengan tangan yang mengelus pipi Yn

°°°

"Oppa mau kemana?"

Jihyo berjalan mendekati Songkang, yang terlihat terburu-buru keluar dari gedung kampus

"Ke rumah sakit"jawab Songkang

"Siapa yang sakit?"tanya Jihyo

Step Brother, Step FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang