8- Memaafkan

374 19 4
                                    

Setelah +5 Hari Zara memilih pulang ke Banjarmasin lebih cepat. Padahal ia ingin menetap 1 Minggu di Jakarta.

🛩 08:00-10:50 (1 jam 50 menit)

📍Banjarmasin

Zara menaiki taksi untuk pulang ke rumahnya. Istirahat beberapa jam dan sorenya ia menelpon kakaknya Fariz.

"Assalamualaikum kakak..."

"Waalaikumsalam, ada apa Zara?"

"Kakak ada di rumah kan malam ini?"

"InsyaAllah ada, kenapa?"

"Zara izin kesana yaa malam ini, soalnya ada yang ingin Zara bicarakan pada kakak berdua."

"Jam berapa?"

"Bada maghrib bagaimana?"

"Baiklah..."

"Tapi agak telat dikit, nggak papa kan. Soalnya sekalian mau beliin makanan buat para keponakan."

"Iya.. sekalian kakak titip sate ya seperti biasa."

"Siap, InsyaAllah. Nanti Zara liat dulu penjualnya buka atau nggak ya..."

"Anak-anak lengkap kan kakak!?"

"Iya lagi lengkap, lagi ngumpul di rumah."

"Cuman itu yang ingin Zara sampaikan, Assalamualaikum kakak..."

"Waalaikumsalam.."

Zara yang baru bangun tidur langsung bersiap mandi dan bergegas untuk sholat ashar yang tertunda dan langsung sholat maghrib.

Sebelum ke rumah kakaknya, Zara mampir di beberapa resto untuk membelikan beraneka makanan untuk para keponakannya.

📍Rumah kediaman Fariz

Penjaga rumahnya yang melihat mobil BRV milik Zara, langsung membukakan pintu gerbang pagar mempersilahkan masuk.

Zara membuka begasi mobilnya dan memberikan 2 kotak berisi tarang bulan dan martabak telur untuk ke-2 satpam penjaga rumah kediaman Fariz.

"Pak, ini ada tarang bulan sama ada martabak telur, silahkan di makan dan bisa juga kalo mau di bagi-bagi."

"Waahhh mantappp, makasih Zara..."

"Sama-sama pak.."

"Pak, saya minta tolong.. tolong bawain sisanya ke rumah...!!" Meminta bantuan.

"Siap..." mereka berdua bergegas membantumu.

"Assalamualaikum.." wajah senangmu menenteng beberapa kresek berisi makanan.

"Waalaikumsalam." Sahut keponakan kedua dan ketiga secara bersamaan.

"Tolong letakkan disini aja pak!!" Perintahmu dengan sopan.

"Baik." Sahut satpam seraya meletakkan berbagai makanan.

"Wiihhh." Ucap Emir melihatmu datang dengan berbagai macam makanan dan oleh-oleh yang banyak.

"Ini semua untuk kalian..."

"Hah serius tan?" Ucap keponakan ketiga yang bernama Emir.

Ahmad Emir adalah keponakan ke-3 Zara. Umurnya 13 tahun. Anak dari Fariz dengan almh. Istri ke-2.

"Iya, tentu saja..." tersenyum manis ke arahnya.

"Panggil abi sama umi dulu ya." Zara menatap mereka berdua.

Mereka berdua naik ke tangga untuk menuju ke lantai 2 bergegas berlari memanggil orang tuanya.

"Abiiii... tante datangg..!!" Teriak senang Emir memberitahu.

Cahaya Langit Abu Abu [Revisi] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang