16- Duda mana yang menyakitimu ? [special eps] 🌿

474 28 3
                                    

Beberapa hari kemudian

Zara hanya fokus memantau pembangunan restoran selagi ia masih di Indonesia.

Sedangkan di tempat lain, Teddy tidak semangat bahkan matanya terlihat seperti kekurangan tidur karena kesibukannya bekerja. Namun tidak dapat di pungkiri, Teddy kepikiran status w4 Zara beberapa hari yang lalu.

Teddy berdebat dengan batinnya. Tanya sendiri jawab sendiri.

"Kayanya kemarin beneran pacarnya deh." Merenungkan teringat status w4 Zara.

"Sadarlah Teddy..." mengusap wajahnya. "Dia itu masih muda, berprestasi jelas ia memilih yang seumuran dengannya. Mana mau sama cowok duda."

Bahkan Teddy sering lembur kerja untuk tidak mengingat-ingat hal yang tidak penting. Namun pada suatu hari di tengah malam, ia mengadu kembali kepada Tuhannya dengan isak tangisnya.

"Ya.. rabb" panggilnya pada Tuhan langsung menangis sesegukan.

****

Teddy memang pernah gagal dalam membina rumah tangga pada pernikahan pertamanya namun ia juga pernah menjalani hubungan kembali dengan perempuan lain dan hampir ingin memutuskan ingin menikah ke depannya.

Namun Tuhan menunjukkan kepadanya, tentang siapa perempuan tersebut. Hingga ia kecewa berat dan sekarang ia hanya ingin fokus kerja entah sampai kapan ia tidak memiliki pasangan hidup.

Teddy mampu menutupi privasi kehidupannya, bahkan ia mampu tersenyum di balik lelahnya bekerja.

Sedangkan di tempat lain•••

Zara terbangun di tengah malamnya, jantungnya berdebar kaya kena serangan panik yang pernah ia alami dulunya 🫀

Zara memegang dadanya, membangunkan dirinya berjalan ke arah dapur untuk meminum air hangat.

"Kenapa dengan diriku??" Tanyamu pada diri sendiri sembari mengelus pelan dada.

Zara berusaha mengatur napasnya, supaya relax dan meminum 2 gelas air hangat.

"Apa aku kelelahan ya..." kembali menghirup uap air hangat dan meminumnya sampai habis.

Sebelum kembali ke tempat tidur, Zara pergi ke kamar mandi dan beranjak ke tempat tidur.

Zara mencek hpnya, jam t'lah menunjukkan pukul 03:12 dini hari.

Menghela napas pasrahnya. "Andai saja.. aku tidak haid mungkin aku sholat malam." Ucapnya seraya kembali meletakkan hp.

Zara berbaring menatap langit langit kamar tidurnya dengan helaan napas terasa berat.

"Kok tiba tiba ngerasa bersalah ya..."

"Pas.. dia beneran masih duda!? Bukan sedang pacaran."

"Tapi kan.. rumornya sedang pacaran dengan cewek non seleb walaupun rumornya udah lama. Tapi bisa aja sekarang... ia masih pacaran dengan cewek itu atau dengan yang lain. Mana lah kita tau."

Zara menghela napas panjangnya dan kembali berpikir.

"Zara..!!" Memukul pipimu dengan kedua tangan. "Nggak usah di pikirin, ngapain lo ngurusin kehidupan orang lain."

Menghela napas berat kembali sembari memejamkan kedua mata. "Duda mana yang menyakitimu raa.."

"Mana mungkin gue suka sama dia!! Masa gue suka ama dia?? Yang benar aja."

Zara menutup wajahnya, beberapa kali ia mengusap wajah supaya tersadar.

Zara kembali membuka matanya dan mencek isi hp.

Cahaya Langit Abu Abu [Revisi] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang